Gakushuu mengangguk, lalu menulis pesananku dengan tinta hitam. "Ada lagi? Minumnya?"

Manik (e/c)ku membesar.

Mi-minuman juga boleh ...?

Oke. Kalah telak! Walau begitu, aku masih harus bisa mengontrol diri!

Menggeleng jaim, mengatakan, "Satu gelas air putih saja."

"Baiklah. Pesananmu akan datang 45 menit lagi."

"Ah, iya, terima kasih."

Gakushuu berjalan kecil menuju dapur. Sosoknya hilang di balik pintu. Aku membuang napas, menyamankan posisiku di atas kursi yang empuk.

Memandang sekitar dengan takjub. Kafe ini lumayan kecil ..., hanya terdapat 16 bangku dan empat meja. Hiasan minimalis berupa tanaman hias, lukisan serta tembok yang dicat warna pastel. Tak ada AC ataupun kamera CCTV.

Sungguh asing ... kafe seperti ini. Di tempat tinggalku, kafe biasanya berukuran lumayan besar dengan pegawai yang sangat banyak. Mengunjungi kafe kecil dengan satu pegawai mendatangkan perasaan yang lumayan aneh. Apalagi pelanggannya sangat sepi. Hanya aku.

...?

--sial. Aku baru menyadari kalau di kafe ini tidak ada siapa-siapa selain aku dan butler tampan bernama Gakushuu tadi.

Apa tidak apa-apa?

Kenapa tidak ditutup saja? Kalau sudah seperti ini dan hanya ada satu pegawai ... bukankah membosankan dia menunggu sendiri? Di sini tak ada televisi, hanya sebuah radio kecil yang kuragukan bisa mendapat sinyal karena cuaca seperti ini.

Terlihat dari cara kerjanya, sepertinya ia tidak terlalu menganggapku seperti tamu. Hanya sekedar perempuan yang butuh ditawari makanan karena jelas terlihat kelaparan. Bukannya butler seharusnya membungkuk kepada ojou-san-nya? Dan mencium tangannya? Pfft, sungguh seperti dalam komik.

Atau jangan-jangan ia mengundangku masuk supaya ada teman?

... lucu. Itu tidak mungkin, aho.

Tapi kalau dipikir-pikir beruntung juga, sih. Dapat makanan gratis dan ditemani butler ikemen. Whuah.

"Ini pesananmu."

Gakushuu yang tiba-tiba datang langsung meletakkan panganan di atas meja berwarna putih. Wangi khas rempah-rempah masuk ke dalam hidungku tanpa izin. Perutku berbunyi. Sial. Terlihat lezat sekali. Apa dia memasak ini sendiri?

"Terima kasih!"

Sudah berapa kali aku mengucapkan kalimat tadi?

Ah, sudahlah.

Aku mengambil sendok serta garpu, mengucap do'a, lalu mulai menggali makanan tersebut tanpa rem. Gakushuu dalam kasus lain, memperhatikanku dalam diam dengan keringat yang mengucur di pelipis. Baru kali ini ia melihat wanita memakan dengan sangat lahap.

Terlalu, lahap.

Ya, tapi kan kalau lapar mau bagaimana lagi--

"Jadi ..., kau tersesat?" Gakushuu mengambil duduk berseberangan denganku. Menumpu kepalanya di telapak tangan.

Mencoba mengontrol mulutku yang masih penuh, perlahan aku mengangguk. "Salah ambil jurusan kereta. Dan di sinilah aku."

"... Hee."

Merasa panganan yang ada di piring sudah habis, aku menaruh alat makan di meja dengan rapi--menyilang garpu dan sendok tanda sudah selesai (kebetulan aku pernah belajar sedikit mengenai table manner). Tanganku meraih lembaran putih yang ada di kotak tisu, lalu mengelap mulut yang sedikit berminyak.

Tarik napas, buang. Akhirnya perutku sudah aman.

Ya ..., meskipun masih buta arah--

"Asano-sa--"

"Panggil saja Gakushuu."

"Oh, o-oke. Gakushuu, apa kau tahu arah untuk menuju ke stasiun kereta dari sini? Aku sudah tanya ke orang-orang lain .... Tapi mereka tidak tahu."

Gakushuu menaikan alis, lalu mengangkat bahu. "Tentu saja aku tahu," ucapnya. "aku sudah sering mengelilingi kota ini. Sebagian besar jalur kuingat dengan jelas."

"Syukurlah!" Tanganku bertepuk. "Kalau begitu ... bisakah kau tunjukan jalannya?"

"Tidak."

"... Apa--"

"Kau kira makanan ini gratis?"

... Dia meminta bayarannya sekarang?! T-tapi bagaimana kalau nanti ongkos pulangku tak cukup?! Tiket kereta akhir-akhir ini sedang naik, apalagi aku tidak tahu harus berapa kali berganti kereta .... Lagipula ini sudah petang. Bagaimana dia tega menyiksa perempuan sepertiku?

Cuci piring kah? Jadi pegawai untuk sebulan kah?

Bukan. Bukan itu.

Tebakanku salah besar.

"Temani aku hingga café tutup. Menginaplah di rumahku untuk malam ini.

"Dengan begitu aku akan mengantarmu pulang."

-End-

Bonus/Information:
Szechuan Chicken Wraapss~~ (-'∀'-)

Bonus/Information:Szechuan Chicken Wraapss~~ (-'∀'-)

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

*picture source: recipeshubdotcom

Yup, mari kita awali dengan genre yang soft karena di lain chapter nanti bakal ada kok yang angst xDD

Next update: 4 September, semoga //heh

Ansatsu Kyoushitsu X Reader Oneshots (Bahasa Indonesia)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें