Chapter 7 : Semua Serba Aneh

9.3K 645 5
                                    


Frezey's POV

Tadinya aku ingin cepat-cepat sampai dirumah, namun kakiku berhenti setelah telingaku mendengar suara-suara orang yang berbisik.

"Iya, tapi divisi keamanan tidak mau mengakuinya" Ujar seseorang. Suaranya terdengar lembut, suara wanita. Entah orang bodoh macam apa yang membicarakan topik sensitif dimuka umum.

"Hati-hati dengan perkataanmu.. " Temannya –yang kurasa juga wanita berbalas membisik. Aku tidak tau pasti dimana mereka berada, tapi yang pasti mereka tidak jauh dari sini.

"Manusia.." Aku mulai menajamkan telingaku "Benar-benar berfikir dapat mengelahkan kita? Hah.. sangat lucu.."

"Manusia manapun, kalau bisa menembus pertahanan keamanan Mysticloud.." Ia menggantungkan kalimatnya "Wajib diwaspadai."

"Tenang saja, kita punya VAMP" Katanya penuh percaya diri "Kita tidak bisa selamanya bergantung pada divisi keamanan kota. VAMP jauh lebih keren" Haha, Yang benar saja! Entah kenapa aku merasa sesuatu dalam diriku menggeliat saat mereka membicarakan VAMP. Tentu saja, siapa warga Mysticloud yang tidak mengetahui VAMP? Jika mereka mengundangku secara langsung, tentu saja itu hal yang bagus.

Aku harus pulang. Sebagian dari diriku mendesakku. Setelah selesai menguping, aku melesat pulang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari pertama disekolah masih sangat membekas, dan hari kedua? Kurasa tidak lebih baik. Melihat respon orang lain saat aku memasuki gedung utama, membuatku jengah. Seolah aku ini mengidap penyakit kronis atau apalah itu.

Dan bahkan itu bukan bagian terburuknya, bagian terburuk datang saat semua orang berbisik sesuatu tentangku. iya, benar berbisik. Kau tau apa artinya itu? Berbisik dikota penuh vampire? Kurasa mereka tidak bermaksud berbisik, karena yang kudengar sekarang semua obrolan mereka menyakiti gendang telingaku.

"Hei!!" Seseorang mengagetkanku.

"Astaga.." Aku tersentak. Entah aku memang tidak mengetahui keberadaanya atau memang aku terlalu fokus pada perkataan orang-orang. Ia hanya memandangku aneh dan mengerutkan dahinya.

"Kau sedang tidak fokus" Katanya padaku.

"Uhmm.. kurasa begitu" Responku sambil mengangkat bahu "Hei, apa menurutmu aku ini aneh?" tanyaku paranoid pada Carent.

"Ya Tuhan, yang benar saja.. Jangan dengarkan mereka" Aku menyipitkan mataku. Ah.. benar, pembaca pikiran, aku hampir saja lupa.

"Hahaha.." Dia tertawa, kurasa dia juga mendengar apa yang kukatakan "Tentu saja! Ayolah, kita pergi saja.. Berada disini tidak baik untuk kesehatanmu" Aku tertawa lalu mengikuti Carent pergi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pelajaran tak terlalu membosankan, dan untuk pertama kalinya aku menyukai sekolah ini. Disini sangat menyenangkan, di VHS, kami berhenti membelah katak dan menganalisisnya dengan mikroskop. Kami bahkan tak perlu mikroskop, mata kami sudah terlampau tajam jika hanya untuk mengamati katak.

"Baiklah, ini sensitif kawan-kawan.." kata Ms. Daisy -Guru biologiku, menenangkan anak-anak yang riuh. Dia guru yang enerjik, jika memperhatikan sekilas orang bakalan mengira dia ketua pemandu sorak SMA biasa. Dan fakta mengejutkan lainnya adalah, dia sangat cantik, sangat muda dan semestinya dia tidak punya ijin mengajar. Tapi harus kukatakan, itu salah, dibalik penampilan semangat dan wajah mudanya itu, ia sudah hidup cukup lama dan punya kelebihan mengagumkan yang cukup membuatnya jadi guru biologi.

"Ada yang tau kenapa kita harus minum darah?" Euhh.. Dia mengangkat gelas berisi cairan merah kental. Darah manusia, benar-benar menjijikkan. Semua anak menatapkan penuh hasrat. Tentu saja!

Seseorang mengangkat tangan tinggi sekali, seorang pemuda polos dengan kemeja berkerah tinggi, "Karena itu sangat menggiurkan, mmm.." Beberapa anak menutup mata seakaan mereka meminum darah itu dari gelasnya dan mengiyakan jawaban pemuda polos tadi.

"Oh, iya.. Aku tidak bisa menyangkalnya" Respon Ms. Daisy sambil menjilat bibirnya "Tapi bukan, tentu saja bukan hanya itu. Ada tujuan utamanya." Semua anak fokus sekarang, entah fokus pada Ms. Daisy atau malah pada gelas berisi darah itu. "Kita perlu darah ini untuk bertahan hidup. Pada dasarnya sama seperti cuci darah pada manusia normal. Kita perlu minum ini untuk menambah kekuatan dan menunjang performance kita." Ia tersenyum sambil berdiri tegak sehingga mirip iklam darah sintesis di TV TV, yang berarti menjijikkan bagiku.

"Tapi.. akan sangat berbahaya bagi kita, jika sampai kita kekurangan yang satu ini" Lanjutnya "Kau akan merasa lemas, tubuhmu akan terbakar, dan mungkin kau akan merasa lebih baik kau mati dari pada menahan rasa sakit. Jadi anak-anak, jangan berfikir kalian dapat hidup tanpa ini." -bel berbunyi "Well, good luck everyone.. aku harap hari kalian menyenangkan. Sampai jumpa" Tepat setelahnya, Ms. Daisy menghilang.

Sekolah berakhir. Ini artinya, VAMP sedang menungguku. Huft..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Terima kasih banyak untuk yang sudah nunggu ceritanya yaa :)

Update an selanjutnya bakalan cepet kok ;)

See yaa, don't forget to comment and vote.. Take care :D

Vampire High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang