Episode Enam

642 60 7
                                    

Sampainya disungai Han, mereka memikirkan cara untuk mengetahui dimana keberadaan eunji.

"besok kita harus masuk dan cari tahu alamat ji hoo dibagian kesiswaan gimana?"usul jisoo
jieun mengangguk ia sudah tidak bisa berpikir lagi, pikirannya hanya bagaimana keadaan eunji sang kakak.
"aku sudah meminta bantuan pada mata-mata"

"bagus ji, tapi kita jangan diam saja. Jihoo benar-benar akan ku patahkan lehernya!"ucap jisoo

"bagaimana dengan jieun ?"tanya jiyong.

"aku ikut kalian, aku sudah tidak bisa berpikir lagi. Pikiran ku sudah tidak karuan karna cemas"ucap jieun lemas.

"kau ikut saja dengan ku kerumah, aku takut kau juga jadi sasarannya ji hoo"ucap jisoo

"apa??? Kerumah mu?! Kalian berdua?aku ikut!Aku juga takut! "ucap jiyong.

"hey! Rumah mu itu sangat aman bahkan tank tentara pun tidak akan bisa menembus rumah mu"ucap jisoo

"yasudah jieun bersamaku!"

"kau yakin? Ayah mu tak akan marah ?"ucap jieun
jiyong berpikir sejenak, ia lupa jieun itu perempuan bukan laki-laki.

"sudah ini sudah terlalu malam kau ikut dengan ku jieun"ucap jisoo lalu menaiki mobilnya.

"maaf jiyong, sampai jumpa"ucap jieun mengikuti jisoo.

didalam mobil jisoo dan jieun hanya diam, jieun belum berhenti mencemaskan eunji ekspresinya terlihat oleh jisoo "istirahat lah, aku tau kau sangat lelah. Besok kau harus menyiapkan tenaga untuk mencari eunji lagi"saran jisoo

"aku tidak bisa jisoo, aku sangat mengkhawatirkan kakak ku"ucap jieun.

"aku tau! Kau kira aku tak mengkhawatirkannya?aku juga!"omel jisoo, jieun diam ia mengolah semua ucapan jisoo. "kau menyukai eunji?"ucap jieun. jisoo masih memandang kedepan, "ya, aku menyukainya"ucpa jisoo
"kenapa kau tak mendekati unnie ku ?"
"aku lebih menyukai seperti ini. Menjaganya dari jauh dan berkelahi dengannya"ucap jisoo tersenyum.

"kalian aneh"ucap jieun

Sampainya di rumah jisoo, jieun dan jisoo turun dari mobil.

"kau tinggal bersama siapa?"ucap jieun

"sendiri, kajja masuk"

jieun menelan ludah susah payah, jieun mengira jisoo tinggal dengan keluarganya, ada bayangan tidak-tidak dalam pikiran jieun. Jieun baru kali ini menginap dirumah teman sekolah apalagi dia laki-laki. Melihat perubahan wajah jieun, jisoo sudah menebak apa yang jieun pikirkan "chh jangan berpikir tidak-tidak aku ini pria baik-baik. Lagi pula walaupun wajah kalian sama aku tidak tertarik padamu."ucap jisoo
jieun langsung memasang muka kesal "ya! Menyebalkan!"
jisoo membuka pintu kamar "ini kamar kakak ku, di lemarinya masih ada beberapa bajunya kalau suka pakai saja. Kalau butuh apa-apa kau bisa panggil bibi kim. Dan kamarku ada di seberang kamar ini."ucap jisoo meninggalkan jieun. Jieun mengangguk mengerti, jisoo pun meninggalkan jieun.

Dia menutup pintu kamar dan melihat isi kamar kakaknya jisoo, dan ia teringat kembali eunji "kau dimana unnie?"lirihnya. jieun pun berbaring ditempat tidur ia lelah mencari kakaknya.

Pagi harinya bibi kim membangunkan jieun, ia menaruh seragam sekolah dan tas milik jieun. Jieun pun siap-siap berangkat sekolah dengan jisoo ia tidak nafsu makan. "kalau kau lapar makan ini"ucap jisoo memberinya kotak makan yang sudah disiapkan bibi kim. Jieun mengangguk dan memasukan kotak makan dalam tasnya.
jisoo dan jieun pergi kesekolah bersama menggunakan motor.

Sampainya disekolah jieun berpamitan pada jisoo untuk lebih dulu kekelas.
"jam istirahat kita kumpul dikantin"ucap jisoo.

Jieun mengangguk dan pergi kekelas.
dikelas jieun Nampak banyak pikiran dan wajahnya mulai pucat jieun meletakan kepalanya dimejanya. Lalu jiyong pun datang kekelas ia melihat jieun sudah datang. Jiyong meminta teman yang disamping jiyong untuk bertukar tempat duduk ia pun duduk disamping jieun.

"kau baik-baik saja jieun ?"tanya jiyong. Jieun menengok kearah jiyong tanpa mengangkat kepalanya.
"aku baik-baik saja. bagaimana dengan sewaan mata-mata  mu sudah menemukan keberadaan kakak ku?"ucap jieun to the point.

"ya, sudah unnie mu ada di desa daerah busan"

"aku ingin kesana!"

"setelah pulang sekolah kita kesana, aku harus memastikan apa jihoo datang kesekolah atau tidak"

"apa kau ini bodoh? Ia tak akan muncul disekolah!"ucap jieun kesal
jiyong diam, ia baru saja melihat jieun kesal sebenarnya jiyong juga kesal pada jieun tapi ia sadar bahwa jieun seperti ini karena sedang kehilangan kakaknya.
Jieun hampir menangis.

jiyong pun menarik tangan jieun keluar kelas ia membawa jieun keruang UKS.
"menangislah jika itu sangat menyesak"ucap jiyong.
jieun menangis kembali mengingat kakaknya, tidak tega melihat jieun menangis jiyong memeluk jieun barangkali ia bisa mendapat ketenangan. Tangis jieun semakin deras. "keluarkan semua kesedihan mu, tapi setelah tenang kau harus lebih kuat lagi"ucap jiyong, jieun mengangguk.
setengah jam jieun menangis akhirnya ia tertidur diruang UKS.

maaf eaa Updatenya telat 😂. Karena suka buntu bikin cerita ini ditambah mau ngurusin ppl dikampus 😂.. terima kasih yang sudah membaca sorry banyak typo yang bertebaran dan alurnya mulai nggak stabil. Masih butuh banyak belajar nulis lagi 😄.

Thank youuu and have nice day ✌

TWIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang