Story Of My Life

486 47 23
                                    

Matthew Pov.

Namaku Matthew Williams, umur 24 tahun kebangsaan Canada. Aku mempunyai saudara kembar bernama Alfred F. Jones yang begitu mirip denganku.

Diriku jarang disadari orang termasuk kakakku Alfred, jika pun ada yang menyadari diriku, pasti aku dianggap Alfred. Namun suatu hari, aku bertemu dengan seorang gadis yang begitu mempesona.


Namanya Nesia Ayu Digantara, umurnya 22 tahun. Kuliah di bidang Kedokteran tingkat akhir sekaligus bekerja sebagai perpustakawan di perpustakaan Pusat kota.

Pertama kali aku bertemu dengannya pada saat aku mencari buku tentang hewan, tepatnya Beruang di perpustakaan Pusat kota. Nesia datang menghampiri diriku karena melihat diriku kebingungan saat mencari buku yang  aku cari. Aku awalnya kaget saat dia menyadari kehadiran diriku. Aku pun bertanya padanya "Anda dapat melihat saya?"

Aku lihat di memiringkan kepalanya kesamaan dengan mata coklat tuanya yang polos, sungguh manis. " Tentu saja saya dapat melihat anda, sir"

Mendengar apa yang dikatakan membuatku kaget dan senang. Ternyata, ada orang yang dapat menyadari keberadaanku. Aku perhatikan mata coklat indahnya, dan yang kudapatkan adalah pacaran mata yang bingung dan polos.

"Tolong, carikan saya buku yang memuat tentang Beruang Nona"

"Baiklah, sir" Balasnya sambil tersenyum manis ke arahku. Segera dia pergi mencari buku yang aku minta.

Deg. Deg. Deg.

Apa ini? Mengapa jantungku bergerak kencang saat melihat gadis tadi tersenyum. Aku rasa aku tidak mempunyai penyakit jantung. Apa mungkin ini adalah rasa yang selalu Francis katakan pada yang lain, jatuh cinta.

Setelah pertemuan diriku dan Nesia, aku pun selalu datang ke perpustakaan untuk sekedar mencari buku karena bosan dirumah sekaligus aku ingin melihat Nesia. Lama kelamaan kami menjadi semakin kenal. Suatu hari, aku mencoba mengajak Nesia untuk makan di Cafe terdekat. Saat di dalam kafe, kami mencari tempat di ujung. Kami pun berbincang bincang tentang keseharian kami.

Semakin aku mengenal Nesia aku merasa begitu tertarik kepadanya dan merasa nyaman saat bersamanya. Sampai aku mendengar dari mulutnya sendiri bahwa dia sudah mempunyai pacar. Duniaku seakan hancur mendengar dari mulutnya sendiri bahwa dia sudah mempunyai pacar bernama Lars berkebangsaan Belanda.

Aku terdiam mendengar semua cerita Nesia dan mencoba tetap tersenyum pada dirinya. Entah kenapa, disaat Nesia menceritakan Lars, aku merasa sesak di dalam dadaku. Tetapi aku tak dapat memungkiri bahwa aku merasa iri terhadap Lars karena dapat membuat Nesia begitu jatuh cinta padanya, yang dapat terlihat oleh pacaran mata Nesia yang berbinar-binar saat menceritakannya.

Biarkanlah aku yang menderita, asalkan Dia dapat terus tersenyum dan bahagia

3 bulan kemudian.

Aku mendapatkan telpon dari Nesia. Saat ini masih jam 11 malam, ada apa? Segera aku mengangkat telpon.

"Halo?..."

"Ha-halo, hiks Mat-matthew? Hiks"

"Nesia, ada apa denganmu?" jawabku panik mendengar Nesia yang menangis.

"Matthew, da-dapatkah ka-kamu datang kesini, hiks a-ada yang mau ku-ku hiks  aku katakan pa-padamu hiks, kumohon Mat-matthew"

"Baiklah Nesia, aku akan datang padamu, jangan kemana-mana, tetap disitu. Dimana kamu berada?"

"Di taman kota, hiks"

"Tunggu aku disana, 15 menit aku akan sampai. Jangan kemana-mana,  okey"

Story Of My Life Where stories live. Discover now