11

7.3K 961 63
                                    

#----------#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#----------#

Hoshi memasuki rumahnya dengan semua teman- teman satu club dancenya --seperti pesan sang ibu tadi.

"Eomma, aku pulang."

Terdengar suara langkah kaki dari arah dapur berjalan ke arah Hoshi dan senyum namja tampan itu langsung mengembang saat ibunya terlihat terburu- buru menghampirinya.

"Sayang!"

Ibu Hoshi langsung memeluk erat sang anak sembari memberikan kecupan di kedua pipi sang anak. Semua teman- teman Hoshi terlihat menahan tawa karena mereka baru tau kalau Hoshi itu anak mami saat di rumah.

Hoshi yang menyadari sikap semua teman- temannya hanya memasang tampang datarnya.

"Kenapa? Aku juga manusia biasa. Tertawalah sesuka kalian."

Setelahnya Hoshi langsung berlalu pergi menuju kamarnya dan meninggalkan keheningan di sana.

"E-eh, kalian semua ayo ikut ke ruang makan. Ahjumma sudah buatkan banyak masakan untuk kalian. Sikap Hoshi barusan jangan terlalu di pikirkan, dia kalau sedang lelah memang seperti itu."

Ibu Hoshi langsung mengajak semua teman- teman anaknya itu menuju ruang makan dan di angguki dengan kaku oleh semuanya yang ada di sana.

Selang beberapa menit akhirnya Hoshi juga sudah kembali dari kamarnya dan ikut berkumpul di ruang makan. Tapi hawa gelap masih terlihat mengelilingi namja tampan itu dan membuat semua temannya tak ada yang berani menegur Hoshi.

Hoshi hanya diam sembari menikmati makan siangnya. Sang ibu yang duduk di kursi yang berseberangan dengannya hanya menatap bingung prilaku Hoshi yang bisa di bilang ajaib, karena namja tampan itu sangat jarang bisa tenang seperti sekarang ini.

"Sayang, kau baik- baik saja?"

Hoshi menghentikan makannya dan menatap sang ibu sembari mengangguk dengan singkat.

"Ne, eomma. Aku baik."

Hoshi tersenyum kecil sembari kembali melanjutkan makannya. Sebenarnya sedari tadi yang dia pikirkan cuma Woozi, kakinya sudah gatal ingin pergi ke toko bunga sang kekasih dan memeluk tubuh mungil itu dengan erat. Kalau bisa juga menjahilinya karena sudah membuat Hoshi khawatir setengah mati selama tiga hari terakhir.

"Oh iya, Hoshi kau masih ingat dengan toko bunga Gijeog?"

Untuk yang kedua kalinya Hoshi menghentikan acara makannya karena suara sang ibu. Tanpa sadar semua teman- temannya juga melakukan hal yang sama dan menajamkan pendengaran mereka.

"Memangnya ada apa dengan toko bunga itu eomma?"

Oke, Hoshi merasa ada yang tak beres sekarang dan itu membuatnya semakin ingin cepat menemui Woozi.

Highlander Syndrome (SoonHoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang