Peradaban Cinta

Missing 2

Kana's POV

Kana sudah melihat seluruh rumah, tetap saja suaminya itu tidak ada. Bahkan seluruh kolong dan lemari sudah dicek olehnya. Sudah tiga bulan berlalu semenjak pernikahan itu, dan sikap suaminya semakin aneh.

Sebenarnya semenjak satu tahun almarhum Yogas-, sosok yang dahulu hingga kini ada dihati-,, sikap Eno yang ceria dan terus ada disisi Kana untuk menjaga dirinya, kini terlihat begitu aneh, suka tiba-tiba menjaga jarak, lebih banyak diam, tak jarang lelaki itu bersikap sinis. Mengingatkannya kepada Yogas, walaupun Kana masih sering mendapatkan perhatian kecil seperti selalu menghantarkan dirinya berangkat ke kantor.

Tiga bulan setelah kematian Yogas dulu, semangat dalam dirinya mulai muncul. Eno sahabat Yogas dan Lilian sahabat Kana sendiri, tak pernah berhenti untuk mengembalikan dirinya ke muka bumi. Bagaimana pun merelakan Yogas untuk kehidupan yang lebih baik adalah cara yang tepat. Kana ingat apa yang Eno katakan padanya, bahwa terkadang hal yang kita cintai tidak bisa untuk dimiliki karena Tuhan begitu adil.

Pernikahan antara dirinya dan Eno adalah satu hal yang diyakini dirinya merupakan jalan terbaik. Kana takut jika pria diluar sana tak mengizinkan dirinya untuk tetap mencintai Yogas. Eno satu-satunya pria yang terus menunjang kecintaan Kana terhadap Yogas. Setelah menikah pun Eno tak menuntut macam-macam, tidak menyuruh Kana untuk melupakan Yogas. Karena Kana pun tahu bahwa Eno pun mencintai Yogas sebagai sahabat, sedalam itu.

Kana tidak pernah takut jika waktu akan membuat hatinya berlabuh terhadap Eno. Kana yakin pilhan Yogas tidak akan membuatnya menderita. Walaupun ada perasaan khawatir jika cintanya terhadap Yogas akan menyusut karena hal itu.

Kana pun memutuskan untuk ke dapur sekarang, siapa tahu Eno akan pulang saat makan malam. Bagaimana pun dia sudah menjadi seorang istri sekarang, biarlah dikatakan settingan oleh beberapa orang, bahkan Lilian meragukan pernikahan ini, namun kewajiban tetap kewajiban. Tidak ada alasan untuk mangkir dari kodrat seorang istri, baik dilakukan dari hati maupun tidak.