E-M-P-A-T-B-E-L-A-S

87 17 1
                                    


Sebuah tamparan mendarat di pipiku. Aku terbangun. Mengerjapkan mataku, aku melihat papa di depanku. Papa menatapku dengan tajam, aku takut.

Aku sangat menyesal karena aku tidak izin mama, aku tidak cerita mama. Dan sekarang, aku butuh mama. Aku butuh pertolongan mama.

"Udah bangun sayang ?" tanya papa. Aku membuang mukaku. Aku benci papaa!!!

"Papa punya permen buat kamu Hilly sayang, kamu pasti mau kan ? Nih tangkep" ujar papanya sambil melempar sebungkus permen pada Hilly.

"Gimana caranya nangkep kalo semua tangan sama kaki di iket" batin Hilly.

"Oh iya papa lupa, kaki sama tangan kamu diiket ya, gimana sih Rian itu, kalo gitu papa bukain." ucap papanya.

Papa memaksaku membuka mulutku dan memakan permen itu. Aku tidak tau permen apa itu, yang jelas rasanya sangat tidak enak.

"Kalau kamu bertanya itu permen apa, itu permen percobaan papa, buatan papa dong tentunya, komposisi nya daun-daunan sama rerumputan bekas muntah kucing papa jus, terus papa jadiin permen, gimana enak nggak ?" tanya Papa. *sumpahngarang.

Hueeekkkk

Aku memuntahkan permen itu. Rasanya sudah tidak enak, apalagi setelah tau komposisinya. Duh bikin mual.

"Nih minum" papa memberiku sebotol air mineral.

Kreekk

Aku mendengar suara itu. Ternyata suara segel air mineral yang dibuka papa.

"Papa haus, papa minum dulu ya" aku hanya mengangguk pasrah.

Gleek..glekk

Aku menelan ludahku. Aku sangat haus. Air mineral itu sangat menggodaku.

"Yah tinggal dikit, papa kehausan sih, nih kamu minum aja sisanya ya" kata papa.

"Sabar Hilly, sabar"

Papa meminumkan nya

Sekarang, papa meninggalkanku sendirian di gudang gelap banyak kecoa nya ini. Tanganku masih diikat, kakiku diikat juga. Aku lelah, aku ingin pulang.

Kulihat ada serpihan kaca, tak jauh dari kursi yang aku duduki. Aku mengambilnya dan akhirnya ikatan di tanganku terlepas.

Aku melihat diatas ada jendela yang terbuka. Dibawahnya terdapat tumpukan kardus-kardus yang tidak kuketahui isinya itu.

Aku menaiki kardus itu dan keluar lewat jendela, aku melihat ada penjaga ku, ha aku sudah seperti apa saja pakai penjaga segala.

Aku berjalan mengendap-endap sambil berdoa dalam hati.

------------------

Maaf telat update :" maaf gantung :" tugas banyak.😖.

Hillary's DiaryWhere stories live. Discover now