PART 4

4.4K 549 56
                                    


"Jika takdir memberimu pilihan antara pil merah dan pil biru. Saat kau memilih pil merah, kau akan mendapat cinta yang telah menunggumu. Berdiri di sana dan menjanjikan kebahagiaan yang pasti kau rengkuh. Kalau kau memilih pil biru, kau harus menunggu sedikit lebih lama. Kau juga harus memperjuangkan cinta yang kau inginkan. Kau belum tentu bahagia, banyak jalan terjal yang harus kau lalui. Tapi di ujung perjalananmu, kau akan menggenggam matahari bersama cinta yang kau perjuangkan itu."

Yeonra mengetukkan ujung sepatunya di atas lantai. Guru pelajaran Bahasa Inggris tengah menjelaskan tentang materi yang akan dipakai dalam ujian besok. Ia tidak terlalu menyukai Bahasa Inggris. Namun itu lebih baik daripada matematika. Dengan semua rumus persamaan dan turunan yang selalu dilahapnya 20 jam pelajaran dalam seminggu.

Sudah beberapa kali ia menolehkan kepalanya ke arah meja Wonwoo. Namun tak sekalipun Yeonra mendapati kontak mata yang biasanya terjadi di antara mereka. Namun gadis itu tidak terlalu memikirkannya. Wonwoo adalah tipikal murid yang selalu fokus jika gurunya tengah memberi penjelasan.

"Okay class, the study has been over now. See you later, bye." tutup Mr. Smith mengakhiri pelajaran kali ini. Pria berkewarganegaraan Inggris itu keluar dari kelas 10-A tepat pukul 1 siang. Yeonra membereskan buku bahasa inggris dan menyiapkan buku ekonomi yang akan dimulai beberapa saat lagi.

Tiba-tiba ia mendengar temannya yang duduk di belakang kursinya berbisik, "Kau sudah dengar beritanya? Ayahnya terlibat kasus korupsi, kan? Juga dugaan penyalah gunaan jabatan."

"Iya, aku melihat beritanya tadi pagi. Orang tuanya juga sudah bercerai, kan? Mungkin itu penyebab Wonwoo menjadi sangat pendiam."

Deg! Sontak Yeonra mengangkat kepalanya begitu nama Wonwoo disebut. Mengapa tiba-tiba mereka membicarakan Wonwoo? Yeonra menolehkan kepalanya pada teman-temannya yang tengah membicarakan Wonwoo. Mereka tampak sangat serius. Lantas ia mengalihkan pandangan pada Wonwoo.

Si pendiam itu tampak tenang, seolah tidak menyadari ia sedang digunjingkan di sini. Karena gadis-gadis ini terus menggosip, Yeonra menegur mereka, "Guru Lee sebentar lagi datang. Tenanglah."

Mereka langsung diam. Dan benar saja, Guru Lee datang beberapa detik kemudian. Pelajaran ekonomi lantas dimulai.

===000===

Yeonra membuka kunci layar ponselnya saat mendapat pemberitahuan. Ia buka akun SNS-nya dan nyaris memekik begitu melihat beberapa foto yang muncul. Ia ditandai oleh Mingyu dalam sebuah album berisi foto-foto mereka berdua saat mengunjungi festival kemarin. Dan yang menyebalkan, Mingyu memberi judul postingan itu dengan With love, our summer.

"Sialan kau, Kim Mingyu." umpat Yeonra. Cepat-cepat ia menelpon Mingyu. Tidak sampai 5 detik panggilannya dijawab.

"Hallo. Ada apa, Yeonra?" tanya sebuah suara di seberang sana.

"Kau, kenapa kau menandaiku dalam album itu? Dan kenapa kau berikan judul seperti itu?"

"Memangnya kenapa? Bukankah itu judul yang bagus?"

Bicara dengan Mingyu benar-benar membuat frustasi. Yeonra menghela nafas dengan berat. Ia memijit kepalanya pelan.

"Kumohon, Mingyu. Kalau sampai foto itu dilihat oleh teman-teman di kelasku, mereka akan menghabisiku."

"Baiklah, akan kuganti judulnya. Kau tidak perlu khawatir."

"Cepat kau ganti! Atau aku akan-"

"Kau akan apa? Akan jadi pacarku?"

Seketika Yeonra kehilangan kata-kata. Iapun teringat kalau Mingyu belum mendapat jawaban darinya. Yeonra tidak menerima atau menolaknya saat itu. Ia masih terlalu shock dengan pernyataan Mingyu.

The Way - Jeon Wonwoo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang