OVERTHINKER

Introduction

Lebih baik disebut perkenalan daripada pembukaan karena ini bukan undang-undang.

Overthinker. Kamus bilang artinya "lebih dari pemikir" apa maksudnya? Hmm... Jangan berpikir terlalu filosofis tentang ini karena aku bukan motivator apalagi filsuf yang konon katanya dapat mengubah dunia.

"Lebih dari pemikir" lebih kumaksudkan pada sebuah proses dalam berpikir dan berimajinasi yang tidak hanya sebatas tersimpan diotak saja, tapi juga diwujudkan dalam bentuk tulisan; tindakan; peran dan lain sebagainya. Lalu, disini tindakanku lebih spesifik pada bentuk tulisan. Dan tak bisa dipungkiri, akan ada teman-teman yang enggak setuju dengan konsep diatas. Aku tidak menentangnya.

Sebut saja ini sebuah buku jika kau ingin seperti itu. Bisa juga disebut catatan acak sipenulis yang rasanya enggak cocok kalau kau sebut jurnal karena ini bukan berisi suatu rancangan, meskipun mungkin nanti kita akan menemukan didalam sini. Tidak cocok pula, jika kau menyebutnya diary karena ini bukan buku harian yang akan publish setiap hari.

Ini bukan novel, juga bukan novella, apalagi cerpen. Tidak spesifik pada fiksi tidak juga non-fiksi.

Apa yang ada disini?

Random. Kombinasi antara cerita fiksi pendek, bisa juga berisi puisi, syair/sajak atau kalau penulisnya lagi sotoy akan menulis pengetahuan yang (agak) berguna bagi pembacanya, bisa juga berisi ocehan-ocehan panjang yang (enggak) penting, juga akan ditemukan promosi cerita, review novel yang sudah kubaca, bisa pula hanya sampah. Intinya semua bergantung pada keinginan penulis.

Kusinggung sedikit mengenai simbol yang ada di cover depan. Simbol infinity yang dalam matematika digunakan untuk nilai tak terhingga. Mengenai asal usulnya yang kutemukan di Wikipedia. Simbol ini mungkin berasal dari Ouroboros klasik (ular yang memakan ekornya) dengan arti konsep keabadian dan tak terbatas.

Jadi semua yang tertuang disini memiliki kemungkinan tak terbatas dan (mungkin) tidak akan ada status "cerita selesai".

∞