Part 07

4.4K 218 7
                                    

Jeslyn Mila pov:

Sekarang sudah menunjukan tepat jam 5 sore, berarti sudah 4 jam aku ada di rumah mewah keluarga Candra yang ada di Tangerang sedangkan mama sudah diantar pulang oleh supir keluarga ini kerumah papa yang ada di kawasan Cilandak.

Kami saat ini sedang menunggu kedatangan Kevin dan kakaknya, aku berharap agar Kevin tidak jadi pulang sore ini karena jujur saja aku masih belum siap untuk bertemu laki-laki itu. Tapi berbeda dengan Julio, dia sangat menanti kedatangan Kevin, huh.. harus kuat Mila jika Tuhan mempertemukan aku dan Kevin sore ini

“mama.. papa...”

“akhirnya kalian datang juga, kemarilah papa akan kenalkan kalian pada keluarga baru kita”

Kalian?? Mati aku, siapa yang dimaksud Pak Candra apakah kakak nya Kevin atau....?? Tuhan tolong jangan sekarang, aku belum siap. Aku masih nyaman duduk di sofa membelakangi mereka. Saat Pak Candra maksudku papa menyuruhku berdiri aku merasakan kaki ku berubah menjadi jel, jika mama tidak merangkul tubuhku dari samping mungkin aku tak sanggup berdiri

“are you ok, Mila?”

“i’m ok ma”

Saat aku membalikan badanku aku merasa sangat lega karena tidak ada sosok yang aku takuti

“Michelle, Christ kenalkan ini Jeslyn Mila. Mila dia Michelle anak pertama saya dan yang di sebelah Michelle itu suaminya Christ”

“hai Mila aku senang sekali bertemu langsung sama kamu, bukan hanya mendengar cerita dari mama”

“Michelle mana princess papa??”

Aku senang ternya keluarga dirumah ini menerima ku dan Julio dengan hangat. Bahkan Julio dan Vio sudah bermain bersama. Vio adalah anak perempuan Michelle dan Christ yang berumur 5 tahun. Sekarang kami sudah ada di meja makan untuk menyantap makan malam, sedangkan kedua bocah itu makan sambil bermain di ruang keluarga.

Dengan langkah panjang Cio berjalan ke arah papa dan berbicara tepat di telinga papa dengan sangat pelan. Aku tak tau apa yang sedang Cio bisikan pada papa, Cio langsung pergi keluar lagi, dan lagi-lagi aku melihat sosok Cio datang bersama anak buah papa yang lainnya, dan diantara mereka ada................

“uhuk...”

“Mila kamu kenapa?? Ini minum dulu Mil”

“terima kasih mah”

“pah, mah..”

“Kevin.. kamu sudah pulang nak. Ayo kemari nak, kita makan malam bersama”

Tubuhku seketika menjadi tegang dan tanganku menjadi dingin semua, tidak terasa keringat di wajahku pun keluar

“Kevin udah makan, Kevin hanya ingin istirahat”

“Vin, apa kamu tidak merindukan mama, papa, Michelle dan Christ??”

“mah, apakah rasa rindu harus diungkapkan dengan makan malam??”

“Kevin, papa ingin bicara denganmu SEKARANG!!! Temui papa di ruang kerja”

Apa yang papa dan Kevin bicarakan, apakah papa menyuruh agar Kevin mau menerima aku dan Julio?? Apakah ini sifat Kevin yang sesungguhnya?? Bagaimana dengan Julio nanti, apakah Kevin akan menerima Julio dengan baik dan mau mengakui Julio???

Rasanya kepalaku pusing memikirkan pertanyaan-pertanyaan itu, aku ngak tau kalo muka ku sudah berubah menjadi pucat

“Mila apa kamu baik-baik saja??”

“aku baik-baik saja, chelle”

“sayang, lebih baik kamu antar dan temani Mila ke kamarnya. Anak-anak biar aku yang jaga”

I'm Sorry MilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang