#8

5K 457 9
                                    

Chanyeol tidak mengerti mengapa moodnya bisa seburuk ini. Seharusnya Chanyeol tidak perlu sekesal ini bila Baekhyun melupakan ulang tahunnya toh Luhan-namja yang Chanyeol sukai- memberikan pelukan dan selamat padanya. Chanyeol merebahkan dirinya pada ranjang kesayangannya. Ia memejamkan matanya berusaha terjun ke alam mimpi. Tidurnya terusik saat ia mendengar bel rumahnya berbunyi di iringi ketukan yang cukup keras. Chanyeol berusaha tidak memperdulikannya akan tetapi bel dan ketukan itu tidak berhenti begitu saja. Oh ayolah, Chanyeol baru menutup matanya 30 menit yang lalu. Tak bisakah ia tidur dengan nyenyak. Kemana para maidnya? mengapa mereka tak membukakan pintunya? Dan jangan bertanya kemana ayah,ibu dan kakaknya. Mereka selalu pulang larut malam dengan beralasan 'pekerjaan'.

Dengan langkah malas Chanyeol membuka pintunya. Matanya sedikit melebar setelah ia membuka pintunya. Chanyeol melihat Baekhyun dan namja yang bernama Kim Jongdae itu berdiri di depan pintu rumahnya dalam keadaan basah kuyup.

"Aku hanya mengantar Baekhyun. Kalau begitu aku pamit." Jongdae berbalik  pergi meninggalkan kediaman park sebelumnya ia mendengar Baekhyun mengucapkan terima kasih. Jongdae tersenyum lalu mengusak rambutnya Baekhyun dan pergi meninggalkan pasangan itu.

Baekhyun mendongak mentap manik mata Chanyeol yang hmm mungkin terlihat dingin. "Ha-hai Chanyeol." Baekhyun mengeratkan pegangannya pada kotak yang sedari tadi ia bawa. Bibir mungilnya sedikit pucat dan bergetar menandakan ia kedinginan.

Chanyeol membawa Baekhyun masuk ke dalam rumahnya karena ia tahu Baekhyun tidak tahan dengan hawa dingin. "Ini bukan saatnya kau mengucapkan 'Hai'." Chanyeol menyuruh Baekhyun duduk di sofa. Ia pergi ke sebuah ruangan dan meninggalkan Baekhyun dengan penuh tanda tanya.

Baekhyun melihat kotak yang berada pada pangkuannya, ia tersenyum. Kotaknya basah terkena air hujan dan Baekhyun berharap isi dalam kotak tersebut tidak rusak. Chanyeol kembali dengan selimut tebal pada tangan kanannya dan secangkir teh pada tangan yang lainnya.

Chanyeol menyelimuti tubuh mungil Baekhyun dengan selimut yang ia bawa dan tidak lupa memberikan secangkir teh hangat pada Baekhyun, Chanyeol duduk di samping Baekhyun. "Kenapa kau bisa kesini? Kenapa kau ke kesini dengan namja itu? Kenapa kau bisa basah kuyup?-"

"Oke cukup, Chanyeol. Kau tahu? aku seperti penjahat yang sedang di introgasi oleh polisi."Baekhyun menaruh gelasnya pada meja di depannya. Baekhyun membuka kotak tersebut dan menyodorkannya kepada namja di sampingnya.

"Selamat ulang tahun Park Chanyeol."Mata Chanyeol sedikit melebar saat ia melihat isi kotak tersebut. Di dalam kotak tersebut terdapat cake yang bertulisan 'Selamat ulang tahun kekasihku.' meski sedikit rusak tapi ia masih bisa membacanya.

"Kau tahu ulang tahunku?" Chanyeol menunjuk dirinya.

Baekhyun mengangguk dengan senyuman terlukis di wajah cantiknya."Tentu saja aku tahu ulang tahun kekasihku." entah menyadari atau tidak hati Chanyeol menghangat saat mendengar kata 'kekasihku' keluar dari mulut Baekhyun.

Chanyeol mengambil cake dari tangan Baekhyun dan menaruhnya di samping gelas Baekhyun. Chanyeol menarik Baekhyun dalam pelukkannya."Terima kasih,Baekhyun." Baekhyun mengguk dalam pelukannya.

"Tunggu. Kau belum menjawab semua pertanyaanku?"

Baekhyun melepaskan pelukannya dan tersenyum kikuk. "Oke akan aku jelaskan. Sebenarnya aku telah membuat cake untukmu tetapi saat aku berangkat sekolah aku lupa membawa cakenya. Jadi aku membelinya di toko yang dekat dengan sekolah-"

"Lalu bagaimana bisa kau kemari dengan namja itu."

"Aku belum selesai berbicara, jangan memotong omonganku" Chanyeol hanya mengangguk mengerti.

"Saat aku keluar dari toko sialnya hujan turun dan itu cukup deras. Bila aku menunggu hujan reda itu akan memakan banyak waktu jadi aku putuskan untuk berlari menuju halte. Saat aku berlari kaki ku tersandung, tentu saja aku jatuh. Tapi untungnya aku terjatuh tidak mengenai cakenya.

Secret Diary [CHANBAEK]Where stories live. Discover now