Chapter 26 : Duh, Kacau nih!

2.9K 223 10
                                    

Jezky's POV

"Hmm.. dia juga temanku. Dia seorang manusia." Aku terkejut. Sangat terkejut.

Aku tiba-tiba kehilangan kata-kata, hanya memandangnya tak percaya. "Kenapa kau memandangku begitu?" dia menepis tanganku.

Aku sudah membuatnya mengakui rahasianya, aku bahkan tidak bermaksud menggunakan charmspeakku. "K-kau menyelamatkan manusia?"

Dia sama terkejutnya denganku, "A-apa yang kau--" kata-katanya terputus, dia menyadari apa yang telah terjadi.

"Apa yang kau pikirkan, Frezey? Kau berniat bunuh diri?" kataku tak habis pikir.

Dia mendorongku keras-keras, membuatku terpental menabrak salah satu lampu taman. "Jezky! Kau benar-benar brengsek!"

Lampu itu pecah berantakan, semburat fajar menghiasi langit tipis-tipis, Frezey menatapku murka, dan samar-samar kulihat matanya berkaca-kaca. "Kau menangis?"

Dia layaknya patung tak bernyawa, tangannya mengepal wajahnya mengeras, "Harusnya aku mendengar saran Carent, kau penyihir!" dia sedang membicarakan bakatku, dan itu sama sekali tidak membuatku lebih baik.

"Frezey, kau--"

"Mudah sekali bagimu mengelabuhi orang lain, ya? Kau ini pecundang! Aku benci padamu! Pergi ke neraka sana!" dia menghentakkan kakinya ketanah lalu melesat pergi, dan aku? Aku tak tau sama sekali apa yang harus kulakukan.

***

Frezey's POV

Aku berlari pulang.
Ketakutan.
Marah.
Kesal.
Bingung.
Begitu banyak emosi dalam sekali waktu, dan perasaan ini menyiksaku.

Aku sudah mengakui rahasiaku pada Jezky, apa yang harus kulakukan? Carent bahkan tidak tau apa-apa tentang Sam. Tapi si cowok kerajaan itu.. berani sekali dia, berani sekali..

Aku tidak peduli apa yang dipikirkan orang tuaku, meninggalkan mereka sendirian? Terserahlah.. Aku hanya ingin menyingkir dari Jezky.
Sesampainya dirumah, aku menyadari bahwa gaunku sudah tak berbentuk layaknya gaun, kecepatan kilat dan pergerakan lariku membuatnya sobek disana sini. Kubuka pintu rumahku dengan kasar, lalu segera menuju kekamarku. Aku menghempaskan diriku pada kasurku, membenamkan wajahku pada bantal dan berteriak sekencang-kencangnya, tempat tidurku bergoncang karenanya. Aku merutuki sikap tak waspadaku. Bagaimana bisa aku seceroboh itu? Bagaimana bisa aku membiarkannya mempermainkanku?

Bagaimana kalau Jezky memberitahu keluarga kerajaan?
Bagaimana reaksi mom dan dad jika tau aku memberitahu mereka?
Bagaimana aku bisa melindungi Sam?

Begitu banyak pertanyaan yang berputar-putar dikepalaku, membuat kepalaku terasa nyeri. Aku tidak boleh memberitahu mom dan dad, Sam juga tidak boleh tau. Ini hanya aku dan Jezky. Dan Carent. Aku harus menelponnya, sebagian hati kecilku mendesakku.
Kuangkat gagang telponku, kutekan nomor Carent.

Terdengar bunyi tut panjang, lalu klik. "Halo.." lalu aku berubah pikiran, ketakutan.

***

Carent's POV

Akhir-akhir ini sikap Frezey aneh. Kemarin pagi-pagi buta dia menelponku, tapi saat gagang telpon kuangkat, tak ada jawaban, hanya hembusan nafas pelan lalu bunyi klik tanda diputusnya sambungan telepon.
Apa yang terjadi padanya? Aku jadi merasa jauh darinya, terlebih saat dia malah lebih dekat pada Jezky yang membuatku mempertanyakan banyak hal. Seolah terlalu banyak hal yang tak kuketahui dan malah diketahui Jezky, dan itu sangat menyebalkan.

Vampire High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang