foto bersama

9.8K 660 1
                                    

M Y  F A N S

*****

KAIA POV

"Eh, bie. Ini cupcake buatan lo?"tanyaku berbasa-basi.

"Nggak buatan chloe grace morezt."jawabnya.

"berarti lo chloe dong? Nggak bisa, gw juga mirip sama chloe."jawabku pura-pura tak setuju.

"Udah tua juga, masih labil. Tadi lo yang bilang gw lebih mirip chloe, sekarang lo gak setuju, gimana sih.?"tanyanya.

"Hehehe, canda bie."ujarku dan cengengesan.

Dia adalah Prilly Latuconsina. Anak dari teman mama, sahabat yang sudah kuanggap saudari sendiri. Kami tidak pernah bertemu selama lima tahun belakangan ini, karna kesibukan masing-masing. Ia yang memutuskan membangun butik ditambah toko kue membuatnya selalu beraktifitas, dan ditambah aku yang mulai menjejali dunia intertaiment membuat kami jarang bertemu.

"Cobain deh kai. Enak nggak, kalo ada yang kurang bilang ya."ujarnya dan menyuapi ku cupcake nya.

"Gimana?"tanyanya penasaran.

Aku menaruh jari telunjuk didagu, seolah berfikir apa kah enak atau enggak. Aku melihat ekspresinya yang begitu tegang.

"Gak usah tegang gitu. Cupcake lo sama aja sama lima tahun lalu, selalu enak."jawabku dan mendorongnya menbuatnya jatuh dibahu ali.

Awalnya mereka berpandangan, aku yang melihat nya hanya tersenyum. Sudah seharusnya mereka seperti ini. Akhirnya prilly tersadar dan menjauhkan kepalanya dari bahu ali. Begitupun ali yang menghadap kearah lain. Aku mengulum senyum melihat tingkah mereka.

"Eh, sorry li. Aku gak sengaja."sesal prilly.

"Nyante aja. Gak papa kok."jawab ali dan memperbaiki duduknya.

"Oh iya, prill ada apa kamu tiba-tiba kebandung?"tanya mama.

"Ada urusan kerja tante, dan ternyata aku ketemu kalian, sekalian bisa foto sama idola."jawab prilly dan tersenyum. Aku tau senyum itu senyum kesakitan.

"Oh ya. Wah, kamu beruntung bisa ketemu sama idola kamu."ujar mama dan melirik kearah ali.

"Kenapa mama ngelirik aku. Jangan bilang---"

"Iya li. Prilly nge-fans banget sama lo."potongku.

"Lah. Beneran?"tanya ali memastikan dan melihat kearah prilly yang juga menatap ali. Prilly mengangguk mengiyakan ucapan ku.

Ali terlihat terkejut namun sedetik kemudian ia tersenyum miring.

"Tuh kai, lihat, ketampanan gw udah gak teragukan lagi kan. Gw tuh emang pantes di idolain sama semua orang."ujar nya pd.

"Oh ya. Tapi kenapa gw gak terpesona ya sama ketampanan lo, kenapa gw malah pengen muntah."jawabku dan menunjukkan muka jijik.

"Aduh kalian ini, kayak anak kecil aja. Gak malu sama prilly, berantem mulu kerjaan nya."omel mama pada aku dan ali.

"Ya nih, gak pada nyadar umur tan, udah tua juga."ujar prilly meledek.

"Enak aja gw dikatain tua. Masih imut-imut gini juga."protes ali.

"Ya. Enak aja lo prill."timpalku.

Aku dan ali saling berpandangan dan memberi kode. Ali berbicara tanpa suara.

Satu...

Dua...

Tiga...

A......

My FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang