Part XV

3.2K 217 90
                                    

WARNINGS!!! :
Penyiksaan (torture), Kekerasan, Pembunuhan, dan Penyanderaan, dll.
(SUDAH DI INGATKAN LHO!!!!)

Akashi's P.O.V

3 hari telah berlalu sejak kami datang ke kediaman Tetsuya untuk bekerja sama dengan 'teman-temannya'.

Kami akhirnya bisa memperkecil skala pencarian kami, dan sekarang kami sedang mengerjakan tugas masing-masing dalam kasus ini.

Daiki dan Atsushi sedang pergi keluar untuk mencari tau kebenaran teori kami. Ryouta dan Kazunari bekerja sama untuk mendapatkan satu alamat yang akurat. Aku dan Taiga mengurus vampir rendahan yang cukup bodoh untuk menganggu orang-orang biasa.

'Anehnya, para anggota Jabberwock belum melakukan tindakan apa-apa? Apa yang mereka pikirkan sebenarnya?'

"Akashichii"
Panggil seseorang, dan tentu aku langsung mengenalinya.

"Ada apa?"

"Aku dan Takao-kun menemukan pergerakan sihir yang lumayan besar di suatu tempat su"

"Dan itu berada dalam jangkaun lokasi yang kita tandai"

"Aku akan pergi kesana. Panggil Shintarou dan suruh ia memanggil Daiki dan Atsushi, kita akan langsung mengecek tempat itu"

"Hai su!"

"Eh? Langsung?"

"Kita harus bergegas, Kazunari. Aku punya firasat yang buruk tentang ini.."

"Yeah, kurasa semua orang juga berasa begitu"

"Bisa kau jelaskan secara detail?"

"Walaupun kau suruh begitu, di area situ tiba-tiba ada gelombang sihir yang tidak normal, aku dan Kise sudah meminta Mibuchi untuk memastikannya, dan ia bilang ia sangat curiga atas kejadian itu, hanya itu saja"

"Sudah kuduga, kita tidak punya pilihan lain selain memeriksanya secara langsung"
Jawabku, di saat bersamaan dengan datangnya orang-orang yang aku panggil beserta dengan beberapa orang lainnya.

"Akashi, apa kita akan langsung berangkat sekarang?"
Tanya Daiki begitu dia memasuki ruangan.

"Yeah. Apa semuanya sudah siap?"

"Tentu saja"

"Kalau begitu kita akan berangkat"

Kuroko's P.O.V

'Seluruh tubuhku sakit semua..' Belakangan ini, para Jabberwock mengehentikan pemakaian alat-alat aneh untuk menghisap darahku, dan sekarang mereka mengambilnya, langsung.

Untuk mempertambah keadaan mereka mulai untuk 'Melupakan' jadwal kapan aku harus makan. Di hari terburukku, aku hanya bisa duduk sendirian di ruangan yang berbau darah, gelap, dingin, dan sangat tenang, sambil menahan rasa laparku, tanpa mengetahui sudah berapa lama aku berada di tempat ini.

Saat ini, Satu-satunya pintu yang ada di hadapanku di buka lagi, dan karena aku belum mendapatkan makanan apapun, aku sangat berharap kalau yang masuk adalah orang yang di tugaskan untuk mengantarkan makananku.

Sayangnya, harapan itu hancur sudah. Yang masuk adalah kemungkinan terburuk yang ada. Tidak lain dari Nash.

"Oh, Hy there~"
Sapanya. Kalau memang itu tujuannya.

"Seperti biasa, tidak ada jawaban, huh?"

"..."

"Well, apa boleh buat. .... Jadi .... Apa kau sudah menyerahkan seluruh harapanmu untuk di selamatkan?"

Bloody Fangs {AkaKuro Fanfic} [SLOW UPDATE]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα