Part : 02

14.1K 876 35
                                    


"Yoona-ya~~"

Wanita paruh baya itu tersenyum sambil terus berlari mendekati Im Yoona, bermaksud memeluknya.

Oh Sehun, putra dari wanita paruh baya itu hanya mengerjapkan matanya. Sebenarnya dia bukan tipe orang yang suka mencampuri urusan orang lain, tapi ini adalah ibunya. Entah kenapa firasat 'seorang anaknya' seolah memberitahunya bahwa ini semua pasti ada hubungannya dengannya. Dan itu, buruk. Sangat buruk. Apalagi ditambah oleh gadis tak dikenal yang menyelinap kedalam unitnya, presentase untuknya dalam keterlibatan hal konyol yang ibunya ciptakan semakin besar, amat sangat besar.

"astaga, akhirnya kau sampai. Bagaimana perjalananmu? Yi Fan pasti sangat membosankan. Benar kan?"

Im Yoona hanya menganggukan kepalanya sambil tertawa. Jangan salah paham dengan menganggap bahwa Yoona hanya bersikap sopan, kalian salah. Pria yang baru saja di ingatnya bernama Wu Yi Fan, yang menjemputnya tempo hari memang benar-benar membosankan. Dia serius. Pria itu terus menatap jalan dan menyetir dengan kecepatan stabil. Tanpa mengobrol. Tanpa menoleh kepadanya. Bahkan Im Yoona yakin jika hanya daging sapi saja yang mampu mengalihkan pandangan pria itu dari jalan. Tunggu, semua orang suka daging kan? Atau jangan-jangan laki-laki kaku itu fegetarian?

Nyonya Oh mendecakkan lidahnya sambil menarik Im Yoona mendekat. Memeluknya.

"ahh.. sayang sekali, kau pasti sangat bosan selama perjalanan. Pria kaku itu memang menyebalkan! Apa aku harus memukulnya?"

Yoona kembali terkekeh, bahkan pipinya terasa kaku kali ini. Sudah berapa lama dia terus tertawa seperti orang bodoh begini? Apa Oh Sehun melihatnya? Yoona melirikan matanya sejenak pada Oh Sehun yang tengah mengamati mereka, benar. Oh Sehun melihat tingkah bodohnya.

"kau sudah makan? Apa kau sudah bertemu Sehun? Apa yang sudah kalian bicarakan?"

Mereka berdua, Sehun dan Yoona saling memandang. Berbeda dengan Yoona yang tampak bersemangat untuk mengatakan pada nyonya Oh bahwa mereka sudah mengobrol sebelumnya, Oh Sehun. Dia terlihat datar, tanpa semangat, dan membosankan. Kenapa semua orang yang di temuinya seolah memiliki rantai pada mulut mereka? Seolah tersenyum adalah hal yang salah disini. Tunggu, itu bisa saja kan? Senyuman? Dilarang? Disini?

Sontak Yoona mengatupkan bibirnya. Berhenti tersenyum dan membuang wajahnya yang baru saja saling bertatap dengan Oh Sehun. Sehun yang melihatnya hanya mengerutkan kening sambil terus mengikuti kedua wanita di depannya untuk keruang tamu diseberang ruangan. Jujur saja, sebenarnya melihat Im Yoona yang tiba-tiba mengalihkan pandangan dan berhenti tersenyum seperti orang bodoh sedikit mengganggu Sehun. Dengan kecepatan merubah raut wajah seperti itu, bisa saja kan wanita aneh yang sedang bercengkrama dengan ibunya ini seorang psiko? Bagaimanapun dia adalah orang asing. Semua bisa saja terjadi. Sebentar, wanita ini benar-benar orang asing, kan?

"Sehun-a, tolong ambilkan minum untukku dan Yoona. Eomma sudah membeli cola dan menaruhnya di dapur. Yoona-ya, kau suka cola kan?"

Sehun tertawa, sarkastik. Baru saja, ibunya baru saja menyuruhnya mengambilkan apa? Cola? Untuk gadis itu? Heol.. bahkan sejak ibunya menginjakkan kakinya di unit miliknya, wanita itu mengacuhkan Sehun. Dan sekarang apa? Cola? Dia menyuruhnya mengambil cola? Apa benar bahwa wanita yang tersenyum terlampau bersemangat ini ibunya?

Sesaat setelah Sehun mengambil dengan langkah gontai dan memberikan cola itu pada gadis aneh di depannya, dia segera berbalik, bermaksud untuk kembali melanjutkan tidurnya. Persetan dengan kemungkinan jika saja gadis aneh ini adalah seorang psiko, toh dari awal gadis ini memang memenuhi kriteria untuk menjadi seorang psiko, jika hal sialan itu benar-benar terjadi, mungkin Oh Sehun tak akan merasa terkejut lagi.

"ya.. kau mau kemana Sehun-a?"

Nyonya Oh melirik Sehun sejenak sebelum akhirnya meneruskan kalimat perintahnya

DIFFERENT [EXO SEHUN FF]Where stories live. Discover now