Akad Nikah

24.9K 1.1K 41
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kalo penganten yang lain mungkin pada deg-degan pas prosesi akad nikah. Apalagi kalo dua mempelainya sama-sama duduk di depan penghulu. Wahh..rasanya pasti deg degan banget.

Emang sih tokoh utama pada acara akad nikah cuma mempelai laki-laki, soalnya dia dan ayah mempelai perempuan aja yang baca ijab qabul, sedangkan mempelai wanita? cuma jadi pajangan!

Kenapa jadi pajangan aja deg-degan?

Soalnya nasib sang mempelai perempuan lah yang sedang dipertaruhkan.

Bayangkan gimana kalo seandainya si bapak mempelai wanita tiba-tiba ga mau menikahkan? Malu kan udah dandan pake bedak tebel banget, udah banyak tamu juga, udah bayar penghulu juga, eh, ga jadi nikah?

Atau gimana kalo si mempelai pria karena terlalu semangat baca ijab qabul, malah kayak gini:

"Saya terima nikahnya Lilis Solehah bin Agus Parman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

Ijab Qabulnya sih lancar, tapiii....Siapa itu Lilis Solehah???? Kan nama mempelai wanitanya Siti Masitoh !! Wah..bisa-bisa terulang tragedi si manis jembatan ancol.

Selain daripada kasus salah nyebutin nama tadi, ada kemungkinan lain lagi. Gimana kalo si pengantin laki-laki gugup baca ijab qabul, sampe salah tiga kali??? Kan bisa dibatalin nikahnya.

Ijab qabul pertama : "Saya terima nikahnya Susan, eh, Siti.." CUT !!

Ijab qabul kedua: "Saya terima nikahnya Siti Masitoh bin Agus Parman..", lha kenapa si Siti jadinya bin dan bukannya binti ?, emangnya Siti cowo ?, CUUTT !!

Ijab qabul ketiga: "Saya terima nikahnya Siti Masitoh binti Agus Parman dengan mas kawin berupa emas seberat 10 kilo" Padahal emasnya cuma 10 gram. CUUUT !!!!

Dan Penghulu pun langsung pergi dengan alasan kelamaan dan dia harus pulang karena kucingnya mau kawin dan dia harus jadi penghulunya, klo nggak nanti kucingnya nangis trus stress, trus bunuh diri.

Kasian kan Siti Masitoh akhirnya ga jadi nikah sama Parjo?

Dan kecemasan itulah yang menghantui setiap mempelai wanita yang jadi pajangan.

Tapi sekarang mulai banyak juga akad nikah yang ga menghadirkan mempelai wanita di samping si mempelai pria selama prosesi ijab qabul. Nah kalo begini, deg-degannya bisa lebih kenceng. Gimana kalo ternyata mempelai laki-lakinya diganti??

Balik lagi ke pernikahan gue..

Bagi para wanita, hari pernikahan adalah hari yang ga terlupakan, dan gue salah satu dari wanita (baca ya, wa-ni-ta, tulen 100% dari lahir). Buat gue, perikahan gue juga sangat berkesan, walau cuma acara sederhana yang diadain di halaman rumah orang tua gue.

Kenapa orang tua gue mau repot-repot ngadain acara nikahan di rumah?

Pertama, karena halaman rumah kami cukup luas. Kira-kira luasnya 6x lapangan bola dibagi 10x lapangan tenis meja, dibagi 2x lapangan gundu.

Inafetta - Baru Kawin!Where stories live. Discover now