Apa... Chanyeol marah karena aku melepaskannya untuk menjawab telepon?

Bukannya itu sudah sering sekali terjadi?

Apa dia sudah muak karena aku terus seperti itu?

"A- ani... tidak terjadi apa apa.."

"Jujur saja, akan kami beri solusi" ujar Naeun.

....

"Ayolah... terbuka sediiittt saja kepada kami" Baekhyun menunjukan lambang jarinya sedikit. Tidak banyak bukan sahabat yang benar benar seperti mereka? Bahkan yang punya pesta, pengantin baru ikut mempedulikannya, memikirkan apa yang tidak seharusnya mereka pikirkan. Bukannya bersenang senang?

Apa aku harus benar benar mengatakannya?
Aku terlalu tertutup kah dengan mereka?. Batin Eunji.

............

Masih sunyi diantara mereka menunggu jawaban Eunji.

"Mungkin karena aku terlalu memintanya fokus pada pekerjaanya..." celetuknya. Mereka semua menyipitkan matanya berpikir.

"Kau bilang seperti itu?" Chorong beralih.

"Ya.. tapi, wajar saja bukan..? Dia pemimpin perusahaan.. tidak baik terus menerus berkencan seenaknya"

Mungkin saking erat persahabayan mereka, menghela nafas pun bersamaan.

"Ada 3 kemungkinan" kali ini Hayoung berbicara. Calon ibu itu memang sebelumnya menjadi ahli psikolog.

....

"Bukan apa apa.. aku ingin jawab sesuai pengetahuanku. Aku tidak mau menjadi sahabat yang ngomong dibelakangmu. Ini juga masih bisa jadi opini" lanjutnya.

"Tak masalah... jelaskanlah" Kini semua mata beralih menatap Hayoung, termasuk suaminya sendiri, Sehun.

"Yang peratama, dia punya alasan tersendiri yang harus diungkapkan olehnya.. yang kedua, dia benar benar jenuh dengan perkataanmu, Eunji.. kau mungkin terlalu sering mengucapkan itu saat kalian berkencan... betul itu Eunji?" Eunji hanya mengangguk pelan.

"Lanjutkaaaan~~~~~~~!!" Rengek mereka semua, kecuali Eunji.

"Huh.. aku tidak tahu akan mengatakannya atau tidak" Hayoung dan Eunji saling bertatapan, maksud untuk setuju atau tidak ia akan mengatakannya. Karena mungkin akan sakit bagi sahabatnya itu.

Eunji mengangguk pelan lagi.

"............... apa dia sangat jenuh dengan Eunji seperti itu, lalu mencoba menduakannya?... dengan wanita lain" Hayoung menatap mereka semua yang matanya muali membesar.

"Mwo????! Apa maksudmu????!" Panik Bomi.

"Coba kau pikir lagi... alasan itu sangat masuk akal" Kyungsoo memang sempat menjadi teman sekantornya Hayoung, ahli psikolog.

"Tapi.... apa salahnya jika kita berpikiran positif dulu seperti Eunji?" Lanjutnya.

"Tidak apa apa~~ kita berpikiran positif dulu eoh?" Rujuk Namjoo.

"Ah~~ tak masalah..." Semua tahu, yang kini Eunji tunjukkan adalah senyuman palsunya.

Jam besar yang terletak di salah satu sisi dalam gedung sudah hampir menunjukkan waktu 9 malam, Baekhyun yang tadi sempat berkutat dengan ponsel, akhirnya menegur Bomi untuk melanjutkan acara.

"Ayo Eunji.. kau belum menikmati pesta ini sedikitpun.." Taemin yang sedang menggandeng Naeun, menoleh ke arah Eunji yang masih terdusuk ditempatnya.

"Eo- eoh???? Ah..ya"

Mereka semja tamu undangan, termasuk Eunji sudah berkumpul di dekat altar.

Return || (ExoPink)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz