♠BAB 8♠

1.4K 96 22
                                    

Suasana perkarangan taman permainan itu dipenuhi pelbagai kelompok manusia . Pelbagai reaksi dipamerkan apabila melihat kelibat Jihyo dan Jimin .

Jihyo pula dari tadi menundukkan wajahnya apabila dia sedang berjalan berpegangan tangan dengan Jimin .

Bangga sebab pegang tangan dia ? Oh ! No . Malu adalah .

" Bila kau nak lepaskan tangan noona ni ? " Bisik Jihyo ke arah telinga Jimin . Kakinya terpaksa dijingkit sedikit kerana Jimin lebih tinggi darinya .

" Sampai noona kiss saya " Jimin sudah menunjukkan bibirnya itu .

Jihyo sudah memandang Jimin dengan pandangan what-the-hell . Tolonglah ! Dalam khalayak ramai .

" Gila er ? " Tanya Jihyo sambil menunjal kepala Jimin. Geram dengan lelaki itu .

" Noona lah yang salah , sebab noona saya dah jadi gila " Suara Jimin diubah menjadi keanak-anakan . Kalau dengar , macam bayi tertelan susu pun ada .

" Apa salah aku pulak ni ? " Jihyo sudah mengerutkan dahi . Tak faham langsung dengan lelaki di hadapannya ini.

" Salah noona sebab noona buat hati saya berdegup laju bila pandang noona " Jimin menguturkan ayat dengan lembut di telinga Jihyo .

Jihyo menelan liur kesat . Entah kenapa , seolah hatinya berdegup kencang . Kenapa dengan hati aku ni ? Takkan aku dah terpikat dengan dia .

" Saya bergurau je lah noona . Takkan lah saya nak bercinta dengan orang lebih tua dari saya "

Jihyo tersentak . Kata-kata Jimin sungguh menyakitkan hati . Tetapi sakitnya bukan seperti biasa . Bukan seperti sakitnya yang selalu dirasai apabila Jimin selalu mengatanya . Tetapi sakitnya terasa seperti memeritkan .

Jimin memandang Jihyo apabila melihat reaksi gadis itu . Dia langsung tidak melawan .

Noona . Kalau lah noona tahu saya dah jatuh cinta dengan noona ? Mesti noona gelakkan saya kan ? . Jimin tersenyum apabila memikirkan perkara itu .

Dan yang pasti ! Saya tak kan dapat memiliki noona . Jimin tersenyum hambar . Bisikan hatinya langsung tidak sama dengan tindakannya . Hatinya sentiasa menyuruh dia supaya memiliki Jihyo namun akalnya mengetahui situasi sebenar .

" Jimin ? " Panggil Jihyo perlahan . Tangan gadis itu bermain-main dengan baju Jimin .

Jimin memandang gadis itu dengan penuh kehairanan .

" Kenapa muka noona pucat ? Sakit ker ? "

" itu " Tiba-tiba mulut Jihyo memuncung ke bawah . Anak mata Jimin bergerak ke arah yang dilihat oleh Jihyo .

" Oh mak kau katak " Tiba-tiba Jimin menjerit ketakutan . Dia kegelian .

" noona . Buang lah katak tu dari kaki noona " Jimin menolak bahu Jihyo . Mana datangnya katak pun dia tak mengetahui . Dia paling benci benda hijau itu .

" Jimin . Noona takut . Tolonglah buang katak dari kaki noona . Noona merayu " suara Jihyo kedengaran perlahan . Dia betul-betul ketakutan .

Jimin terkaku apabila melihat wajah Jihyo yang pucat itu . Dia memandang anak mata Jihyo . Kelihatan air mata Jihyo mengalir .

" Noona ! Tolong jangan nangis . Saya tak suka tengok "

Jihyo terkedu . Hatinya tersentuh dengan kata-kata lelaki itu . Jimin . Kenapa kau buat hati noona tersentuh dengan setiap ucapan kau . Kenapa ?

" Noona . Tolong pandang saya . Jangan pandang benda lain . Lepastu , boleh tak noona tolong sepak katak tu kuat-kuat . Saya tak mampu nak pegang katak tu . Saya takut "

Jihyo tersenyum sinis . Dah agak . Mesti penakut gila . Bukannya nak bantu pun .

" cepat noona " Desak Jimin .

Jihyo menarik nafas . Gila ! Katak ni pun satu . Bukannya nak berganjak dari kaki aku .

" satu . Dua . Tiga . " Jimin menarik tangan Jihyo lalu berlari meninggalkan kawasan itu .

" Jimin . Kau kenapa bawa lari noona ? " Tanya Jihyo sambil nafasnya tercunggap-cunggap akibat berlari tadi . Pasal katak je pun .

" ceh ! Macam noona berani nak tendang katak tu . " Jimin mencebik . Matanya dari tadi memandang tepat ke arah wajah Jihyo .

Kenapa noona cantik sangat ? .

" Noona . Nak tanya sesuatu boleh ? " Tanya Jimin sambil mengigit bibir bawahnya . Tangannya pula memeluk tubuh . Cehh ! Macam seorang CEO lagaknya .

Jihyo hanya mengangkat kening . Menunggu butir bicara dari lelaki itu .

" Kalau ada seseorang yang noona sayang . Mungkin terlampau noona sayang tinggalkan noona ataupun dia mati sebab sakit , noona rasa apa ? " Jimin memandang anak mata Jihyo dalam-dalam . Dia pun tak mengerti mengapa dia bertanya soalan sebegitu . Namun hatinya seolah-olah mendesak ingin mendapatkan jawapan dari gadis itu .

Gadis yang semakin mencuri hatinya .

Jihyo terdiam . Soalan yang diajukan Jimin diluar jangkaannya .

" Semua orang tahu jawapan itu Jimin ." Jihyo hanya memberikan jawapan pendek . Dia tahu Jimin mengetahui jawapan disebalik pertanyaannya itu . Dan kenapa Jimin bertanya soalan yang sebegitu ? Pentingkah untuk dia ?

" Rasa sedih ? "

Jihyo mengangguk . Semua manusia akan berasa sedih . Tidak mungkin gembira ! Melainkan dia tidak berperasaan .

" Noona . Kalau saya mati , noona sedih tak ? " Jimin tersenyum saat mengajukan soalan itu . Tidak masuk akal langsung ! Tetapi saat ini dia suka melihat reaksi Jihyo yang terkejut .

Jihyo hanya terdiam . Soalan Jimin entah mengapa membuatkan hatinya berdebar laju teramat sangat . Kenapa Jimin bertanya soalan sebegitu ?

" Kau tak payah mengarut boleh tak ? " Tangan Jihyo mencubit lengan Jimin . Geram dengan pertanyaan Jimin . Perkataan mati mana boleh buat main .

" Noona mesti tak sedih kan ? Yelah , saya kan budak jahat " Jimin tersenyum hambar . Kecewa kerana pertanyaannya tiada jawapan .

Jihyo menggigit bibir . Geram dengan perangai Jimin yang suka memaksa .

" Kau mati dulu , baru aku tahu macam mana perasaan aku masa tu "

Jimin terkaku saat mendengarkan jawapan Jihyo . Dia langsung tidak sangka yang gadis itu tergamak berkata sebegitu .

" noona , betul-betul nak saya mati ker ? " Pertanyaan itu langsung tidak diluahkan oleh Jimin . Hatinya sedikit terguris dengan kata-kata Jihyo . Hatinya semakin sensitif sejak dia mengenali gadis itu .

" Kajja , kita balik " Jihyo menarik tangan Jimin untuk beredar . Namun Jimin langsung tidak berganjak .

" kenapa ? "

" Noona balik dulu , saya ada benda nak buat " Jimin tersenyum kecil sambil melepaskan tangannya dari gengaman Jihyo . Dia masih terasa dengan kata-kata Jihyo .

Jihyo hanya mengangguk . Anak matanya hanya mengekori Jimin yang berlalu meninggalkannya .

" Kenapa kau tanya benda yang mengarut dekat noona , Jimin ? " Jihyo menghembuskan nafasnya berat . Entah mengapa , hatinya terasa perit sekali apabila mendengar pertanyaan dari Jimin .

♣♣
Tbc .
Sorry if membosankan . Saya dah cuba yang terbaik .

Vote and comment .

My Noona ✔️Where stories live. Discover now