#3

1.1K 129 30
                                    

Flashback

Yoona berjalan menembus kerumunan orang yang berdesakan di depan papan pengumuman. Matanya menelusuri ribuan nama yang berada di papan tulis untuk mencari namanya.

2# Im Yoona.

Kenapa? Aku sudah belajar susah payah, bagaimana bisa aku tetap berada di peringkat dua.

Yoona meremas telapak tangannya sendiri. Hatinya sakit dan kesal. Jatuh bangun dia belajar, ternyata dia hanya di peringkat dua, apakah semua ini adil?

Mata Yoona beralih pada sebuah nama di atas nya.

1# Choi Seung Hyun

Cih, orang seperti apa dia? Peringkat satu?

Yoona berjalan dengan kesal. Dia sangat menginginkan beasiswa penuh, karena itu dia selalu belajar. Dia benar benar membutuhkan beasiswa itu, setidaknya dia bisa membantu ekonomi keluarganya yg sedang tidak menentu, terlebih hutang ayahnya yg semakin menumpuk.

Yoona duduk di cafetaria kampusnya. Dia terbiasa makan bekal dari rumah dan duduk menyendiri. Bergaul dengan orang, menurutnya hanya membuang buang waktu. Untuk bergosip bisa memakan waktu berjam jam, dan dia bisa menggunakan waktu itu untuk belajar atau bekerja part-time.

Ya, hidup ini bukan untuk bersenang senang.

Kali ini Yoona duduk di meja lain dari hari biasa. Dia duduk di samping kerumunan orang yang sedang bergosip, demi mengetahui siapa sebenarnya saingannya. Kali ini misinya adalah mengetahui siapa musuhnya.

"Ah, aku dengar Seung hyun Sunbae berada di peringkat satu lagi?" Ujar seorang wanita cantik dengan rambut coklat ikal, sambil mengunyah spagetti di depannya.

"Sung hyun sunbae, aku pikir dia tidak memiliki kekurangan. Pintar, kaya, tampan. Ihh aku mau jadi pacarnya." Kata seorang wanita dengan rambut bob nya. Dia berbicara dengan-bagi Yoona-menjijijkan. Mana mungkin Tuhan menciptakan manusia tanpa kekurangan. Laki laki itu pasti memiliki kekurangan.

"Eh tapi aku dengar dia sangat play boy. Kau tahu Kim Hyun Ah? Anak jurusan musik yang sekaligus model itu. Dia mengaku pernah tidur dengan Seung hyun." Kali ini seseorang dengan rambut di kucir kuda ikut bergabung di pembicaraan.

Tuh kan. Memang tidak ada yang sempurna. Dan gosip baru di mulai. Yoona memasang baik baik telinganya.

"Ah aku tidak percaya dengan gosip itu. Dia anak seorang arsitek terkenal di korea, dia tak mungkin merusak reputasi ayahnya." Si wanita berambut bob tak terima.

"Bukan hanya hyun ah, hyorin juga pernah. Kau tahu kan, hyorin anak jurusan seni dan desain itu?" Kata si kucir kuda.

"Tapi tetap saja, Seung hyun sunbae tetap tampan. Dan aku pikir, meskipun dia payboy, aku tetap mau menjadi pacarnya." Kata seorang dengan rambut lurus yang sedari tampak diam.

Gila. Umpat Yoona dalam hati.

"Aku juga." Kata salah satu dari kerumunan yang lain.

"Aku juga."

Dan setelah itu kata 'aku juga' mulai terdengar riuh. Yoona hanya menggelengkan kepalanya tak percaya dengan ucapan gila para pengosip itu.

Dasar gila.

"Oh itu sunbae." Celetuk seorang dari mereka, diiringi suara wanita saling berbisik seperti melihat artis favorit. Yoona mengikuti arah mata para wanita yg berada di cafetaria, tampak empat orang memasuki cafetaria, berjalan bak artis hallyu yang sedang naik daun.

Tak sedikit dari wanita di cafetaria memanggil nama mereka, atau menyapa sunbae favorit mereka. Dan empat orng itu pun membalas sapaan itu dengan senyuman yang membuat mereka menjerit. Yoona bergidik.

Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang