Chapter 12

6.5K 497 0
                                    

M Y  F A N S

*****

Seminggu setelah pembicaraan malam itu, tak ada yang berubah dari mereka berdua. Ali tetap lah ali. Dan prilly tetaplah Prilly.

Seperti janji ali malam itu, ia tak pernah bertanya apapun tentang hal itu. Baik pada prilly langsung ataupun orang terdekatnya.

Dan besok kaia dan prilly akan menuju salah satu tempat wisata dibandung, tepatnya di kawah putih ciwidey.

Setelah mengatur schedul secara bersama. Mereka sepakat untuk pergi besok, sekitar pukul tujuh.

Tempat ini adalah pilihan pertama dari kaia. Dan jika ada waktu, mereka akan pergi ketempat wisata lainnya.

Ini adalah awal pertama perjalanan mereka bersama. Dan mereka pun berjanji akan melanjutkan perjalanan jika ada waktu, meski prilly enggan untuk berjanji.

Karna katanya, mungkin ia tak akan bisa menepati janjinya nanti.

*****

"Udah semua prill,?"tanya kaia saat prilly sudah akan masuk ke mobil sedan milik kaia.

"Udah. Gw mah, barangnya cuma ini aja."jawab prilly sambil menunjuk tas spongebob miliknya.

"eh, sejak kapan lo suka spongebob.?"

"Sejak,.... entahlah."jawab prilly acuh.

Kaia pun hanya mengangkat bahunya. Dan duduk dikursi depan prilly. Prilly lebih memilih duduk dikursi paling belakang. Sudah kebiasaannya.

Barang terpenting yang harus dibawa prilly saat liburan adalah kamera. Si pecandu seni.

Mata prilly terasa berat saat baru beeangkat, karna tadi malam ia tak tidur. Karna kesenengan akan pergi berlibur.

Ia memutuskan untuk menyenderkan kepalanya pada kaca, mencoba terlelap. Berharap tidurnya nyenyak.

"Kai. Nanti kalo sampe bangunin gw ya."pesan prilly sebelum benar-benar memjamkan mata indahnya.

Ternyata kaia tak langsung menuju lokasi, ia sempat mampir ketempat syuting ali,. Karna ali sendiri lah yang memintanya.

Awalnya, ali tak berfikir untuk ikut. Tapi setelah melihat schedul nya yang kosong setelah beberapa scene. Ia memutuskan untuk ikut bersama kaia dan prilly.

"Thanks kai, udah jemput."ujar ali saat masuk mobil, tanpa melihat ia langsung duduk dibelakang, samping prilly tertidur.

"Ia. Kasian gw liat lo. Takut stres karna pekerjaan makaknya gw kasih lo ikut."

"Sial. Amit-amit deh kalau gw gila karna pekerjaan."

"Tau aja kan."

"Serah lo kai. Oh iya, gimana baju gw, lo bawa?"

"Iya. Tapi kamera lo nggak ada dikamar lo. Gw udah bonglar sana-sini. Tapi gak ada."

"Kamera."

"Kamera gw mah disini."ucap ali menunjuk lehernya.

Kaia berdecak sebal. Tadi ia tak sempat melihat kearah ali.

"Sial lo. Kenapa gak bilang, gw capek tau bongkar obrak-abrik kamar lo."

"Jangan bilang, lo buat kamar gw kayak kapal pecah."

"Mungkin."jawab kaia acuh lalu fokus pada hp nya. Tak peduli akan ali yang sedang menggerutu.

Ali membuang mukanya melihat kaia yang acuh pada nya. Ia terkejut saat melihat prilly berada tak jauh disebelah kanan nya.

Gadis itu tertidur,. Dengan kepala yang menyender dijendela. Membuat ali tersentuh. Kepalanya akan sakit nantinya...

My FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang