Three

18.5K 698 22
                                    

"Oh...berarti sekelas sama Rio ya"ucap Catherine masih dengan wajah datar sambil mengaduk minumannya yang tadi dipesan oleh Lexsi.


"Rio siapa ya?"tanya Rafael dengan wajah bingung dan nada penasaran yang sangat kentara begitu pula dengan Alex namun dia masih bisa mengontrolnya dengan mudah.

"Rio itu pacarku"ucap Lexsi dengan wajah sendu dan nada yang terdengar sedih bagi mereka yang mendengarnya.

"Hmm...jadi kangen sama Deva juga kan"celetuk Selsa tiba-tiba dengan nada yang serat akan kerinduan.

"Kalian berdua kok pada sedih-sedihan sih... come on guys! Don't sad, yeah? Dari pada kalian berdua sedih-sedihan yang ujungnya gak guna sama sekali, mending kalian berdua video call an sama dua cecurut itu"ujar Catherine bosan melihat keduanya kembali sedih.

"Tapi kan beda! Video call sama ketemu langsung itu rasanya kaya air sama minyak. Sama-sama benda cair tapi gak bisa nyatu dikarenakan perbedaan massa jenisnya! Jadi kalo berusaha disatuin itu beda. Gitu juga sama aku, kalo aku ketemu langsung sama Rio itu beda rasanya sama aku video call an sama dia"ucap Lexsi panjang lebar yang sontak mendapatkan anggukan oleh Selsa.

"Kalian berdua sama-sama RIBET tau gak sih? Cuman tinggal Video call aja pengen ketemu langsung. Kalian berdua tenang aja, satu minggu lagi mereka berdua balik"ucap Catherine ketus.

"Beneran Cath?!"tanya keduanya yang hanya mendapatkan anggukan singkat dari Catherine.

"Yatta!!!/Yuhuuuu!!!"pekik keduanya senang yang mendapatkan lirikan heran dari seluruh penghuni kantin.

"Kalian berdua bisa gak sih sehari aja gak bikin malu?"pertanyaan retoris itu muncul dari mulut Catherine.

"Gak bisa"ujar keduanya kompak yang langsung mendapatkan plototan kejam dari Catherine.

'Andai ngebunuh orang gak dosa, udah aku bunuh mereka berdua'ujar batin Catherine sadis dengan tatapan seakan ingin membunuh ia arahkan kepada kedua sahabatnya itu.

"Eh...aku bingung. Rio sama Deva emang kemana ya kalo aku boleh tau?"tanya Rafael yang memang sejak tadi penasaran akan hal ini.

"Oh...mereka berdua lagi ngejalanin program pertukaran pelajar ke Jepang"jelas Lexsi dengan nada senang yang terlalu kentara.


"Ah iya! Aku mau tanya Rel. Kamu kok bisa lancar ngomong Indonesia sih? Alex aja kalo ngomong masih kaku, lah kamu udah lancar tanpa hambatan"tanya Selsa penasaran.

"Ah itu! Aku sebenernya udah pernah tinggal di Indonesia selama 4 tahun. Terus aku harus pindah ke tempat orang tuaku yang tinggalnya di U. S. A. Jadi ya gitu, aku bisa bahasa kalian dengan lancar sedangkan dia belum terlalu lancar"jawab Rafael dengan penuturan yang lancar dan benar.

"Ooo...gitu ya"ucap Lexsi mengangguki.

"Iya"balas Rafael singkat.

Tanpa disadari, sejak tadi Alex tengah berkomunikasi dengan serigalanya.

"Aku bingung sama sikap Cathy. Kalo sama kita dia itu cuek sama datar. Tapi kalo lagi sama temen-temennya, dia itu beda 180°" ucap Alex pada Mac lewat mindlink mereka.

"Kamu saja bingung, apa lagi aku Lex. Apa jangan-jangan mate kita punya suatu problem dimasa lalu yang buat dia jadi kaya gini ya?"tanya Mac menanggapi ucapan Alex tadi.

I Am Alpha Mate(Tamat) | Pindah ke DreameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang