"Ehehe, maaf ya oppa, dia emang gitu, mulutnya tuh gabisa dijaga kaya ember bocor,"

"Siapa suruh lo curhat ke gue?"

Buseh ni anak siape sih songong amat yak. Nyesel gue udah jadiin dia temen curhat.

Kai ngulurin tangannya ke Minseok oppa. "Halo Hyung, gue Kai. Selingkuhannya _____,"

Dan kini gue ngejitak palanya.

"Jangan dengerin dia. Dia cuma bercanda.." gue cengar cengir malu ke Minseok Oppa. "Dia tuh klien aku yang belom kesampean kencan buta karena gaada cewe yang mau sama dia,"

"Enak aja lo! Gini-gini gue terkenal loh seantero Seoul, banyak cewe yang ngejar-ngejar gue!"

"Udah-udah, kaya bocah aja deh kalian berantem gitu," Minseok oppa melerai kita dan gue cuma melet ke Kai.

"Udah lo pulang sana, gue udah ada oppa gue nih. Lo gausah khawatir lagi, oke? Sana sana," gue ngedorong badan Kai berbalik meninggalkan apartemen gue.

"Hyung, jagain adik lo ya! Sekalian ajarin dia supaya ga malu-maluin orang cuma karena jarum suntik!" Teriak Kai dan langsung kabur sebelum gue ngelempar sepatu ke dia.

Alis Minseok naik. Gue cuma senyum malu ke dia. "Phobia,"

******

"Jadi kamu itu tadi abis dari dokter?"

"Iya, dari rumah sakit malah. Kai tuh emang rada-rada, sakit demam sama flu aja dibawa ke rumah sakit," gue menyodorkan teh ke Minseok oppa dan duduk disofa sebelahnya.

"Kok bisa? Kenapa? Kamu telat makan? Atau apa?"

Gue gigit bibir bawah gue. Cerita ga ya... jujur gak ya...

"Hei?"

"Ah?" Gue sadar dari lamunan. "Ituu, kemarin tuh pas pulang dari kantor ujan gede. Aku ga bawa payung, tapi aku maksain nerobos hujan yang deres. Ya, gini lah jadinya,"

Minseok menghela napas. "Lain kali, jaga tubuh kamu, sehat itu mahal loh,"

Mulai lagi deh nih abang satu ceramahnya. Gue mah cuma manggut.

"Ohya, maaf ya aku ga bisa lama-lama disini. Aku harus ketemu temanku dan balik lagi ke Aussie,"

Gue kaget sekaligus sedih. "Kok cepet banget?"

Minseok membelai rambut gue dengan lembut. "Iya, aku ambil cuti cuma seminggu. Kemarin pas aku sampe Korea aku langsung ke rumah mama. Hari berikutnya aku ada penelitian di Busan selama dua hari. Kemarin, aku ada acara di SMAku. Sekarang aku kesini, jenguk kamu. Besok aku mau balik ke rumah mama lagi sekalian pamit untuk pergi,"

Gue manyun dan langsung meluk Minseok. "Oppa, aku masih kangen sama oppa,"

Minseok meluk gue balik. "Nanti kalo kamu ada waktu senggang, main lah sekali-kali ke Aussie. Kamu penasaran kan sama kampus aku?"

Gue ngeliat dia dan ngangguk. Dia senyum.

"Pokoknya kamu baik-baik ya disini, jangan lupa jaga kesehatan. Jangan lupa juga sering hubungin mama, karena kamu tuh anak kesayangannya mama," kata Minseok dan gue langsung mukul dia pelan.

"Bisa aja ah," gue senyum dan dia ikut senyum.

******

Hari ini gue ada janji sama klien di luar kantor. Entah kenapa si klien gamau ke kantor gue, tapi gue juga sebenernya bosen sih mendekam didalem kantor mulu. Jadi yaa gue iyain aja deh tuh request dia untuk meet up di cafe.

Gue lagi jalan disekitar Appgujeong-deong dan tiba-tiba gue ngeliat counter bubbletea yang bikin gue ngiler abis.

Gue langsung jalan ke counter itu dan memesan satu bubbletea matcha. Gue menunggu pesanan gue dibuat sambil ngeliat keadaan sekitar.

Blind Date [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang