Page SIXTEEN

2.2K 264 27
                                    

Sebelumnya aku minta maaf bangettttt :( Karena mau nge update malah laptopku rusak dan filenya juga untungnya terselamatkan. Maafin akuu semuanyaaaa~

---

Saat ini sudah pukul 1 siang. Sementara Dahyun dan Mingyu masih kekeuh dengan pendirian mereka masing-masing. Mingyu yang masih gengsi jika minta maaf duluan dan Dahyun yang bingung harus berbuat apa. Wonwoo? Laki-laki itu malah terlelap di kasurnya setelah ia memberikan nasehat kepada kedua adik virtualnya itu.

Dahyun tiba-tiba merasa sangat haus sehingga ia memutuskan untuk pergi ke dapur mengambil segelas air mineral. Namun, tiba-tiba gelas yang dipegangnya jatuh sehingga menimbulkan suara yang cukup nyaring.

"Aish! Kenapa kau bisa ceroboh seperti ini sih?" ucapnya pelan pada dirinya sendiri. Lalu ia memunguti pecahan gelas itu dengan berjongkok.

Tiba-tiba sebuah tangan menarik pergelangan tangannya. "Jangan memungutinya, tanganmu bisa terluka," kata sang pemilik tangan yang merupakan orang yang sedang saling berdiaman dengan dirinya.

Mingyu berjongkok memunguti pecahan gelas Dahyun lalu membuangnya di tempat sampah. Lalu ia langsung kembali ke kamarnya tanpa mau berbicara lagi dengan Dahyun.

"Mingyu..." panggil Dahyun yang membuat Mingyu menghentikan langkahnya. "...oppa," sambung gadis itu dengan sesegukan.

Mingyu melotot mendengar Dahyun menyebutnya 'oppa'. Ia lantas berbalik dan menemukan Dahyun yang masih berdiri namun dengan kepala tertunduk dan badan yang bergetar. Mingyu menghampiri Dahyun, namun ia tidak berani untuk memeluk gadis itu.

"Dahyunie.." ucap Mingyu.

"Mingyu oppa, maafkan aku. Bukannya aku tidak sayang padamu, namun aku tidak terbiasa memanggilmu 'oppa' sejak kita pertama bertemu," ucap Dahyun sesegukan.

Tubuh Mingyu kaku mendengar permintaan maaf Dahyun. "Bukankah seharusnya ia yang lebih dulu meminta maaf? Bukankah ia seorang laki-laki?" batinnya.

"Aku minta maaf padamu sekali lagi. Kuharap kita bisa seperti biasa," sambung Dahyun.

Entah mendapat keberanian darimana, Mingyu tiba-tiba memeluk Dahyun dengan erat. "Aku yang seharusnya meminta maaf padamu, Dahyunie.."

"Aku terlalu kekanak-kanakan sehingga bersikap seperti itu padamu. Mianhae," ucap Mingyu. Dahyun tidak menjawab perkataan Mingyu namun Mingyu dapat merasakan bahwa gadis itu menganggukkan kepalanya. Kemudian Dahyun membalas pelukan Mingyu juga dengan erat.

Tiba-tiba sebuah tangan dengan lebar memeluk mereka berdua yang sedang berpelukan. Siapa lagi kalau bukan Wonwoo.

"Aigoo akhirnya kalian berbaikan," ucap Wonwoo masih memeluk kedua orang itu.

"Ya! Lepaskan! Ini benar-benar membuatku sulit bernapas," kata Dahyun tiba-tiba membuat semuanya tertawa.

"Kuharap kita bertiga bisa terus akrab seperti ini walaupun akhirnya kita harus benar-benar berpisah.." kata Wonwoo dengan tersenyum dan dibalas anggukan oleh Dahyun dan Mingyu.

Wonwoo, Mingyu, dan Dahyun baru saja sampai di gedung tempat mereka berlatih untuk kedua kalinya. Bukan di gedung JYP Ent. Melainkan di gedung khusus yang sudah dipersiapkan untuk mereka berlatih. Namun ternyata disana mereka dikejutkan oleh 3 anggota Seventeen yang adalah S.Coups, Vernon, dan Seungkwan.

"Ya Boo!" teriak Mingyu. Ia langsung berlari memeluk Seungkwan.

"Aish! Lepaskan aku Mingyu-ya!" Seungkwan terlihat sangat risih walau sebenarnya ia benar-benar merindukan temannya yang jahil ini. Sementara Wonwoo hanya tersenyum tipis lalu berjabat tangan dengan S.Coups. Dahyun? Gadis itu pastinya menyapa orang yang disukainya, Vernon.

"Annyeonghaseo, Vernon-ssi," sapa Dahyun. Vernon membalasnya hanya dengan senyuman. Lalu keduanya larut dalam keheningan. Tidak ada yang berani membuka suara.

Mingyu yang tau suasana, langsung menghampiri Dahyun dan menggandeng gadis itu menjauhi Vernon.

"Lebih baik kita latihan daripada harus menciptakan suasana seperti ini," sindir Mingyu pada Vernon.

Kemudian ketiganya berlatih ditemani oleh sorakan seorang Boo Seungkwan dan tepuk tangan S.Coups. Vernon hanya menatap tajam Mingyu yang mendapat banyak moment dengan Dahyun. Terlebih ia tidak suka dengan sindiran Mingyu tadi.

Mingyu yang sedang berlatih, diam-diam mengetahui bahwa laki-laki bule itu sedari tadi menatapnya tajam. Ia hanya tersenyum licik menanggapinya dan seolah tidak melihat bahwa Vernon selalu memperhatikannya. Mingyu tetap berlatih dengan fokus sampai puku 7 malam.

"Gamsahamnida semuanya, annyeong!" sapa Dahyun setelah semua crew dan juga pelatih mereka berpamitan untuk pulang.

Dahyun langsung duduk di lantai tempat latihan dengan wajah kelelahan dan juga keringat yang sudah bercucuran.

"Lelah?" tanya seorang laki-laki yang suaranya sudah sangat dikenal oleh gadis itu. Laki-laki itu memberinya sebotol minuman isotonik pada Dahyun lalu duduk disebelah gadis itu.

"Sangat!" jawab Dahyun dengan pasti sembari mengambil minuman itu dan meminumnya dengan cepat. "Gomawo," katanya kemudian.

Laki-laki itu tersenyum tipis menanggapinya. "Kita harus menampilkan yang terbaik untuk besok Sabtu," kata laki-laki itu.

Dahyun menganggukan kepalanya mantap. "Figthing!"


Oke guys! Aku tau ini pasti gak sesuai keinginan kalian :") Maafin aku sebelumnya, but aku udah melakukan yang terbaik sebisaku. Tolong dihargai yaa J Aku tau kok kalian semua baik-baik.

So, untuk kelanjutan FF ini semua bergantung pada vote dan comment dari kalian :3

Gamsahamnida!

✔ PERFECT SIBLINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang