[Finished] [Chanbaek] You are Only My Sex Toy ; NC 21+

Part 5 : The Shock

Hari berganti hari, tahun berganti tahun, hingga tepat pada tahun 2016.

Kehidupan Baekhyun tak sekelam kehidupan Chanyeol. baekhyun sangat bahagia karena telah memiliki kehidupan baru dengan keluarganya di Negeri Sakura tersebut, Baekhyun juga memiliki kesibukan baru dan mulai melupakan mimpi buruknya tersebut. Teman baru, rumah baru, suasana baru, bahasa baru, dan ia pun mempunyai pacar yang bernama Hatsune Miku, nomornya yang lama telah ia ganti karena ia tau bahwa Chanyeol akan berusaha menghubunginya. Sekarang ia telah berumur 24 tahun dan telah di persiapkan untuk menjadi penerus appanya sebagai CEO di perusahaan Byun Company. Setelah lulus kuliah, Baekhyun di sibukkan oleh kegiatan persiapan untuk meneruskan perusahaan.

Beda halnya dengan Chanyeol, ia melewat Hari harinya dengan kelam walaupun ia sekarang telah menjadi CEO di perusahaan milik keluarganya yaitu Park Company karena appanya telah pergi meninggalkan ia dengan umma dan kakaknya untuk selamanya. Keseharian Chanyeol disibukkan dengan amanah dari appanya sebelum meninggal yaitu mengurus perusahaan keluarganya, jadi Chanyeol benar benar mengerahkan seluruh hatinya dan tenaganya untuk menjalankan perusahaan appanya, tetapi walau ia sangat sibuk tapi ia tidak pernah melupakan janji yang pernah ia buat di bandara saat ia berpisah dengan orang yang paling ia sayangi, ia masih menyimpan napsu yang besar untuk memiliki Baekhyun dan menjadikan Baekhyun sebagai budak Sexnya.

Malam pukul 11 malam, Chanyeol pulang ke apartementnya agak larut karena sedang ada masalah kecil di perusahaannya sehingga ia harus mengerahkan waktu untuk beristirahatnya untuk kepentingan perusahaan. Begitu pulang ia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian, setelah itu ia langsung menuju ruang kerjanya untuk menyelesaikan masalah perusahaannya, saat ia sedang berkutik dengan laptopnya tiba tiba pikirannya melayang membayangkan ia sedang menyetubuhi badan mulus Baekhyun.

Tiba-tiba....

Brakkk!

Chanyeol membanting laptopnya karena kesal, lalu memukul mejanya berkali kali sampai tangannya mengeluarkan darah. Ia benar benar kesal dengan Baekhyun yang tega meninggalkannya dalam keterpurukan ini.

"Kurang ajar! Bagaimana aku bisa konsentrasi dengan perkerjaan ku kalau hayalan gila itu selalu terlintas dibenak ku!Arghhh! Byun Baekhyun! Dimana kau sekarang?! Kenapa telepon ku tidak kau angkat, aku tau pasti kau menghindari ku Baekhyun! Tapi aku punya 1001 cara untuk membuatmu menjadi budak sex ku hehehe(tertawa licik) itu adalah janji ku Byun Baekhyun itu adalah janjiku!" kata Chanyeol kesal dengan nafas yang terengah-engah.

Tiba tiba ada pikiran jahat yang terlintas di pikiran namja tampan nan tinggi tersebut, pikiran yang benar-benar licik dan jahat untuk memiliki seorang Byun Baekhyun, pikiran itulah yang mengubahnya menjadi seorang Psychopath.

"Hehehe kau harus menerima hukuman Baekhyun ku sayang hehe, kau lupa ya kalau perusahaan appa ku inilah yang telah menanam modal tersebar sehingga membuat perusahaan appa mu bisa sukses dan berkembang pesat seperti sekarang ini" ucap Chanyeol sambil tertawa licik.

Malam pun berganti Pagi yang cerah dan hangat, Chanyeol sudah rapih dengan setelan kemeja dan jas warna hitam yang menambah ketampanannya, jujur saya hampir semua anak buahnya mencoba merayunya karena selain tampan dan berwibawa ia juga merupakan pemegang perusahan yang akan membeli apasaja yang ia mau, bayangkan wanita mana yang tidak buta akan hal itu. Ia pun segera memasuki mobilnya yang mewah itu dan segera menuju ke kantornya. Sesampainya di kantor ia langsung segera memasuki ruangannya yang bergaya minimalis nan mewah itu, ia langsung berkutik dengan laptop kantornya dan segera ingin berniat jahat.

Sementara itu di Jepang...

Baekhyun memulai harinya yang menyenangkan untuk menemui pacarnya, jujur saja ia belum pernah berbuat jauh dengan pacarnya, hanya sebatas pegangan tangan dan mengobrol ringan, tidak lebih. Ia sudah bersiap untuk pergi kencan dan turun dari kamarnya, saat ia sudah turun ke lantai dua, ia melihat appa dan ummanya sedang sarapan.