5

1.7K 294 54
                                    

Terkadang ketika kau baru mengenali seseorang, bukan berarti kau tidak pernah mengenalnya. Kau hanya tidak ada waktu untuk mengenalnya.

°°°

Rumah keluarga Choi masih nampak sepi karena hari masih pagi. Namun berbeda dengan Yuju, ia sudah mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Diam-diam ia menuruni tangga dan bersiap untuk pergi. Namun, tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundak Yuju dari belakang. Yuju pun menoleh ke belakang dan melihat Moonbyul.

"Kau mau pergi sekarang?" tanya Moonbyul.

"Ya, jangan beritahu Ayah dan Ibu, ya?" mohon Yuju.

"Hm, tapi bawalah bekal ini," kata Moonbyul memberi Yuju tas berisi kotak bekal.

Yuju terdiam sejenak dan memandang Moonbyul.

"Apa? Cepatlah pergi sebelum Ayah dan Ibu bangun," kata Moonbyul mendorongnya pelan.

"Baiklah, unnie," kata Yuju tersenyum pada Moonbyul.

Yuju segera keluar dari rumahnya dan ia disambut dengan cuaca dingin di pagi hari. Ia membuka pintu mobilnya dan memandang Moonbyul yang berdiri di depan pintu sambil tersenyum ke arahnya. Lalu, Yuju masuk ke dalam mobil dan segera menancap gas seraya menuju ke sekolah.

Setelah sekitar 15 menit berlalu, mobil Yuju pun akhirnya sampai di SMA Soumu. Ia memarkirkan mobilnya dengan cepat dan keluar menuju gedung sekolah. Lalu, Yuju berjalan menuju pintu masuk. Di depan pintu masuk sudah ada Pak Hwang, petugas kebersihan sekolah.

"Pagi, Pak Hwang," sapa Yuju.

"Pagi, Nona Choi. Hukuman lagi?" tanya Pak Hwang.

Yuju hanya mengangguk sambil berkata, "Ya begitulah. Selalu ada yang bersikap jahat terhadapku."

"Kau selalu kena hukuman membersihkan tiap tahun. Untungnya tahun ini tahun terakhirmu," kata Pak Hwang.

"Ah, aku akan merindukan sekolah ini. Aku duluannya, Pak," kata Yuju melambaikan tangannya.

"Ya, selamat bekerja, Nona Choi," balas Pak Hwang sambil kembali menyapu lantai.

Yuju kemudian segera naik ke hingga ke lantai 5. Ia lalu mengambil sapu, pel dan sekop dari lemari penyimpanan. Setelah menguncir rambutnya ia segera menyapu bersih seluruh lantai 5. Yuju kemudian mengambil ember dan mengisinya dengan air. Lalu, ia mulai mengepel seluruh lantai dengan berlari. Yuju selalu bisa bersenang-senang dengan apapun, termasuk ketika ia dihukum.

***

"Tinggal atap dan aku akan sarapan."

Yuju berjalan menaiki anak tangga menuju atap. Lalu, Yuju membuka pintu dan seketika ia disambut udara dingin pukul 05:45. Ia melihat kumpulan kaleng cat dan kuas di dekat pintu. Yuju pun berniat membereskannya.

"Jangan dibuang, itu milikku."

Yuju melihat Dokyeom yang kini tengah duduk di bed cover seperti biasa.

"Kau datang sepagi ini?" tanya Yuju.

"5 menit sebelum kau datang," kata Dokyeom.

Rooftop To The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang