11 Compact

708 37 0
                                    

Ayam mulai berkokok diluar sana, aku terbangun mendengar hal itu.

"Lo udah bangun?" aku tak bisa melihat mukanya dengan jelas karena silauan matahari. Lalu dia membantuku untuk duduk.

"Gaga?"
"Minum nih." Dia memberiku obat dan segelas air putih. Tanpa basa-basi aku meminum kapsul itu.

"Obat apa ini?"
"Kata Haydar semalem lo panas tinggi, Haydar yang ngerawat elo, ngompres elo tanpa bantuan siapapun. Noh dia tepar disofa meringkuk kedinginan" jelas Gaga. Hatiku merasa iba pada Haydar lalu berdiri menghampirinya dan menyelimuti perlahan.

"Yang lain mana kok sepi?"
"Mereka tadi habis makan persedian roti, lalu pergi hiking. Setelah ini gue nyusul mereka, lo gue tinggal gapapa kan?"

"Hah? Oh gitu yaudah tinggal aja. Lagian ada Haydar, aku akan menjaganya" ucapku

"Sippp. Jangan macam-macam sama dia!" Gaga memperingatkanku dengan mata tajamnya.
"Hmm" bisikku.

Daripada aku nggak melakuan aktifitas jadi aku membersihkan Villa mulai dari 6 kamar yang ditempatti tidur temanku semalam, dapur, ruang tamu lalu ruang tengah. Kudapati Haydar duduk disofa sambil mengacak-ngacak rambutnya. Oh My God dia terlihat bersinar ketika bangun pagi, bibirnya menggoda. Eh pikiranku tersadar.

"Udah bangun?"
"Yang lain udah berangkat ya?"

"Aduh gue merasa bersalah, maaf ya Dar lo nggak bisa hiking gara-gara gue" aku duduk disampingnya menunduk lesu. Tangannya langsung bergerak menuju wajahku.

"Dar?" tanyaku sebelum dia bertindak lebih jauh lagi.

"Hmm panas lo udah turun, syukurlah" akhirnya tangan mungil itu sampai didahiku. Ternyata dia mau mengecek aku sudah sembuh atau belum hehe kirain mau ngapain.

Kruuukkk

Cacing diperutku sudah kukuruyuk aja, aku yang dilihat oleh Haydar merasa sangat malu dan enggan menatap mata hazelnya.
"Ayo ikut gue" ditariknya tanganku menuju dapur. Dia melihat persedian di kulkas.

"Ada apa aja Dar?"
"Gila rumah segede gini cuma nyediain kol, daun bawang, tomat, bawang bombay, tiga telur sama cabe"

"Nih gue nemuin kecap sama minyak goreng, eh kemaren beras gue sisa setengah kilo jadi bisa buat kita makan"

"Buat nasgor ya"
"Boleh juga, tapi gue lagi nggak pengen nasgor pengenya kol di oseng"

"lo bisa masak kan?" tanyanya ragu

"Bisalah, bantuin gue motong kol, cabe sama daun bawangnya. Terus nanti lo pecahin dua telur lalu kocok, sisain satu telur buat nasgor elo. Urusan nasi biar gue aja." Perintahku pada Haydar, dia hanya mengangguk mengerti dan aku pergi mengambil beras dikamar.

"Fey motongnya bener gini kan?" tanyanya

"Potong aja deh pokoknya jangan ketipisan"

"Oke, btw nasinya udah matang tuh. Cepetan keluarin dari magic jar" kata Haydar
"Iya Dar bentar"

"Udahan Dar motongnya segitu aja udah cukup kok. Sekarang lo bantuin gue ngambil sesuatu. Bikin Oseng Kol dulu aja ya" Kupanaskan sedikit minyak goreng, lalu kumasukan telur yang sudah dikocok lalu ku orak-arik setelah itu kumasukan kol yang dipotong Haydar.

"Lo yakin mau makan begituan?" "Kenapa emang? Ini enak kok, cepetan lada sama garamnya mana?"

"Nih. Gue nggak suka sayur jadi aneh liat masakan itu"

"Coba aja deh nanti, elo pasti suka. Habis ini ambil nasi buat nasgor lo ya tuh udah gue taruh piring"
Dia mengambil nasi dan siaplah masakan oseng kol ku. Kini aku memasakan nasgor untuk Haydar seorang.

Stay With Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang