3. Apa ini yang dinamakan cinta?

140 5 1
                                    

({*Rachel POV*})

"Rachel.." panggil Carent, aku pun menoleh ke arah kananku, "hmm.. Apaan Car?" jawabku malas

"Gua mau tanya nih" tanya Carent dengan lemas, "mau tanya nih" tanya Carent dengan suara lemas, "mau tanya apaan?" jawabku. "Sebenernya udah berapa lama sih kita berdiam gini?" masih dengan suaranya yang lemas, "udah dari 1 jam, 20 menit, 3 detik" jawabku santai, tiba- tiba saja Carent bangkit dari duduknya dan mulutnya menganga besar, "berarti kita telat masuk kelas Rachel!!" teriak Carent, aku langsung saja menutup mulutnya. "Gak usah pake teriak segala Carent! Nanti kita ketahuan bolos!" ucapku kepada Carent, "Ups! Keceplosan gua teriaknya, sorry ya" dengam cengesan Carent, "ihh jijay gua abis nutup mulut loh, banyak jigongnya" kataku sambil melihat tanganku lalu kuusapkan tanganku ke baju Carent, Carent pun memberontak, "enak ajeh, lu kata gua gak gosok gigi apa pagi- pagi" dengus Carent kesal, "tapi setelah lu gosok gigi, kan lu langsung makan nasi lagi, hayoo mau ngomong apa lu sekarang sama gua?!" kebenaran pun terungkap dan Carent pun terpojok oleh kata- kata Rachel, "Hah, iyaa deh.. Nyerah dah gua" sambil mengangkat tanganya dengan pasrah.

Sedangkan Rachel hanya ketawa ketiwi ga jelas, dan tiba- tiba ia terdiam. Yap, dia terdiam seperti melihat sesuatu di belakang Carent, lalu Carent pun menengok ke arah belakang. Ternyata ada guru yang datang menghampiri.

Guru tersebut tanpa babibu lagi langsung menjewer kuping Rachel dan Carent sampai memerah, Rachel dan Carent sudah meraung- raung meminta maaf kepada guru tersebut. "Kalian ngapain disini? Mau bolos di jam pelajaran ya?" tanya guru tersebut. "Engga pak, kita ga nyadar tadi ternyata udah jam masuk pelajaran." seru mereka berdua serempak, "Hari ini jam mata pelajaran apa kamu dikelas? Kalian dari kelas 11 ipa 2 kan? Kamu juga yang kemarin saya panggil." unjuk Pak Gara. "Pelajaran bahasa inggris, iya kami dari kelas 11 ipa 2 dan maafin saya yang kemarin ya pak" sesal Carent. "Yasudahlah tak apa, nah sekarang saya akan mengantarkan kalian ke kelas kalian, dan nanti yang memberi kalian hukuman adalah guru yang mengajar kalian hari ini, dan tentunya saya akan melaporkan kejadian ini ke wali kelas kalian" dengan wajah sinisnya pak Gara, membuat Rachel takut, tapi tidak dengan Carent ia memasang wajah super polosnya tanpa ada dosa, sambil tersenyum mengejek, "Lihat saja nanti pak Gara" suara Carent yang tak seperti biasanya, membuat Rachel dan Pak Gara kaget dengan tingkah Carent yang berbeda dari biasanya.

Sesampainya dikelas, pak Gara pun memeberitahu kepada guru mengajar di kelas 11 ipa 2. Kalau ada dua siswi yang sempat bolos, ketahuan pak Gara. Sedangkan Rachel dan Carent menunggu di luar pintu kelasnya, sambil mendengar ucapan Pak Gara ke guru pengajarnya sekarang. "Baiklah nanti saya akan memberikan mereka hukuman. Dan tentunya pak Gara tak perlu khawatir soal dua siswi itu, pastinya akan saya tangani dengan benar" ucap guru tersebut, "kalau begitu terima kasih. Yasudah saya mau kembali mengajar, mari pak" ucap pak Gara.

Pintu pun terbuka, dan pak Gara pun melewati Rachel dan Carent tanpa melihat mereka berdua, langsung berjalan menuju ke kelas mengajarnya. Carent pun berdecih, "Apa-apan itu gaya nya, sudah tua masih banyak begaya" sinis Carent, "Nah mari, darimana saya harus menghukum kalian?" suara itu, suara yang di kenal Carent. Carent pun langsung menengok ke belakang pintu. "Hai Car, ketemu lagi kita hari ini" sapa guru nya dengan senyuman manisnya, "A.. Xel??" terkejut Carent

"Nah, apa lagi yang kau lakukan?" tanya Axel dengan aura charmingnya, Axel menatap kontak mata Carent dengan gaya coolnya. "Anu.. Pak Axel, tadi kami berdua.." ucap Carent dengan kalimat terputus- putus, "Oh itu kami berdua telat karena 'BENGONG'  pak" dengan sunggingan senyuman Rachel kepada Axel, itu adalah trik Rachel agar laki- laki terpanah oleh kecantikannya, dengan cara senyumannya yang indah.

"Hah? Telat gara- gara bengong? Emangnya kalian mikirin apa? Hahaha.." tawa Axel pun mengelengar dengan indah di kuping Carent, sedangkan Rachel merasa diejekan oleh Axel karena tawanya. "Saya mikirin masa depan saya, kapan saya bisa pacaran!" ucap Rachel dengan nada kesal sambil mengembungkan mulutnya. Sedangkan Carent pipinya memerah karena yang Carent pikirkan adalah bahwa Carent dan Axel jadian. "Bagaimana dengan kamu Carent? Apa yang kamu pikirkan?" tanya Axel dengan senyuman usilnya yang menggoda, "Eh? saya mikirin mantan saya pak" ujar Carent berbohong, "yang bener nih? Kok kayak ragu- ragu gitu ngomongnya? Terus kenapa pipi mu memerah? Kamu sakit?" tanya Axel. "E..eh en..gga kok pak, ini tadi kan saya abis dijewer pak Gara jadi, memerahnya merambat sampai ke muka saya pak" dusta Carent kepada Axel.

Sekolah JonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang