Badmood?

6.5K 279 13
                                    

Fanfiction by Jkookie

Jimin bilang, ketika Ia memakan sesuatu yang manis moodnya akan kembali. Saat Jimin pernah kehilangan semua file dilaptopnya, dia seperti marmut lucu yang kelaparan. Jungkook hendak memberinya sebuah dark coklat untuk Jimin namun ditolaknya. Tapi kenapa? Dark coklat itu manis bukan, mungkin hanya sedikit terasa pahit karena mengandung ekstrat kopi.

"Aku tidak suka coklatnya, rasanya aneh" Jimin merengut lagi.

Pipi gembul yang melipat tangannya didepan dada sambil menggerutu. Menghempaskan napasnya hingga menyembulkan sedikit poninya keatas. Pipinya menggembung lagi, oh- shit. Dia akan menahan napas jika begini.

"Apa yang kau lakukan?!" Jungkook menepuk pundak Jimin. Berkali-kali sampai Jimin tertarik untuk meliriknya. lima menit Jimin masih terdiam dengan posisinya.

"Berhentilah bersikap seperti ini. Nanti akan aku belikan coklat yang baru"

Jungkook mendengus. Menatap Jimin dengan kekesalan. Marmut lucu didepan Jungkook masih terdiam, masih dengan pipi gembung yang menggemaskan. Jungkook mati-matian melawan batinnya untuk mencubit pipi gembul itu. Baiklah, Jungkook sudah tidak tahan. Jungkook sudah sangat geram.

"Kyaaaa!!" Itu jeritan yang cukup keras. Jungkook harus rela menggunakan mini bagnya untuk menutup telinga dan wajahnya.

Persekon kemudian Jungkook terkikik kecil. Jimin mulai merengek sambil memegangi kedua pipinya. Jungkook, dengan belas kasih sedikit membelai pipi gembul Jimin yang sedikit memerah.

"Maafkan aku" Suara Jungkook terdengar lembut.

Jungkook beralih merogoh saku blezer hitam nya. Mengingat sebuah benda kecil yang juga dapat membuat mood seseorang kembali. Candy.

"Ini"

Jungkook memalingkan wajah ketika memberikannya kepada Jimin. Perlahan sedikit menggeser pantatnya untuk lebih mendekat.

Jimin yang sadar akan pemberian Jungkook, terkejut hebat. Tersirat kedua matanya yang melebar sempurna. Sampai terbentuk sebuah senyuman riang .

"Enak tidak?"

Jungkook mengamati Jimin yang sibuk mengulum candy pemberian Jungkook. Matanya terpejam, sedikit tersenyum untuk menyimpulkan perasaannya. Mood Jimin rupanya mulai kembali.

Memiringkan wajahnya demi mengamati Jimin. Menatapnya heran sampai sepuluh menit lamanya. Oh God. Mata bertemu mata. Jimin memalingkan wajahnya tiba-tiba. Wajah Jungkook terlalu dekat, hampir menyentuh dagunya dua centi lagi. Pipi Jimin sepertinya merona merah.

"Masih badmood?" Jungkook mencibir.

"T-tidak juga" Jimin mengerucutkan bibirnya.

Keduanya berpaling, saling memunggungi satu sama lain. Jimin masih setia mengulum candy yang bersarang didalam mulutnya. Sedangkan Jungkook hanya tertunduk, sambil mengamati rumput hijau yang menjadi alas untuk pantatnya.

"Jungkook?"

"Hm?"

"Kau tidak tidurkan?"

"Tidak"

Tubuh Jimin berbalik. Jungkook mengikutinya. Hingga kepalanya bersandar dipundak Jimin.

"Tidak ingin membagi candy-nya?"

"Huh?" Jimin mengerut, sambil mengamati candy nya yang semakin mengecil.

"Hey aku juga mau" Jungkook mengomel.

Jimin meniup poninya keatas. Kemudian, menyuapkan candy-nya ke mulut Jungkook.

"Tunggu, rasanya seperti lebih manis hyung" Jungkook respect membalikan tubuhnya menghadap Jimin.

"Ah tidak, manisnya netral kok"

"Tapi ini lebih manis, cobalah" Jungkook menyuapkan candy ke mulut Jimin.

"Biasa saja!" Kata Jimin beserta ketegasan.

"Ini manis hyung, lebih manis jika setelah kau makan"

Alis Jimin semakin berkerut. Terheran dengan apa yang dimaksudkan Jungkook. Jimin menghela samar.

Jungkook merengut, karena Jimin yang tidak menanggapi nya sedari tadi. Hanya sekedar anggukan kecil dan beberapa kata saja yang Jimin bicarakan kepada Jungkook. Ada apa? Jungkook merindukan celotehan Jimin.

"Hyung badmood lagi?"

"Tidak, aku hanya bosan disini"

"Baiklah, kita ke kedai coklat saja ya? Disana kau boleh membeli coklat yang kau suka"

Jimin mengangguk sambil mengerucutkan mulutnya .

"Aku yang bayar" Jungkook bersuara datar.

Jungkook bangkit dan bersiap melangkah. Sedikit merapihkan blezernya agar tidak terlihat kusut. Lanjutnya, Ia melangkah mengikuti arah angin menuju aspal diutara taman. Jimin terlihat masih terduduk manis, menatap Jungkook yang lama lama menjauh kedepan. Jungkook berhenti akan itu, kemudian berbalik dan berjongkok didepan Jimin.

"Ayo" kata Jungkook.

Jimin merutuk. Menghela napas dan beralih mengikuti apa kemauan Jungkook.

"Maaf, aku sadar akan berat badanku" Jimin mengerut, menyembunyikan wajahnya ditengkuk Jungkook.

"Tidak juga"

.

.

.

"Tempat apa ini? Woaah " Jimin mendongak. Mengamati seluruh isi di dalam toko.

"Kookie, aku ingin coklat itu " Rengeknya sambil meremat ujung blezer milik Jungkook.

"Iya hyung, akan aku pesankan"

Jimin mengangguk antusias.

"Tapi janji jangan badmood lagi" Jungkook menakup pipi gembul Jimin sampai bibir tebal itu mengerucut manyun.

"Iya janji"

"Karena Jungkook-mu menyukai Park Jimin yang seperti ini"

Jimin mengangguk, dan berangsur tenggelam mendekap Jungkook. Mungkin Jimin tidak akan seperti ini jika Jungkook bersikap cuek. Dan tidak perduli dengannya. Tapi, beruntungnya Jimin. Tipe Jungkook adalah -paling tidak bisa melihat orang yang disayanginya sedih, sekalipun itu bukan dia yang melakukan.

"Jangan coba-coba memberiku dark coklat lagi"

"Tidak akan, hyung"


FIN.



Ah saya rasa ini kurang meyakinkan :D
Yahh begini lah fanfic debut saya, maafkan atas segala kekurangan nya hehehe>o<
Jangan lupakan vote, coment dan follow chingu^O^

JIKOOK FANFICWhere stories live. Discover now