sembilan belas ~~hembusan angin

8K 787 46
                                    

Sekumpulan orang orang penting tengah berkumpul dengan agenda acara pembahasan masalah demi masalah yang sedang bergemelut di dunia politik. Tak ada hentinya kasus korupsi dan banyak lagi, terlebih masalah hilangnya seorang polisi berpangkat yang paling berpengaruh di negeri ini. Tidak ada yg tahu dimana dia berada karna tak kan ada orang yg tahu jika dia yg di anggap mati ternyata masih hidup. Satu tahun memang bukan waktu yg cepat, banyak hal yg mereka pikirkan untuk sebuah keputusan yang paling memberatkan dan mengundang kontroversi di kalangan politik.

Hendra adalah orang yg paling menentang keras keputusan yang telah di buat. Dia sangat meyakini jika Putri nya masih hidup. Dia hanya sedang berada di suatu tempat yang tak di ketahui oleh orang lain. Viktor dan ali pun masih berusaha keras mencari meski kasus yang mengakibatkan Markus terbaring koma dan Prilly yang hilang telah di tutup.

Saat ini hanya satu harapan yang mereka tunggu. Yaitu saksi mata yang paling penting. Hendra juga tidak ingin putus asa. Apa yg dia yakini ia yakin dan sangat yakin jika Putri kesayangan nya masih bernafas di bumi yang mereka pijak. Seperti hembusan angin yang menerpa wajah nya. Nafas Prilly masih terasa meski ia tak bisa bertatap muka dengan nya.

" Satu tahun sudah berlalu. Kami tidak bisa hanya terfokus pada satu kasus. Masih banyak kasus-kasus yang perlu di selesaikan. Kita sudah berusaha sebisa dan semampu kita. Bahkan FBI saja sudah ikut turun tangan tapi semua hasil nya nihil. " Ujar Brigjen Katamso.

" Saya tahu tapi saya yakin jika Putri saya masih hidup. Saya bisa merasakan itu" jawab Hendra

"Saya tahu perasaan Anda. Saya pun memiliki seorang Putri, saya pun membayangkan jika itu terjadi pada sayA. Tapi kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Sekarang semua kuncinya ada pada purta Anda yang masih terbaring koma. Hanya dia satu-satunya orang yg bisa kita korek informasi untuk hilang nya Putri Anda" jelas Brigjen Katamso.

Hendra terdiam. Ya semua hanya sia sia saja.

Brigjen Katamso menepuk pundak Hendra pelan. Mencoba memberi kekuatan agar tetap tegar. Tidak ada yg ingin menutup kasus ini tapi kasus yg sudah terlalu lama dan tak terpecahkan akan sulit untuk terus di kupas. Hendra menghela nafas berat. Dia bangkit dari duduk nya. Pamit undur Didi dari ruangan Brigjen Katamso dan keluar dengan sejuta perasaan yang tak kan pernah tertutup. Semakin hari luka itu semakin besar adanya. Hendra bak kehilangan arah, jabatannya kini di pertaruhkan karna kinerja nya yg tak baik. Semenjak Prilly menghilang Hendra seperti kehilangan konsentrasi nya. Viktor pun merasa takut jika kondisi ayahnya yg seperti ini akan di manfaatkan banyak orang apa lagi orang orang yg tak menyukainya.

Hendra menyusuri jalan berlorong di kantor pusat. Dia berjalan dengan begitu lelah. Ali datang bersama viktor setelah tugas mereka dari luar kota. Hari ini dokter RSUD Hasan Sadikin Bandung ingin berbicara dengan mereka bertiga terkait perkembangan kondisi Markus. Dan saat ini, setelah sekian lama mereka menunggu akhirnya Markus sadar dari tidur panjangnya. Tidur setelah kejadian yang harus membuatnya terbaring begitu lama.

"Ayah, dokter yang mengurus Markus mengatakan jika Markus sudah sadar. Dia ingin kita segera kesana dan mengatakan perkembangan kondisi Markus lebih lanjut"ujar viktor tanpa mengucap salam atau pun sekedar memberi hormat pada Hendra.

Hendra yang tadinya lemas pun seakan mendapat energi yang mengisi tubuh nya. Ali juga yang sudah putus asa sangat antusias karna Markus lah orang yang mereka tunggu selama ini.

" Benarkah" jawab Hendra senang.

"Ya ayah, sebaiknya kita segera kesana dan melihat dengan sendirinya"jelas viktor.

Hendra mengangguk setuju. Ia berjalan lebih dulu dan di susul oleh Ali dan viktor. Ali izin lebih dulu karna ia akan mengambil mobil nya. Mereka pergi dengan menggunakan mobil milik ali dan segera mungkin meluncur ke rumah sakit.

Legend OO7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang