Aku terbiasa hidup sebagai penyendiri.
Aku tidaklah kejam. Aku sangat murah hati. Kehidupanku luar biasa. Akulah hal terbaik yang pernah terjadi dalam kehidupan.
Sebenarnya, ketimbang penyendiri, aku lebih tepat disebut tak terlampaui.
Tapi hari ini, di hutan pada musim gugur. Aku bukanlah keduanya. Manusia telah memanggilku, dan menjadikan wujudku yang berbulu menjadi tubuh fisik.
Aku tidak melihat siapapun di sini, tapi aku masih mencium sisa-sisa mantra. Aku bisa mendengar suara kakiku yang menginjak dedaunan kering, dan suara itu membuatku gelisah. Aku merasa rapuh di dalam hutan berwarna merah darah ini.
Dalam wujud seorang pemuda seperti ini, aku merasa gaduh dan telanjang, dan aku tidak terbiasa seperti ini.
Di sekitarku tercium aroma thyme dan dedaunan kering yang dibakar, mantra untuk memanggil dan api unggun yang mulai meredup.
Begitu otak manusiaku memerintahkanku untuk terus berjalan, aku segera menyingkir dari tempat ini.
"Hai, pelolong."
Aku berbalik, dan dalam waktu yang bersamaan, aku melihat tongkat besi menghantam wajahku. Dan aku tahu, setelah ini, hidupku tidak akan seperti sebelumnya lagi.
🌱
Thyme : Sejenis rempah-rempah.
Publish : August 22, 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
THYME: The Nineteenth • PJM
Fanfiction[on-going] Aku tidak tahu bagaimana kehidupan Jimin sebelum bertemu denganku. Aku tidak tahu bagaimana dunianya. Aku tidak tahu apakah Jimin mempunyai ketakutan akan sesuatu. Tapi, apa yang perlu ia takuti. Jimin itu monster. Jimin itu penyendiri. S...