EPILOG

7.4K 390 18
                                    

***

Dia mendorong kursi rodaku menyusuri jalan setapak yang terhubung dengan teras rumah, rumah baru kami. Sesekali kudongakan kepalaku ke atas untuk menatapnya. Bahagia. Hanya itu yang bisa aku tunjukan.

"Kau menyukainya?" tanyanya yang sudah mengendongku masuk ke dalam rumah kami. Mendudukkanku di sofa, dia mengambil duduk di sampingku.

"Tentu saja. Terlihat sangat nyaman." jawabku dan mengenggam tangannya.

"Saat aku membangunnya, aku memikirkan kehidupan di rumah ini. Aku, kamu dan anak-anak kita." ujarnya bahagia.

Kulepaskan genggamanku pada tangannya, menarik tubuhnya untuk mendekat padaku. Melingkarkan kedua tanganku dilehernya dan menyandarkan kepalaku di bahunya yang kokoh. "Terimakasih."

"Aku yang harusnya berterimakasih padamu." ujarnya yang menggusap punggungku lembut.

"Aku mencintaimu. Sangat." bisikku lirih.

"Dan aku lebih mencintaimu, Aisyah Park." balasnya. Dia mengurai pelukan diantara kami, "Tempat ini adalah tempat kita memulai kehidupan baru dan mengakhiri kehidupan kita bersama disini."

"Ya. Insha allah." ucapku dan mengusap lembut pipi kirinya.

"Istriku." gumamnya dan mencium keningku cukup lama. "Mari kita isi rumah ini dengan cinta."

"Ya." sahutku dan memberinya senyuman bahagia.

"Imamku untuk di dunia dan di akhirat." gumamku lirih dan mencium punggung tangannya. Dia menarik kepalaku kembali untuk bersejajar dengan kepalanya. Dia kembali mencium keningku, lebih lama dari yang tadi.

"Bidadariku." gumamnya lirih.

Inilah awal dari kehidupan baruku bersama lelaki yang kuyakini sebagai pilihan yang sudah Allah berikan. Aku yakin bisa berjalan bersamanya menuju surga-Nya dengan cahaya keridhaan-Nya.

Tak perlu takut dengan jodohmu. Allah telah menyiapjan jodoh masing-masing untuk kita. Jangan bersedih jika kau tak bertemu dengan jodohmu karena Allah akan mempertemukanmu di tempat dan waktu yang tepat.

Tak perlu terburu-buru jika kita tak menemukan jodohmu. Allah ingin kita memperbaiki diri terlebih dahulu untuknya yang terbaik untukmu.

Percayalah pada rencana Allah. Hanya Dia pemilik rencana kehidupan yang terbaik di dunia ini.

***







Publish :
Surabaya, 05 September 2017

Annyeong, Aisyah [FINISHED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang