Bagian 4 [ Perjodohan]

63 3 2
                                    

Sefia POV

Aku bahkan tak pernah berpikir bisa segini rumitnya percintaan ku. Kenapa orang di jodohkan kepada ku laki-laki yang pernah menyakiti ku di masa lalu.

Apakah dunia sesempit ini?hingga seorang Rivaldy Airan yang akan menjadi suami kelak. Ah,aku masih belum bisa melupakan kejadian dulu saat ia mempermainkan hatiku begitu saja.

Walaupun kejadian itu sudah lima tahun lamanya. Tetapi,tetap saja membekas di hatiku.

"Sayang perkenalkan ini Tante Mira dan Om Aldo" Bunda memperkenalkan ku kepada pasangan paruh baya yang ku yakini adalah orang tua Rivaldy.

Aku tersenyum sembari menyalami tangan mereka berdua.
"Dan ini calon tunanganmu Rivaldy Airan!" jelas Bunda memberitahu.

Aku tersenyum terpaksa pada laki-laki di hadapan ku ini. Dan lihatlah ia tersenyum begitu manisnya. Kalau saja ia tak pernah berbuat kesalahan pada ku. Aku pastikan aku sudah jatuh hati melihat senyuman mautnya. Tapi,sekarang aku tidak akan mudah tertipu begitu saja.

Aku bukan Sefia yang dulu selalu ia permainkan kapan pun ia mau.

"Baiklah pertunangan kalian akan di adakan dua minggu lagi!" kata Ayah spontan membuat ku terkejut setengah mati.

"Apa tidak terlalu cepat Yah? Maksud ku kita bahkan belum mengenal satu sama lain!" ucapku. Itu hanya alibi ku saja biar pesta pertunangannya akan lebih lama lagi.

Mana mau aku mengenal Rivaldy lagi,aku sudah tau luar dalam kelakuan seorang Rivaldy Airan.

"Benar juga, kalau begitu satu bulan! Ayah rasa itu cukup untuk mengenal satu sama lain bukan begitu nak Rivaldy?" Ayah menatap ku dengan Rivaldy bergantian.

Dan Rivaldy hanya menganggukkan kepalanya patuh.
Dasar tidak berguna sama sekali,harusnya ia menolak dengan tegas.

Ku rasa Rivaldy mempunyai rencana. Awas saja kalo dia berani macam-macam sama aku.

"Ehmm...."

So cool banget sih nih orang pakai mendehem segala. Walau sebenarnya dia memang keren. Huh,apa yang ku pikirkan.

"Om,tante,Mah,Pah aku mau ngomong berdua dulu sama Fia bolehkan?"

What the hell

Apaan sih Rivaldy ngajak ngomong berdua,Males banget.
Mami lagi ngapain juga melototin aku kaya gitu.

Aku terpaksa mengekori Rivaldy dari belakang menuju gazebo. Ingat terpaksa semata-mata menunjukkan bahwa aku anak yang tak pemberontak.

••••••
Setelah sampai di gazebo Fia langsung duduk di kursi yang ada di belakang rumahnya.
"Mau ngomong apa?" ucap Fia to the poin.

Rivaldy terperangah atas ucapan Fia. Sudah lima tahun lamanya ia tidak bertemu dengan mantan kekasihnya ini. Dan banyak perubahan yang ia tak ketahui.

Fia yang ia dulu kenal ramah,tak langsung mengeluarkan apa yang ada dalam pikirannya seperti ini.

Rivaldy mencoba mendekati Fia dengan duduk di samping gadis itu.
"Senang bisa bertemu denganmu lagi Fi?" kata Rivaldy sembari memandang bintang-bintang di langit.

Tanpa menoleh ke arah Rivaldy, Sefia Ananda Holan atau yang akrab di sapa Fia ini, hanya menjawab dengan deheman. Mendengar itu,Rivaldy tersenyum kecut.

Bukan salah gadis itu berubah menjadi dingin seperti itu, karena kesalahannya di masa lalu yang telah menyianyiakan perasaan tulus yang di berikan oleh Sefia Ananda kepada seorang seperti dirinya,Rivaldy Airan.

"Bagiamana kabarmu?" tanya lagi Rivaldy.
"Seperti yang kau lihat"

"Maaf!!!" satu kata itu meluncur dari mulut seorang Rivaldy Airan. Bagaimana tidak,selama 23 Tahun lamanya hidup, ia tidak pernah meminta maaf kepada orang lain. Baginya meminta maaf adalah hal yang mustahil untuk orang berkuasa seperti dirinya.

Dan lihatlah sekarang untuk pertama kalinya ia meminta maaf kepada gadis yang sudah menghilang selama lima tahun lamanya dan tiba-tiba kembali lagi.

"Sepertinya kau tidak punya salah apapun denganku! Jadi untuk apa meminta maaf?" jawabnya ketus. Fia langsung berdiri hendak meninggalkan Rivaldy tetapi pergelangan tangannya di tarik kembali.

"Pliss,jangan seperti ini Fi?" di pandangnya wajah Fia sejenak
"Aku minta maaf,aku menyesal telah melukai perasaanmu. Kita lupakan kejadian lima tahun yang lalu? Sebentar lagi kita akan bertunangan. Jadi,cobalah untuk mencintaiku lagi"

"Aku perlu waktu Val? Beri aku waktu untuk sendiri! Mencintaimu kembali!" ucapnya lirih. Di lepasnya tangan Fia, Kemudian tersenyum.
"Baiklah!"

Fia pun meninggalkan Rivaldy sendirian di belakang rumahnya.

Hampir saja air matanya kembali tumpah saat mendengar pernyataan maaf dari Rivaldy kepadanya tadi. Bahkan ia merasa kembali menjadi sosok pribadi lemah setelah bertemu Rivaldy lagi.

------------------------
Senangnya bisa update lagi 😃😄. Jangan lupa Vote & Comentnya ya guys👣. Kritik juga saran di persilahkan.

Maaf Typo di mana-mana

See you next time di part selanjutnya 💃

Love you longerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang