"Apa kau tidak tau, atau memang kau tidak mau?"

Pertanyaan itu membuatku terdiam.

"Maaf jika pertanyaanku mengganggumu" tambahnya.

Aku pun membuka mataku dan menoleh ke arahnya (bawah) "Mungkin tidak keduanya... Aku hanya lebih tepatnya, tidak terbiasa"

"Oke, aku tidak akan memaksa. Tapi asal kau tau saja, sejujurnya kami semua suka dengan sikapmu tadi. Kau begitu hangat, ceria, friendly dan semua itu membuat kami nyaman"

"Hmmm" Ayolah itu akan membuatku aneh dimata orang. Aku yang dingin menjadi hangat, aneh bukan(?) dan aku tidak mau terlihat aneh.

"aku hanya mengatakan hal yang jujur seperti yang Alex lakukan tadi"

"Agnes" panggilku pelan.

"ya?"

Ayolah Felice, menanyai pendapat orang bukanlah suatu kesalahan.

"apakah aku tidak akan terlihat aneh.... jika aku mengubah sikapku?" tanyaku jujur pada Agnes.

"hmmm... Mungkin saja aneh" jawabnya.

Sudah kuduga, semua orang juga pasti berpikir aneh...

"tapi.... Itu akan menjadi aneh yang bagus bukan. Lagipula seiring berjalannya waktu anehmu itu akan menjadi hal yang biasa" tambahnya.

Aneh yang bagus...

Menjadi hal yang biasa...

Apakah aku harus mencobanya?

"Menurutmu begitu?" tanyaku meyakinkan.

"ya... Lagipula jika kami lebih nyaman dengan sikap 'aneh'mu tadi" jawabnya.

Nyaman...

Membuat orang nyaman...

Hangat... Itulah yang kurasakan tadi saat makan bersama, apa yang kutakutkan. Sejak awal aku memang aneh bukan.

"ya kau benar, lagi pula duniaku sudah mulai hangat" ucapku sambil mengubah posisiku "night" tambahku sambil memejamkan mata.

"tunggu kau bilang apa tadi?!?!" tanya Agnes yang terkejut mendengar ucapanku.

"night" jawabku dengan mata terpejam.

"tidak yang sebelumnya"

"tidak ada"

"tapi aku mendengar kau mengucapkan sesuatu 'duniaku hangat' semacam itulah... sebelum kata 'night' "

"pendengaranmu bagus kalau begitu"

"ha? Benarkah? Wow! Aku akan punya teman bicara setelah ini"

Dia senang sekali ya, entah kenapa aku ikut senang.

"hanya bicara, bukan banyak bicara. Oke"

"hey, ayolah ini kan aneh yang bagus. Karena banyak bicaraku ini lah aku bisa mencairkan es di hatimu" ucapnya sambil mendorong-dorong bahuku dari bawah.

Ayolah aku sudah mengantuk. Aku harus akhiri perdebatan ini.

"ya, terserah. Night" ucapku.

Dia pun kembali berbaring di bawah.

"Fel, sebentar lagi uas. Belajar bareng ya"

"oke, no problem"

"fel?"

"yaa... ?"

"Besok Hangout yuk. Anggep aja refreshing sebelum ujian"

Jangan berdebat... Jangan berdebat...

"oke, ayo... Huaaaahhmmmm" jawabku sambil menguap karena saking mengantuknya.

"Felice?"

"hmmm?" jawabku, aku sudah tidak kuat untuk mengatakan sesuatu.

"Rasanya aneh kau selalu bilang oke... Tapi aku suka, hehe"

"haha" jawabku untuk menenanggapinya.

"Fel...." ucapnya lagi.

Oke, aku sudah tidak tahan aku ingin tidur!

"Apa lagi!" jawabku sambil mengubah posisi tidurku menjadi duduk dan menoleh ke arahnya.

Agnes memegang selimut nya dengan erat "bolehkah aku tidur di atas denganmu. Aku kedinginan disini"

Astaga, ada-ada saja anak ini.

"Huffftt.... Oke" ucapku.

Kami pun menata posisi untuk tidur berdua di tempat tidur dengan selimut yang sama juga tentunya.

"Hehehe makasih. Night Fel" ucapnya.

Aku hanya tersenyum sekilas untuk menjawabnya. Dan akhirnya kami pun tidur dengan tenang.

Tbc.....

-----

Hay hay, maaf ya updatenya lama 😅
Gak banya komen deh author, semoga kalian suka chapter ini.

Jangan lupa votement nya ya 😍

-xOxO-

I'm WerewolfWhere stories live. Discover now