SATU

26.5K 1.4K 75
                                    

"Accept me for who i am" –Sehun.

"I see your monsters, I see your pain.
Tell me your problems, I'll chase them away" –Aera.
.

.

.


Dentuman lagu terdengar sangat keras di dalam bar. Tapi itu tidak menjadi masalah untuk seorang Oh Sehun dan kawan-kawannya. Malah mereka terlihat menikmati alunan lagu yang terkesan berisik itu. Tapi bagi mereka itu bukan suatu masalah karena bagi mereka adalah you have enjoy it, we are young, wild, and free.

Berkali-kali Sehun meneguk alkohol tanpa henti. Ia meminum alkohol tersebut bagaikan meminum air putih yang harus selalu dikonsumsi setiap saat. Berbeda dengan beberapa temannya yang mungkin sudah setengah sadar akibat pengaruh alkohol tersebut.

"Tambah lagi," kata Chanyeol sambil mengangkat gelas yang ada di tangannya. Berharap bartender di hadapannya mau menuangkan alkohol ke dalam gelasnya.

Sehun sudah setengah mabuk sekarang. Pandangannya juga agak kabur. Ia memijat keningnya sendiri berusaha bertahan pada kondisinya saat ini.

"Yaak!! Oh Sehun." Teriak Baekhyun dengan tiba-tiba. Pria ini dipastikan mabuk.

Sehun berdecak kesal sambil melihat teman-temannya yang sudah mabuk akibat pengaruh alkohol yang mereka minum. "Dasar bodoh," gumamnya.

Sehun mengambil gelasnya lagi dan menuangkan vodka yang ada di botol lalu meneguk vodka itu dengan sekali tegukan.

◊◊◊

"Eomma, aku berangkat yaa," ucap Aera sedikit berteriak di depan pintu. Tanpa menunggu, Aera keluar dari rumah untuk menuju halte bus.

Sekarang pukul tujuh pagi. Jalanan masih sunyi dan suara burung-burung berkicau menemani pagi Aera.

Sampai di halte. Aera menunggu busway yang akan menjemputnya. Sambil menunggu, Aera memasang earphonenya dan memutar salah satu lagu favoritnya.

"Hamkkehaetjiman japgo sipjiman son naemiljiman oh!," EXO-PETERPAN.

Lagu itu terus berputar sampai akhirnya bus datang menjemput.

◊◊◊

Aera sampai di sekolah dan melewati koridor sekolah yang masih sepi. tentu saja, ini masih jam delapan kurang sepuluh menit. Sedangkan jam masuk sekolah pukul setengah sembilan.

"Aera." Sambut Hara—sahabatnya— Hara tersenyum manis menyambut Aera. Sudah pasti ia akan menanyakan tugas dan akan menyalin tugas Aera.

"Pr Bahasa inggris udah?" tanya Hara sambil memperhatikan Aera yang duduk sambil membuka tasnya.

"Udah nih, mau liat kan pasti?" kata Aera menyodorkan buku bahasa inggrisnya.

Hara tersenyum lebar. "Nah itu lo tau, gue pinjem dulu ya cantik," kata Hara seraya mencubit pipi Aera gemas.

"Ih nggak usah nyubit pipi gue sih," kata Aera menyingkirkan tangan Hara untuk menjauh dari pipi chubby-nya. Tanpa rasa bersalah, Hara melepaskan cubitannya dari pipi Aera dan kembali ke tempat duduknya.

Selepas kepergian Hara, Aera mengambil novel favoritnya. Aera sangat mencintai novel, bahkan ia berharap kalau ia bisa memiliki salah satu tokoh pria yang ada di dalam novelnya tersebut.

Aera bukan kutu buku, tapi ia sangat mencintai novelnya. Aera adalah wanita yang bisa dibilang pintar karena peringkatnya selalu berada di urutan tiga besar. Well, bukan hal mudah untuk mendapat peringkat tiga besar di sekolahnya. Aera harus terus belajar untuk meraih peringkat itu. Bahkan Aera rela menghabiskan wkatu luangnya hanya untuk belajar dan belajar.

MONSTERWhere stories live. Discover now