...

"Ya... paling tidak dia terkejut. Tapi aku tak mengharapkan dia sampai jatuh pingsan"

...

"Tapi... apa ada yang kurang semuanya?"

...

"Baguslah. Aku juga bahkan tak percaya ini benar benar diriku karena melakukan hal ekstream seperti ini"

...

"Benarkah????! Oke. Aku tutup teleponnya. Kabarkan jika ada apa apa"

Bip.

Pria berambut cokelat yang sudah sedemikian rapi lengkap dengan setelan pakaian sangat formal, terus menyunggingnkan senyum manisnya.

Reaksi seseorang nanti adalah sebab senyum itu tak pudar pudar.

Perasaannya sangat sangat menganggunya. Apalagi detak jantungnya mungkin sudah dibilang bisa mencapai kecepatan maksimal.

.

.

Penerbangannya baru saja dimulai.

Ya, ini keputusan bulatnya, keputusan yang sangat berat. Meninggalkan semua.. -semuanya.

Ia ingin mencoba menerima apa yang terjadi.

Ia akan beradaptasi dilingkup aslinya.

Mencoba hidup bersama dengan takdirnya, bukan impiannya.

Ia menyerah.

.

.

"Eunjiiiiii~~!!!!!!!"

"Hey! Hey! Hey! Yakk!! Gaunmu dan high heelsmu!!! Hati hati Yoon Bomi!!!" Eunji berteriak tak kalah kencangnya melihat Bomi dengan gaunnya yang sangat errrrrrrrrr~~ merepotkan berlari kearahnya"

Plak.

Kebanyakan orang menyambut tamunya dengan hormat menundukan badannya atau berjabat tangan.

Bukan memukul kepala.

"A-!!"

"Ini sudah jam berapa eoh???! Kau baru datang????!!! Sahabat macam apa kau???" Marah Bomi.

"Isssh. Appo! Perjalanan macet kau tahu?" Tatap Eunji datar sambil mengusap kepalanya.

"Macet.. macet.. tuh yang lain... sudah menunggumu. Tinggal menunggumuu!!!" Cecar Bomi lagi.

"Ya. Baiklah~~" bukannya jalan beriringan malah Eunji berjalan duluan daripada Bomi.

"Eunji? Kau datang..... sendiri?" Beberapa orang yang ada disekitarnya serotak menoleh mengikuti mata Baekhyun. Orang yang dipanggilnya malah menoleh kebelakang sebentar.

"Ani. Aku datang bersama Bomi~~" Baekhyun berdecak pelan lalu melihat perempuan yang sudah resmi menjadi isterinya berjalan kerepotan.

"Chanyeol?" Celetuk Suho.

"Entah.. dia sedang sibuk pada kerjaannya" tanpa disuruh iablangsung mendudukan tubuhnya pada kursi yang disediakan. Saat itu juga matanya menangkap kursi yang disebelahnya bertuliskan 'Park Chanyeol' yang kosong. Ya harusnya pria itu duduk disebelahnya.

Eunji menunduk lalu meneguk segelas air putih yang juga sudah disediakan. Disana sudah terbentuk beberapa meja untuk berkumpul, termasuk berkumpulnya mereka.

"Tumben.. setahuku dia sangat enggan dengan pekerjaan. Apa... ada sesuatu dengan kalian?" Eunji tampak berpikir. Pertemuan mereka saja saat terakhir berciuman....

Return || (ExoPink)Where stories live. Discover now