8.7K 898 64
                                    

* JIMIN P.O.V *

Sudah satu jam sejak aku menatap kertas pemberian dari Yoongi tadi.

Laki-laki itu tidak bercanda, Ia memang memasukkan nomor teleponnya di kantung belanjaanku.

Jantungku berdebar. Haruskah aku mengiriminya pesan?

Ayolah Park Jimin jangan seperti seorang gadis yang sedang jatuh cinta.

Aku kan memang sedang jatuh cinta, tapi aku bukan gadis.

Itu tidak penting, yang penting sekarang kirimi dia pesan, lalu semuanya akan beres.

Aku berpikir lagi dan memantapkan hatiku untuk mengiriminya pesan.

From : MiniJimini ♥
To : Yoongi♪

Hai. Apa benar ini Min Yoongi?

Jantungku berdebar kencang, tanganku gemetar.

Haruskah aku mengirimnya?

Lalu tanpa sengaja aku menekan tombol send.

NAH KAN NAH KAN NAH LOH

Aku terlalu takut hingga aku melompat ketika handphone-ku bergetar.

1 unread message.

Buka tida yaaa buka tida yaaaa

Dan setelah berpikir sekian lama, aku membuka pesan itu.

From : OPERATOR XXX
To : MiniJimini ♥

Dapatkan hadiah ....

Aku terdiam. Iya, seharusnya aku tak mengharapkan Yoongi membalas pesanku. Aku sangat bodoh. Bisa saja Yoongi sama seperti laki-laki lain yang mencoba mendekatiku. Menghilang ketika aku sudah terjebak dalam pesona mereka.

Aku meletakkan handphone-ku kembali di atas meja nakas dekat tempat tidurku. Mencoba tertidur dan melupakan Yoongi.

...

* AUTHOR P.O.V *

Keesokkan harinya Park Jimin terbangun karena Handphonenya yang bergetar.

Dengan setengah sadar Ia menjawab telepon tersebut.

"Iya? Ada apa pagi-pagi?"

"Park Jimin? Oh. Jadi ini nomormu"

Mata Jimin seketika terbuka. Ia langsung duduk di tempat tidurnya. Handphone masih tersambung pada obrolan.

"Ini aku. Yoongi. Kau sms ya kemarin? Maaf. Aku tak menjawab. Aku lupa kalau aku tidak membawa Handphone."

Jimin terdiam. Nyawanya masih melayang, dan Ia masih sangat kaget.

Min Yoongi. Min Yoongi meneleponku.

"Park Jimin? Kau masih disana? Aku matikan saja ya?"

"JANGAN!" Jimin sadar Ia berteriak, Ia melembutkan suaranya "jangan dimatikan"

"Aku pikir kau tertidur lagi. Maaf ya"

"Tidak apa-apa Yoongi" senyum terpatri di wajah manis Jimin.

"Emmmm. Apakah kamu free hari sabtu ini?" Suara Yoongi memecah keheningan.

"Ya. Tapi aku ada shift kerja di cafe jam 6 sampai jam 8 malam. Kenapa?"

"Aku akan menjemputmu. Dimana cafe tempatmu bekerja?"

"FFF cafe. Kenapa tiba-tiba ingin menjemputku" Jimin mengerutkan alisnya agak bingung.

"Aku ingin mengajakmu berkencan" Yoongi dengan santainya berkata. Dan Park Jimin? Tentu saja pipinya semerah strawberry sekarang.

"O-ok" Jimin tergagap. Tidak tau apa yang harus dikatakan.

"Yasudah. Sampai bertemu hari sabtu Park Jimin."

Tuttt tuttt tuttt

Sambungan telepon itu mati. Dan Park Jimin masih membeku di tempatnya. Duduk terbengong dengan wajah memerah, semerah strawberry.

"WOOOOOOO!!!!!! AKHIRNYA AKU AKAN BERKENCAN DENGAN MIN YOONGI! SEMUA WANITA HARUS IRI PADAKU!!!!" Jimin berteriak kesenangan dan melompat-lompat diatas kasurnya. Ia juga melakukan tarian selebrasi. Untung saja, ruangan kamarnya kedap suara. Jadi Ia tidak mengganggu para tetangga.

Dan Park Jimin tiba-tiba terdiam. Teringat apa yang harus dia pakai saat Ia bekerja di cafe.

"Apakah Yoongi akan malu ketika melihatku?"

______________________

Hayoooo Jimin pake apa hayo? Hayo hayo?

Ciee mas Yoongi cie

CIE

Uhuk.

Ada yang penasaran Jimin kerja jadi apa?

Tunggu chapter berikutnya. (~'0')~

(Saya update memang tiap hari. Kalau saya hilang 2-3 hari atau malah seminggu berarti saya banyak tugas. Hehe. Maklum. Pelajar. Hehe)

Strawberry Love ↔ Yoon.MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang