10

7.3K 908 73
                                    

#----------#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#----------#

Woozi merasa sekujur tubuhnya lemas seketika, saat melihat pintu toko bunganya yang terlihat jelas habis di bobol dan beberapa dinding kaca tokonya yang pecah.

Dengan kekuatan yang masih tersisa, Woozi langsung berlari dan masuk ke dalam tokonya.

Apa yang dia lihat sekarang lebih membuatnya benar- benar hancur.

Semua bunganya tak terletak di tempatnya lagi. Ada yang berserakan di lantai dan terlihat jelas bekas di injak- injak lalu juga beberapa yang di cabut paksa.

Kondisi di dalam tokonya benar- benar kacau. Persis seperti di amuk tornado kemarin malam.

Woozi sudah tak sanggup lagi menumpu tubuhnya hingga dia jatuh berlutut sembari menatap nanar seisi tokonya.

Tap... tap... tap...

Sedikit pun Woozi tak menghiraukan suara langkah kaki seseorang yang mendekat ke arahnya sekarang. Yang dia perdulikan adalah isi toko bunganya.

Bagaimana bisa dia membiyayai hidupnya, sedangkan mata pencahariannya hanyalah toko bunga ini.

Alasannya seriap hari bersemangat bangun pagi dan menghilangkan jauh- jauh sifat pemalasnya bangun cuma toko bunga ini. Satu- satunya harta peniggalan kedua almarhum orang tuanya. Tapi sekarang semuanya sudah tak tersisa lagi.

Woozi gagal.

Dia tak bisa menjaga peninggalan kedua orang tuanya.

Setelah kematian orang tuanya beberapa tahun silam, akhirnya Woozi menitikkan air matanya lagi. Menangis sembari meratapi apa yang menimpanya sekarang ini. Menyalahkan dirinya yang benar- benar tak becus menjaga harta satu- satunya yang dia miliki tersebut.

"Appa... eomma... ma-maafkan Jihoon."

Kedua pundak kecilnya bergetar hebat dengan suara isakan yang juga menyertainya. Tangan kanannya terangkat dan meremas kuat dada kirinya. Air mata tak hentinya mengalir dan membasahi wajah manisnya.

Soo Eun yang sedari tadi melihat Woozi yang menangis hanya tersenyum puas. Kedua tangannya terlipat di dada sembari menatap rendah Woozi yang berlutut di hadapannya.

"Sudah sadar dengan apa yang kau pilih itu salah? Untuk apa kau menangis dan meratapi semuanya yang sudah terjadi? Penyesalan pun tak ada gunanya sekarang karena apa yang kau dapat ini pantas untukmu! Dasar pecinta sejenis menjijikkan!"

"Tutup mulutmu jalang! Keluar dari toko bungaku atau aku akan merobek mulut tak tau dirimu itu sekarang!"

Woozi menatap nyalang Soo Eun yang masih berdiri di hadapannya. Dengan bertumpu di kedua tangannya yang terlihat bergetar, Woozi pun berdiri dan berhadapan langsung dengan Soo Eun yang menatapnya remeh.

"Berani sekali kau mengataiku seperti itu! Belum puas dengan apa yang kau dapat sekarang ini?!"

Sret!

Highlander Syndrome (SoonHoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang