Prolog

39 2 1
                                        

Jantungku berdebar tidak karuan, aku berkali - kali melirik ke luar jendela menanti pangeranku datang. Ini sudah jam 7.40 dan dia belum juga datang.

"Sayang sudah jangan melihat keluar terus nanti bu asri salah merias kamu" ibuku sepertinya gemas dengan sikapku yang seperti tidak sabar.

"Neng Abel udah gak sabar kali bu pengen cepet di halalin" Bu Asri ikut menggodaku.

"Abel kan cuma takut dia lupa bu atau bangun kesiangan, ibu kan tau sendiri dia gimana orangnya" aku memasang wajah masam.

"Sudah percaya saja tidak mungkin kan hari penting seperti ini Dimas lupa" ibuku menenangkan.

Hari ini adalah hari penting dalam hidupku, aku akan menikah dengan pria yang sudah aku pacari selama 1 tahun. Ah jika mengingat panjangnya penantian dia untuk melamarku aku selalu tersenyum sendiri, dia pria yang dengan sabarnya menungguku selama 1 tahun ini dan dengan sabarnya menghadapi sikapku yang terkesan acuh pada hubungan kami.

"Saya terima nikahnya Bella Larasati binti Vendi Rusli dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" Suara lantang Dimas menggema di seluruh ruangan ini.

"Saaaaaahhh Saaaahhh" suara para saksi membuat hatiku sedikit lega.

"Alhamdulillah sekarang kalian resmi menjadi pasangan suami dan istri" ucap Bapak penghulu yang menikahkan kami.

"Aku kira kamu ga akan dateng" kataku berbisik sambil tersenyum menyalami para tamu undangan.

"Mana mungkin saya gak datang di hari spesial kita ini" Dimas menunjukkan senyum manisnya hingga terlihat deretan gigi rapinya yang putih.

Hari ini menjadi hari yang paling bahagia untukku dan juga menjadi sejarah untuk kehidupanku. Aku resmi menjadi nyonya Dimas pria paling baik yang aku kenal dan semoga sikapnya tidak akan pernah berubah.

Tbc

Masih pemula mohon komentar yang membangunnya yaa 😀😀

Promise Where stories live. Discover now