"duduk disini. Ada yang ingin eomma katakan"

Untuk kesekian kalinya Sehun mendecakkan lidahnya, kesal. Apa sebenarnya yang di inginkan oleh ibunya pagi-pagi begini? Dia bahkan belum beristirahat setelah bekerja semalaman. Cukup Yi Fan yang menghancurkan harinya, dia tidak membutuhkan pengganggu-pengganggu lain untuk menambah kadar stress dalam otaknya.

"ah~ eomma.. aku bahkan belum tidur lebih dari dua jam. Yi Fan terus mengoceh di depan laptopnya semalam"

Sehun merengek, dan Yoona tidak dapat menahan kekehannya lebih lama. Dia tertawa, cukup keras hingga Sehun meliriknya. Sehun yang menyadari tingkah konyolnya berdeham sambil merutuki tigkahnya. Menyesali bahwa dia baru saja bertingkah aneh di depan orang aneh, dan di tertawai oleh manusia aneh. Ini aneh. Terutama setelah merasakan pukulan ibunya pada kepalanya. Oh Sehun benar-benar merasa kehilangan harga dirinya.

"dia adalah hyeong-mu! berhenti berbicara omong kosong yang tidak sopan tentangnya!"

Lagi, Yoona terkekeh melihat interaksi kedua orang tua-anak itu. Im Yoona baru terdiam dan menutup mulutnya sesaat setelah melihat tatapan tajam milik Sehun, ah.. sebenarnya bukan hanya karena itu. Tapi karena mereka juga mendengar pintu terbuka. Mereka semua menoleh, menemukan Yi Fan berjalan mendekati mereka dengan membawa koper besar dan tas tangan. Yoona yang melihat itu berlari mendekat, koper itu miliknya jadi dia bermaksud untuk membawanya sendiri. Tapi bahkan sebelum Im Yoona menyentuh gagang koper miliknya, Yi Fan lebih dahulu mendorong dahi Yoona dengan telunjuknya, sangat kuat hingga Yoona merasa hampir terjungkal kebelakang.

"aku sudah membawa kopernya eomma"

Yi Fan terus bergerak kedepan, menghiraukan Yoona yang masih berdiri di tempatnya dan menaruh koper yang di seretnya di samping nakas dekat ruang tamu, lalu menghempaskan tubuhnya kesamping nyonya Oh, menyandarkan tubuhnya sambil menutup mata. Dia bukannya ingin bersikap manja, hanya saja perjalanan untuk menjemput Im Yoona hingga mengantarnya sampai ke unit sehun, lalu kembali lagi untuk mengambail koper Im Yoona yang dengan cerobohnya masih gadis itu taruh di depan rumah lamanya, itu sungguh melelahkan.

"apa yang kau lakukan disini?"

Itu Sehun, berjalan mendekat dengan membawa sekaleng cola di tangannya, Sehun baru saja menginginkan cola itu setelah melihat bagaimana cara Yoona meminumnya. Entah itu hanya perasaannya atau memang jelas terlihat begitu, tapi Im Yoona tampak sangat menikmatinya. Meskipun jujur saja, Oh Sehun bukanlah penikmat minuman bersoda, dia lebih menyukai kopi, seperti menu-menu utama pada kedainya.

"aku ingin menghajar bokong indahmu"

Mereka berdua-Yi Fan dan Sehun-saling melirik tajam sebelum keduanya mendapatkan jitakan keras pada masing-masing kepala mereka. Itu nyonya Oh atau, bisa dibilang nyonya Wu? Mengingat beberapa tahun yang lalu wanita dengan seorang putra itu memilih memulai lagi kehidupan percintaannya.

"apa kalian masih akan meneruskannya? Karena kurasa aku sudah lama tidak menjewer telinga kalian"

Melihat ibu mereka yang mulai menyingsingkan lengan bajunya, mereka berdua-dengan naluri melindungi diri-menghentikan acara tatap menatap dan mulai duduk dengan tenang. Menunggu apa yang akan wanita nyentrik itu lakukan.

"bagus, sekarang aku yang akan berbicara. Yoona, apa yang kau lakukan disana?"

Mereka semua-termasuk Yi Fan dan Sehun-mengikuti nyonya Oh menolehkan kepala, menemukan Im Yoona yang masih berdiri di tempatnya seolah merasa tidak cukup pantas untuk kebali duduk disana.

"aku.. tidak ada"

Im Yoona menjawab masih dengan senyumannya. Sungguh, Oh Sehun bahkan sempat mempunyai spekulasi bahwa Im Yoona memiliki kesalahan pada otot pipinya yang membuat gadis itu sulit untuk berhenti tertawa.

Tapi, kenapa dengan berbagai macam spekulasi tentang ketidak normalan Im Yoona, Oh Sehun justru seperti terus menemukan alasan untuk memperhatikan gadis mungil yang entah bagaimana mulanya berubah menjadi canggung sekarang.

Padahal Sehun yakin benar, beberapa menit yang lalu, saat gadis berambut coklat itu membangunkannya, gadis itu tampak nyaman dan percaya pada dirinya. Lalu kenapa? Kenapa tiba-tiba gadis itu berubah menjadi lebih canggung dari sebelumnya? Kenapa senyumnya terlihat berbeda? Apa karena ibunya? Atau Yi Fan? Atau apa? Dan juga, kenapa Oh Sehun harus repot-repot memikirkan segala hal yang bahkan tidak ada sangkut pahutnya ini dengan dirinya? Apa dia sudah gila?!

"kemarilah.. aku ingin duduk denganmu"

Sehun melirik ibunya yang sedari tadi terlihat sangat bersemangat setelah kehadiran wanita aneh di depannya. Bahkan sesaat dia berfikir, apa mungkin ibunya memiliki anak selain dirinya? Apa Im Yoona adalah anak yang di sembunyikan oleh ibunya? Jadi, apa Im Yoona adalah saudar perempuanyan?

"apa yang kau lakukan? Apa kau tak bisa menyingkir?"

Oh Sehun tercengang, ibunya baru saja mengusirnya dari tempat duduknya untuk Im Yoona pada pandangan pertama setelah mata mereka bertemu setelah Oh Sehun meliriknya. Ini sungguh kemajuan. Ibunya memang bukan tipe penyayang, tapi bahkan selama 20 tahun lebih hidupnya, ini adalah pertama kalinya wanita nyentrik itu mengusirnya.

Mereka semua terdiam, Oh Sehun sudah tidak memiliki nafsu untuk menatap Im Yoona setelah apa yang ibunya lakukan untuk gadis itu. Yi Fan merasa tak peduli, toh selama hampir 10 tahun hidup dengan ibu tirinya ini, wanita itu memang tak pernah bertingkah normal seperti selayaknya.

Tapi bukan berarti Yi Fan membencinya, tidak. laki-laki jangkung itu bahkan sangat menyukai wanita nyentrik yang resmi menjadi ibunya. Tingkahnya yang manja dan kekanak-kanakan sangat bertolak belakang dengan mendiang ibunya, entah bagaimana caranya justru hal konyol itu yang meringankan sedikit demi sedikit lukanya.

Sekali lagi nyonya Oh menghela nafasnya, mempersiapkan telinganya untuk menerima jeritan kedua anak lelakinya. Keputusannya ini sudah jelas akan di tentang oleh Oh Sehun, mungkin juga Yi Fan. Tapi melihat presentasi pria kaku itu masuk ke unit Sehun, mungkin Yi Fan tak akan semarah Sehun. Kecuali bahwa kenyataan bahwa kamarnya akan direbut sebentar lagi.

"baiklah, karena kalian sudah berada di sini, aku akan membicarakan keputusanku. Lupakan tentang ayah kalian. Pria tua itu pasti sedang melihat wanita-wanita cantik di hawai"

Yoona terkekeh, kepribadian bibi di depannya ini memang sangat luar biasa.

"apa yang sebenarnya ingin kau katakan eomma? Jika ini bukan mengenai pembagian saham karena baba mengidap penyakit berbahaya, atau rapat penting karena perusahaan baba bangkrut. Atau kau ingin memberi tahu bahwa wanita yang baru saja ku jemput adalah anak tidak sah dari baba. Sebaiknya kita cepat, karena dokumen-dokumen dikamarku tidak mau menunggu untuk direvisi"

"tutup mulutmu!"

Yi Fan meringis merasakan pukulan pada kepalanya, ah.. ibunya yang nyentrik itu pasti memiliki banyak sisa tenaga setelah mengganggu ayahnya seharian bekerja. Wanita itu bahkan menyusul ayahnya hingga ke hawai. Wanita yang tangguh.

"baiklah, aku akan melanjutkannya sebelum Yi Fan mulai menggonggong lagi"

Nyonya Oh melirik sedikit putra jangkungnya itu dan tertawa kecil sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Im Yoona, akan menginap disini. Seminggu. Dan tidak ada yang boleh memprotes itu atau aku akan memotong dana pada kartu kalian. Kau tahu kalian bahkan tidak menghasilkan seperempat dari uang yang baba mu berikan. Bahkan dengan bekerja seharian"

Dan Sehun benar-benar merasa hidupnya hancur. Firasat buruknya tak pernah salah menilai, terutama mengenai tingkah laku aneh ibunya. Wanita itu selalu berhasil membuat konflik baru pada setiap plot nyaman hidupnya. Selalu.



~TBC~

DIFFERENT [EXO SEHUN FF]Where stories live. Discover now