Kali ini beneran kan? Kali ini gue ga mimpi kan?

******

"Waaah enak banget ya masakan lo, perut gue sampe buncit gini gara gara kekenyangan," kata gue sambil mengelus-elus perut gue dan bersandar di kursi.

"Kalo lo mau gue masakin setiap hari juga gue mau kok,"

Gue nengok ke Sehun. "Apa?"

"Gapapa," dia senyum kecil.

Dasar bocah aneh.

"Eh iya nyokap lo mana? Kok ga keliatan daritadi?" Gue celingak celinguk mencari keberadaan nyokapnya.

"Ada disuatu tempat," kata Sehun.

Gue cuman ngangguk. "Kabarnya gimana?"

"Baik," jawabnya singkat. "Lo mau ketemu dia?"

"Ah? Engga, hehe gue cuma nanya doang kok," kata gue.

"Gue mau ketemu dia nih. Lo mau nemenin gue ga?"

Alis gue naik. "Lo ngajak gue?"

"Iyalah. Siapa lagi,"

Gue diem. Ikut ga ya? Ikut ga ya?

"Kenapa ragu ragu gitu?"

"Eh? Ah, engga kok, heheh"

"Mau ikut ga?"

Gue berpikir sebentar. "Boleh deh,"

Sehun senyum. "Tunggu bentar ya, gue mau ganti baju dulu. Kalo lo iseng, nyalain tv aja,"

"Oke," balas gue dan Sehun pun masuk ke kamarnya.

Gue berdiri dari kursi dan melihat lihat sekeliling. Rumah ini bener bener sepi banget. Kaya gaada kehidupan.

Gue berhenti di foto keluarga Sehun. Ada foto mamanya, papanya, Sehun, sama adik perempuannya. Loh, ternyata Sehun selama ini punya adik perempuan?

Gue beralih ke foto selanjutnya. Pas Sehun lagi wisuda. Dia keliatan seneng banget foto bertiga sama mama papanya.

Foto selanjutnya, cuma ada Sehun dan mamanya. Kemana papa dan adiknya?

Disebelahnya lagi hanya ada foto Sehun seorang diri. Ekspresinya datar banget di foto itu.

"Sehun punya foto pribadi, kenapa mama, papa, sama adiknya ga ada foto pribadi?"

"Lagi apa?"

Gue kaget dan langsung berbalik, melihat Sehun yang berdiri di ambang pintu dengan pakaian rapih.

"Ah? Itu.. anu... lagi liat-liat aja," kata gue.

"Gue udahan nih. Yuk jalan"

Gue mengangguk dan mengikuti dia ke garasi. Dia membuka kunci mobil dan membukakan pintu untuk gue.

"Lo... punya mobil juga?" Tanya gue. Abisan selama ini kan Sehun pake motor mulu.

Sehun senyum. "Iyalah. Emang lo kira gue punya motor doang? Gue juga bisa nyetir mobil kali... udah buruan masuk, nanti keburu panas," katanya dan gue hanya nurut. Gue masuk dan dia menutup pintunya, dia berputar ke arah kursi pengemudi dan masuk.

Sehun mulai menjalankan mobil dan menyalakan radio.
"Kita mau kemana emang, Hun?"

Sehun noleh. "Nanti juga lo tau," katanya seakan dia mau bikin surprise buat gue.

"Jangan bilang lo mau bawa gue ke keluarga lo?"

Sehun nengok lagi. "Ngapain gue bawa lo ke keluarga gue? Mau ngelamar lo gitu?"

Lah anjir kenapa gue ngomong gitu ya? Ga mikir kalo Sehun itu kan masih tunangannya Eun Byul. Parah parah. Oon dasar. Duh. Gue getok-getok kepala gue sendiri.

"Kenapa? Emangnya lo mau gue kenalin ke keluarga gue?"

"Engga engga! Bukan itu maksud gue, aduh..." kata gue. Sehun ketawa.

"Trus maksud lo apa? Mau langsung dilamar?"

"Apaan sih Hun ah gue gamau bercanda,"

"Siapa juga yang bercanda," kata Sehun.

Tau ah.
Mendingan gue pura-pura tidur aja deh.

"Eh jangan tidur, bentar lagi sampe," kata Sehun.

Gue menoleh. "Lo tau aja kalo gue pengen tidur,"

"Abisan kepala lo udah miring-miring gitu,"

Gue cuma ketawa garing.

"Nah... udah sampe nih," kata Sehun.

Alis gue mengerut. Kenapa Sehun bawa gue kesini?

"Hun? Lo ga salah jalan?"

Sehun noleh sebentar, lalu fokus nyetir lagi. "Engga kok. Ini kita udah sampe ditempat tujuan,"

Alis gue makin mengerut. Kenapa? Kenapa....?

Sehun memberhentikan mobilnya dan melepas sabuk pengaman, lalu nengok ke gue. "Nah. Yuk turun," ajak Sehun. Dia udah turun duluan sementara gue masih tercengang di dalam mobil.

Dia membukakan pintu untuk gue. "Ayo turun... katanya mau ketemu nyokap gue? Dia udah nunggu lo tuh,"

Mau ga mau gue turun. Sehun langsung menggandeng gue dan gue hanya membiarkan diri gue ditarik sama dia.

Sehun dan gue berhenti di sebuah batu bertuliskan nama mamanya Sehun. Gue langsung mengangkat tangan gue untuk menutup mulut.

Sehun senyum sambil melihat ke batu itu. "Hai mah. Aku dateng lagi nih, kali ini aku sama _____,"

"Astaga Sehun?!" Ucap gue bener-bener kaget setelah tau itu makam mamanya Sehun.

Jadi.. mamanya Sehun udah meninggal?

"Ya. Nyokap gue udah meninggal, _____." Ucap Sehun pelan.

Gatau kenapa, gue langsung memeluk dia erat.



Tbc.

>Maaf kalo alurnya ga jelas, malem ini aku update double nih, dan sekarang jari aku juga double capenya haha tapi gapala sih sekali kali kalo kalian pada suka^^ maaf juga kalo typo bertebaran, jangan lupa vomment dan kasih semangat terus ya😄
>Dan soal doenjang jjigae itu, sumpah itu ngarang 100%. Jangan dipikirin yaaaw~

Blind Date [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now