-EXTRA PART-

3.6K 200 6
                                    

Alta mendongak untuk melihat ekspresi Jupiter yang sedang berjalan di sisinya. Laki-laki itu sedang tersenyum dibalik kacamata hitamnya. Tanpa ia sadari, Alta pun ikut tersenyum. Sudah berapa lama ia tidak melihat senyuman itu lagi secara langsung? Ia sangat merindukannya.

"Jupiter.."

"Hm?" Jupiter menoleh menatap gadis di sampingnya.

Alta tertawa kecil. "Kamu beda banget deh."

"Beda kenapa?"

"Mm.." Alta mengedikkan bahunya. "Kamu.. lebih dewasa."

"Emang iya?? Biasa aja tuh." jawab Jupiter acuh tak acuh.

"Ih! Kamu dipuji malah kayak gitu! Nyebelin!"

"Hahahaa.. Biasa aja kali mukanya gausah manyun gitu." cibir Jupiter.

Alta semakin kesal mendengarnya. Ia langsung berjalan dengan menghentak-hentak dan tangannya yang memegang tas diayunkan kesana kemari.

"Baper kamu." olok Jupiter.

"Kamu nyebelin."

"Kamu lebih."

"Kamu paling."

"Kamu paling cantik."

Alta menghentikan langkahnya lalu menatap Jupiter sambil berkacak pinggang. "Masa?"

Jupiter tertawa dan langsung merangkul gadis berambut pirang di hadapannya itu sembari berkata, "Beneran. Aku sampai takut lupa sama muka kamu waktu di Amerika kemarin. Makanya setiap hari aku selalu ngeliatin foto kamu. Biar gak lupa."

"Gombal." Alta memukul pelan pundak Jupiter.

"Tuh kan. Giliran aku serius, kamu bercanda." Kali ini Jupiter yang memberengut.

"Hahahaha! Kamu jelek!" seru Alta sambil mencubit kedua pipi Jupiter dengan gemas.

"Ihh sakit tauuu.."

Alta pun tersenyum puas melihat laki-laki itu meringis kesakitan.

Gadis itu memandang jalanan di depannya. Hari ini Jupiter mengajaknya pergi ke suatu tempat. Tapi ia tidak tahu dimana. Kini mereka sedang berjalan di atas trotoar khusus pejalan kaki, dengan toko-toko berjejer di sisi kiri dan kanan jalan. Aroma roti yang semerbak pun langsung tercium begitu mereka melewati sebuah toko roti.

Alta berhenti sejenak di depan toko roti tersebut lalu berkata dengan riang, "Beli roti dulu yuk!"

"Kamu mau?"

"Mau!! Wangi banget. Aku jadi pingin."

___

16.02 PM

Entah kenapa sejak ia menapakkan kakinya kembali di Indonesia, hidupnya langsung terasa penuh. Lengkap. Seluruh beban kerinduan yang ia rasakan selama dua tahun terakhir ini akhirnya terlepas begitu saja. Rasanya ia ingin terus tersenyum saking bahagianya. Kalau bukan karena pandangan aneh dari orang-orang yang melihatnya, mungkin ia masih tersenyum-senyum sampai sekarang.

Setelah keluar dari bandara, orang pertama yang terlintas di benaknya dan yang paling ingin ia temui adalah Liasha Altair. Apa kabar gadis itu? Apa yang sedang ia lakukan? Walaupun selama ini mereka masih berhubungan via skype, tapi perbedaan waktu yang jauh antara Indonesia dengan Amerika menyebabkan mereka tidak bisa berhubungan setiap hari. Apalagi Alta yang masih sibuk dengan kuliah tahun pertamanya.

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang