Chapter 12

1K 143 3
                                    


"yaaahh..kalian udah mau pulang ya?gw baru aja mau nebeng nongrong bareng" tanya Yona ketika melihat melody mengambil tas nya

"sorry ya yon, Lidya ngga enak badan"

"mel aku duluan ya" ucap Lidya tiba-tiba sambil berlalu pergi meninggalkan melody dan Yona. Melody tercengang dengan tingkah Lidya yang pergi meninggalkannya begitu saja. Ia melirik dan melihat ekspresi yona yang tak kalah kaget dengannya.

"gw balik ya yon..maaf ya soal Lidya, dia emang agak dingin gitu orangnya"

"udah tenang aja..santai..lo sana gih susul dia buruan"

melody mengangguk dan segera berjalan keluar cafe menyusul Lidya. Di luar cafe melody melihat Lidya yang berjalan menuju mobilnya di parkiran.

"Lidya tunggu!!" melody berlari mengejar Lidya.

"Lid tunggu.."

Lidya hanya diam dan tetap berjalan tanpa menghiraukan melody yang berjalan disebelahnya. Lidya mengeluarkan kunci mobil dari dalam tas dan memencet tombol untuk membuka kunci pintu mobil. Melihat itu melody bergegas menghadang Lidya dengan berdiri di depan Lidya dan membuat Lidya menghentikan langkahnya.

"kamu apa-apaan sih mel??" sembur Lidya kepada melody.

"aku??kamu tuh yang apa-apaan..kamu tuh ada apa sih lid?"

Lidya memijit keningnya "aku ngga apa-apa mel,aku udah bilang kan tadi aku cuma ngerasa ngga enak badan..oke ya,sekarang aku mau pulang" Lidya memegang kedua pundak melody dan berusaha membuat melody bergeser dari posisinya namun melody segera menepis pegangan Lidya dipundaknya dan menatap tajam Lidya.

Lidya menggaruk belakang kepalanya dengan kencang.

"kenapa lagi sih mel?mau kamu apa?aku ngga enak badan kepalaku sakit aku mau pulang mau istirahat,okay?" Lidya memasang wajah memelas.

Melody memejamkan matanya dan menghela napas. Melody membuka matanya dan perlahan ia meraih kedua lengan Lidya.

"okay-okay..tapi kamu aku temenin pulangnya ya?"

"ngga usah mel,aku bisa pulang sendiri kok.." jawab Lidya. Tangannya mengepal.

"tapi lid kamu kan lagi sa-"

"AKU BILANG NGGA USAH!!!!"

Seketika suasana menjadi sangat hening. Melody begitu terkejut dengan Lidya yang tiba-tiba membentaknya begitu keras sampai-sampai ia tak bisa berkata apapun.

"aku udah bilang ngga usah kan tadi??!! aku capek mel,aku mau pulang" Lidya dengan dingin melewati melody dan membuka pintu mobilnya membuat melody pindah dari posisinya dengan sedikit terhuyung.

Lidya masuk kedalam mobilnya, menghidupkan mesin mobil dan melaju pergi meninggalkan melody sendirian.
Melody benar-benar merasa bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Ia bingung kena Lidya tiba-tiba bersikap seperti itu. Di satu sisi melody merasa kuatir dengan kondisi Lidya, tapi disisi lain ia juga merasa marah atas perlakuan Lidya padanya. Melody pun lalu segera menuju ke mobilnya, ia sudah tidak ingin berada disitu lebih lama lagi.

**

Dari dalam cafe yona duduk sambil menyaksikan pertengkaran antara melody dan Lidya. Tak lama setelah mobil Lidya pergi, handphone nya berbunyi tanda ada panggilan masuk.

"ada apa?" yona menjawab panggilan yang masuk.

"kenapa??kenapa lo harus ngelakuin itu sama gw?"

Yona terdiam.

"kenapa lo diem?kenapa sih lo ngga ngebiarin gw aja?"

"gw minta maaf.." yona menghela napas "tapi itu semua demi kebaikan lo..dan dia juga"

"kebaikan apa??Lo ngga tau apa-apa!!" telepon pun diputus.

Yona tidak bisa berkata apapun. Ia hanya menarik napas kembali melihat keluar jendela dan melihat melody yang sedang berjalan menuju mobilnya.

"Silakan pesanannya"

Yona menoleh dan ada seorang waiter yang datang dengan membawa pesanannya. Waiter itu pun meletakkan pesanan yona diatas meja.

"terima kasih ya" yona kembali melihat keluar jendela. Sadar bahwa sang waiter masih tetap berdiri disebelahnya, yona menengok dan menatap sang waiter dari balik bahunya "Tenang aja..ini memang yang terbaik untuk dia, dan kalian tau itu kan"

sang waiter pun mengangguk dan pergi meninggalkan Yona.

**

Melody menatap langit-langit kamarnya dan mengingat kejadian sore tadi. Dadanya terasa sakit saat Lidya membentaknya seperti itu. Melody sadar bahwa ia baru mengenal Lidya beberapa hari, tapi Lidya yang membentaknya tadi benar-benar membuatnya takut.

Melody memejamkan matanya berusaha menenangkan pikirannya. Tak lama handphone nya berbunyi menandakan ada satu pesan yang masuk. Melody berguling ke sisi lain tempat tidurnya dan mengambil handphonenya yang berada diatas meja kecil disamping tempat tidur. Satu pesan masuk dari Lidya.

Mel..kamu udah tidur?

Melody menutup lagi layar handphone dan membenamkan kepalanya di bantal. Saat ini ia sedang tidak ingin bicara dengan Lidya. Handphone melody kembali berbunyi, ada satu lagi pesan masuk dari Lidya.

Kamu marah soal tadi sore?

Sekali lagi melody menutup layar handphone dan tidak membalas pesan Lidya.

Beberapa menit kemudian handphone melody berbunyi. Kali ini Lidya menelponnya.

Uugghh..ngapain lagi sih dia..??

"ada apa lid?" jawab melody malas-malasan.

"kenapa pesan aku ngga ada yang dijawab?" terdengar suara Lidya. Dari nada suaranya melody sudah bisa menebak bahwa Lidya tidak menelponnya dengan ekspresi memelas atau sedih.

Dia ini bener-bener..udah tadi siang gw dibentak sekarang nelpon ngga ada kedengeran sedih atau nyesel kek..

"oh itu..aku lagi tidur, ngga baca pesan kamu" melody menutup wajahnya dengan lengannya.

"oohh udah tidur..ini baru jam 8 malam sih mel, kamu tidur sepagi ini?"

Melody memutar bola matanya. "terserah aku kan mau tidur jam berapa?mau jam 6 sore, mau jam 7 malem, mau jam 8 malem,atau jam 1 pagi sekalipun suka-suka a-"

"oke fine..iya bebas kamu mau tidur jam berapa" potong Lidya.

Lalu melody dan Lidya pun terdiam. Mereka berdua menunggu siapa yang akan duluan berbicara.

"Jadi kamu nelpon aku mau ngapain lid?" tanya melody akhirnya.

"aku mau kita ketemu.di cafe biasa. Besok sore.ada yang mau aku bicarain sama kamu"

Belum sempat melody menjawab iya atau tidak sambungan telepon sudah diputus oleh Lidya dan membuat melody benar-benar geram.

"DASAR LIDYA NYEBELIIIINNNNNN!!!!!!!!!!"




The Wolf And The princessWhere stories live. Discover now