Part XI

1.9K 185 4
                                    

WARNING!!
Kekerasan, Pembunuhan.

Kuroko's P.O.V

Pemikiranku sekali lagi terhenti, kali ini di akibatkan suara pintu perpustakaan yang terbanting terbuka dengan kemcangnya, dan di depannya berdiri Aomine dengan ekspresi panik? terkejut? Dan selanjutnya ia mengatakan hal yang tidak masuk akal untukku

"Akashi, Tetsu kita kedatangan penyusup!"

"Penyusup?"
Tanya Akashi.

"Yeah, jadi cepatlah!"
Teriak Aomine dari depan pintu perpustakaan dan setelah itu ia langsung pergi meninggalkan kami.

"Tetsuya, kau tunggulah disini, kunci pintunya dan jangan bukakan pintunya apapun yang terjadi kecuali kau mendangar suarku untuk menyuruhmu"
Jelasnya sambil menyerahkan dua buah kunci yang di gabungkan dalam satu gantungan kunci.

"Aku akan segera kembali, jadi jangan kemana-mana"
Katanya.

Sesudah kalimat itu meninggalkan mulutnya, ia mendekatkan wajahnya ke wajahku mengakibatkan jantungku hampir berhenti saat itu juga. Aku menutup mataku secara refleks, dan aku merasakan sesuatu yang hangat menyentuh dahiku.

Terkejut, aku membuka mataku seketika, tapi Akashi sudah tidak ada lagi di ruangan. Aku meraih tempat dimana aku merasakan kehangatan itu, dan menyentuhnya untuk beberapa saat.

'Tidak mungkin, iya kan?' Pikirku sambil berjalan menuju pintu ruangan dengan sedikit tegesa-gesa.

Aku sampai di depan ruangan, dan aku langsung mengunci pintu di hadapanku sama seperti yang ia suruh.

Aku berjalan kembali ke dalam ruangan dan duduk di tempat dudukku lagi. Tidak ada kerjaan, aku mulai menghitung detik yang berlalu, berusaha untuk menghilangkan rasa penasaran dan khawatir yang ada. Tapi semua itu tidak berguna, seiring berjalannya waktu, aku makin gelisah. Keinginanku untuk keluar ruangan dan mencari tau apa yang sedang terjadi memakanku hidup-hidup.

'Tenang. Semuanya akan baik-baik saja. Aku harap'

Aku mengalihkan pandanganku ke arah beranda tempat tadi kami berdiri bersama. Aku berusaha untuk mencegah pemikiranku kembali ke situasi sekarang, dan aku mulai memejamkan mataku karenanya. Semua usahaku malah menyebabkan kekhawatiranku bertambah. 'Lagipula siapa yang berani menyerang markas vampir yang di bilang abadi ini?'

'Jangan-jangan ada orang yang berusaha menyalamatkanku?' Saat pemikiran itu muncul, kekhawatirkanku sampai pada titik tertinggi. 'Tidak mungkin. Tidak mungkin' Usahaku untuk menenangkan diriku.

'AH!!! Akashi-kun cepatlah kembali sebelum aku kehilangan kendali dan pergi mengahmpirimu!'

Seperti hanya untuk menambahkan kekhawatiranku lagi, suara ledakan terdengar dari luar ruangan. Suara itu membuatku merasakan deja vu akan saat GoM datang menyerbu ke rumahku.

Nafasku mulai tidak beraturan saat ledakan kedua terdengar. Takut, panik, ingin tau, dan berbagai perasaan lain mulai menumpuk dalam tubuhku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berusaha supaya tenang. Tiba-tiba ledakan lainnya terdengar lagi, tapi kali ini asal suaranya sangat dekat denganku.

Aku menoleh ke sumber suara tersebut yang merupakan salah satu jendela yang ada di ruangan, dan yang aku lihat adalah serpihan kaca bertebaran di lantai dan jendelanya hancur.

Instingku mulai berfungsi, dan aku langsung berjalan menjauhi tempat itu. Tidak lama setelahnya, aku melihat dua orang muncul dari celah kosong di dinding.

Aku langsung tau kalau para penyusup ini bukan manusia, karena aku berada di lantai 2. Aku mulai memperlebar jarakku dengan mereka, tapi saat mereka melihatku, semuanya berubah menjadi hitam.

Bloody Fangs {AkaKuro Fanfic} [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now