****
Akhir nya acara surprise Raka tadi berhasil juga. Aku tersenyum bahagia saat melihat dia dan pacar nya sangat bahagia. Bahkan aku ikut menangis melihat nya.

"Den.. Lo bisa jemput gue gak?" tanya ku saat menelpon Denny.

"Lo dimana sekarang? Kirim alamat nya gue kesitu.." ucap nya kemudian mematikan panggilan ku.

Aku langsung mengirim alamat tempat ku berada. 20 menit kemudian ku lihat mobil Denny datang. Aku pun langsung bergegas naik.

"Kita nongki-nongki yukk.. Lama nih gak nongki cantik bareng lo lagi.." rayu ku ke Denny.

"hahah perezz.. Mau nongki kemana say.." ucap nya.

"Ke bukit bintang yukss.." ucap ku setelah lama berfikir.

"Okeehh.. Cus! " teriak Denny.

Sepanjang perjalanan kami habis kan dengan menyanyi mengikuti lagu di Radio. Saat-saat begini lah yang aku rindukan. Saat bersama Denny semua masalah ku rasanya hilang.

"Den.." panggilku saat kami sudah duduk dan selesai memesan makanan.

"Hmmm.." dia hanya mendengung sambil tetap melihat kearah lampu-lampu kota yang bagaikan bintang.

"Besok hari anniv gue dan Bastian.." ucapku sambil mengikuti arah pandangan Denny.

"Oh ya.."

"Iya.."

Kami mengobrol dengan pandangan tetap lurus kedepan. Denny dan aku selalu paham jika salah satu diantara kami ingin curhat, kami tidak akan memandang satu sama lain. Kami hanya berusaha mendengarkan dan menanggapi sekedarnya. Karna yang kami butuhkan hanya di dengarkan.

"Gue rencana nya mau bikin surprise buat Bastian.."

"..."

"Lo tau gak Den.."

"Hmm.."

"Gue ngerasa jauh.."

"Jauh gimana..?"

"Gue ngerasa Bastian sudah gak ada buat gue lagi.. " air mata kini sudah membendung di kelopak mata ku.

"Mama juga pengertian nya sekarang sama Nava.."

Ku tarik nafas ku kuat-kuat menahan air mata ini.

"Gue tau gue munafik Den.. Gue yang menginginkan ini semua tapi lihat.. Gue gak terima.." akhirnya air mata ku meluncur di pipi ku.

"Gue juga butuh Bastian saat ini...."


"Gue... Gue cuman mau minjem dia sebentar, gue pingin ngabisin sisa hidup gue dengan nya Den..hiks.. Gue salah ya Den?"

"Gak.. Lo gak salah.." ku lihat Denny pun ikut menangis.

"Gue takut mati Den.. " aku tertunduk menangisi nasib ku. Aku tidak bisa menahan ini lagi. Aku nangis sejadi nya di samping Denny yang hanya terdiam sambil ikut menangis.

"Lo harus berjuang buat Bastian Han... Buat gue, buat keluarga lo, lo harus hidup dan sehat" ucap Denny.

Bastian...

Aku membutuhkan waktu untuk melupakanmu.
Kamu membutuhkan nya untuk melupakan ku.

The playgrounds they get rusty and your
Heart beats another ten thousand times before
I got the chance to say
I miss you

When it gets hard
I get a little stronger now
I get a little braver now

And when it gets dark
I get a little brighter now
I get a little wiser now
Before I get my heart away

Well we met each other at the house of runaways
I remember it perfectly we were running on honesty
We moved together like a silver lock and key
But now that your lock has changed
I know I can't fit that way

~new empire~

****

Akhir nya semua urusan ku selesai. Hari ini aku akan memberi surprise buat Bastian. Kulihat jam di dinding sudah menunjukan jam 15:20.
Nava sedang jalan sama mama dan Bastian masih di kantor. Sebentar lagi waktu nya dia pulang.

Aku pun segera membersihkan dapur yang kugunakan untuk membuat kue tadi. Semua makanan kesukaan Bastian sudah tersusun rapi di atas meja makan. Aku membuat steik tenderloin with mushroom sauce dan shrimp cocktail sebagai makanan pembuka kami. Aku juga membuat pudding manggo buat penutup nya.

Ku dengar suara mesin mobil di depan rumah. Itu pasti dia.

Aku pun segera bergegas mematikan lampu rumah dan menyalakan lilin diatas kue yang sudah ku buat tadi. Aku langsung bersembunyi di samping pintu masuk.

Kudengar langkah kaki nya mulai mendekat. Aku mulai nervous.

1... 2....

Knop pintu udah di putar.

"Iya halo mah.." ucap Bastian tiba-tiba.

Kurasa mama menelpon Bastian.

"Ini Bastian baru nyampe rumah.. Kenapa?"

"..."

"Hah?? Iya Bastian kesitu.. Tapi Nava gak papa kan?" terdengar suara Bastian khawatir.

"..."

"Ohh.. Alhamdulillah, ya udah Bastian kesitu.." ucapnya seraya menutup kembali pintu yang baru terbuka sedikit tadi, dan bergegas pergi.

Aku hanya bisa terdiam. Aku pun langsung bbm Bastian.

Me : dmn Bas?

Bastian : aku lg otw rumah sakit Nava tadi hampir pingsan kecapean kata mama.. Knp syg?

Me : terus gmn keadaan nya sekarang?

Bastian: udah baikan kok tapi harus rawat inap dlu besok baru boleh pulang. Kamu gak papa kan aku tinggal sendiri? Aku gantiin mama nemenin Nava.

Kue yang ku pegang tadi langsung jatuh kelantai.

Me: ooh.. Km bisa pulang aja? Km tau aku gak bisa sndiri

Bastian: trus siapa yg jg Nava?

Me: aku hubungi Joan..

Bastian: km knp sih Han? Plis jgn egois sekarang.. Dia lg hamil Han, dia membutuhkan ku..

Aku juga membutuhkan mu..


Aku diam mematung, masih mencoba mencerna apa yang terjadi sekarang. Chat Bastian hanya ku read. Aku berjalan menuju tempat makan yang sudah ku tata rapi tadi.

Lutut ku rasa nya begitu lemah. Aku langsung terduduk di lantai menangisi diriku sendiri.

Makanan yang ku buat tadi langsung ku bungkus. Kue yang sudah jatuh tadi langsung ku buang dan ku bersihkan lantai nya. Aku bergegas keluar rumah pergi meninggalkan hatiku yang hancur di sana.

Makanan yang sudah ku bungkus tadi ku berikan kepada pengemis yang ada di lampu merah. Aku mengendarai mobil ku entah kemana. Aku hanya ingin menghabiskan waktu ku di luar, menghirup udara malam dan meluapkan semua perasaan ku.

To : Denny

Aku menyerah sekarang.. Maaf kan aku.

Aku berhenti berjuang melawan penyakit ku untuk Bastian.

When Would It Be [TAMAT]Where stories live. Discover now