BAB 50

10.1K 325 38
                                    

Anastasya menyandarkan punggungnya pada sofa panjang yang ada di kamarnya dan memperhatikan Daniel bersepeda di taman. Ya sejak pindah kamar di lantai bawah, setiap perabot dan posisi barang - barang disamakan dengan kamar lama mereka. Hanya pemandangannya saja yang berbeda. Semua dilakukan Mikhael agar isterinya itu nyaman walau pindah kamar. Meskipun pemandangan kamar lebih bagus dari kamarnya yang ada di lantai atas, tapi di kamar bawah ini tidak mengecewakan juga. Karena langsung berhadapan dengan taman, dimana dia bisa juga memperhatikan Daniel bermain disana.

Dan sudah dua minggu sejak dia keluar dari rumah sakit dia selalu berada di dalam rumah dan di dalam kamar lebih tepatnya. Mikhael benar - benar melarang dia melakukan apapun, padahal dia sudah merasa sangat baik - baik saja dan tidak pernah lagi mengalami keluhan.

Tidak hanya itu, bahkan karena tidak mau mengambil resiko terjadi apa - apa dengan anak mereka, Mikhael meminta secara khusus kepada Papa-nya untuk mengatur agar Anastasya bisa mengambil cuti selama kehamilan dan sampai anaknya bisa ditinggal. Ketika Anastasya bersikeras menolak keinginan itu, Mikhael tidak memberi pilihan lain. Menuruti dia ambil cuti atau tidak usah kerja di rumah sakit untuk seterusnya. Bukannya Anastasya tidak sayang dengan anaknya, tapi kan dia juga sayang sama gelar dokternya yang diperoleh dengan susah payah dan juga sampai menentang keinginan Ayah untuk menjadi penerus bisnisnya.

Kegiatan Anastasya hari ini masih sama dengan hari kemarin - kemarin, yang dilakukan hanya berbaring, duduk, nonton tv, baca buku dan bercengkerama dengan Daniel sambil berbaring bersama. Seperti hari ini tiduran berdua di sofa sambil nonton chanel spacetoon bersama Daniel. Saat ini karena sudah bosan berbaring terlalu lama, Daniel minta keluar untuk main - main ditaman yang akhirnya minta tolong sama Kak Siti untuk mengawasi. Dan ternyata juga Aminah, mama mertuanya ikut bermain dengan Daniel dengan duduk - duduk santai di gazebo taman.

Anastasya menoleh ke arah jam dinding yang ternyata sudah menunjukkan 16.30 petang. Tangan kanannya mengelus perutnya yang membuncit dan pelan - pelan menegakkan badannya. Berjalan pelan dan membuka sliding door kamarnya yang menuju taman.

"Kak El....udah yuk mainnya, mandi. Bentar lagi Daddy pulang lho." panggil Anastasya dengan sedikit berteriak. Daniel  hanya menoleh sedikit dan terus mengayuh sepedanya. Masih asyik dengan kegiatannya.

"Kak...." sekali lagi Anastasya memanggil dan menajamkan matanya memberi peringatan pada Daniel.

"Okey Mommy...." teriak Daniel meninggalkan sepedanya dan berlari menghambur ke arah Anastasya. Daniel memang tidak akan bisa mengabaikan Mommy nya kalau sudah menajamkan mata kepadanya.

"Pelan - pelan sayang." hardik Anastasya begitu Daniel memeluk erat kaki Anastasya yang membuatnya agak terhuyung sedikit ke belakang.

"Adek udah mandi Mommy?" Daniel yang memeluk erat Anastasya mendongakkan kepalanya dan mencium perut Anastasya. Itu sekarang memang kegiatan yang sering di lakukan Daniel. Bahkan yang membuat dia merasa lucu kadang - kadang yang biasanya dia membacakan dongeng sebelum tidur ke Daniel, ganti Daniel yang pura - pura membaca dongeng untuk adiknya sampai dia tertidur sendiri, padahal membaca saja belum bisa. Semoga kedekatan itu akan selalu terjalin sampai nanti anaknya lahir dan membesar bersama - sama, walaupun bukan dari rahim yang sama.

"Belum Kakak, nunggu Kak El mandi dulu baru deh Adeknya mandi." jawab Anastasya menirukan suara anak kecil sambil mengusap rambut Daniel. Daniel mengerutkan kening dan kemudian tersenyum manis.

"Mommy sini." perintah Daniel pelan dengan suara cadelnya memberi isyarat Anastasya untuk membisikkan sesuatu. Anastasya mengikuti dengan sedikit membungkukkan badannya.

"Mau mandi sama Adek boleh?" bisik Daniel memamerkan giginya yang rapi. Ini sudah kesekian kalinya Daniel minta mandi bersama lagi seperti dulu sebelum dia tahu hamil. Tapi semenjak dia hamil keinginan anaknya itu selalu dibantah keras oleh Mikhael.

SETULUS KASIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang