❝Saranghae, hyung❞

2.9K 318 52
                                    


"Kau jahat, kau bodoh Park Jimin. Bagaimana bisa kau meninggalkanku setelah mengatakan telah menyukaiku."

"Tapi kau menemukanku lagi, hyung!"

Mereka sama-sama tidak berniat melepas pelukan masing-masing, saling menghirup aroma tubuh yang khas dari tubuh lawan. Memberi kehangatan yang tak terihat namun dapat dirasakan. Menyalurkan rasa kasih sayang dari sentuhan-sentuhan lembut yang terjalin. Serta kecupan-kecupan kecil Jimin pada pucuk kepala Yoongi. Membuat mereka mendapatkan kenyamanan yang tidak dapat diperoleh pada orang lain.

Selang beberapa waktu, Yoongi melepas pelukannya. Begitu pula dengan Jimin yang lalu menggenggam halus kedua bahu Yoongi serta mengambang senyuman sebagai balasan.

Melihat Yoongi yang tidak bereaksi apapun Jimin menggenggam tangannya dan membawanya berjalan entah kemana Yoongi tidak tau dan hanya mengikuti arah Jimin. Tibalah mereka disebuah pekarangan rumah yang begitu nyaman hanya dengan dipandang, membuat Yoongi sedikit bingung dengan tempat yang mereka singgahi kini. Jimin kembali menghadap Yoongi,

"Selamat datang, hyung. Ini rumah halmeoni dan harabeojiku. Aku tinggal disini selama diBusan." Yoongi hanya mengangguk dan tersenyum sangat manis, membuat Jimin semakin gemas karnanya.

"Aigoo, manisnya!" sambil mengusak lembut surai Yoongi.

Jimin menuntun Yoongi untuk duduk dipelataran. Lalu beranjak masuk sebelum memberitahu Yoongi bahwa ia masuk hanya sebentar. Tak lama setelah itu ia keluar dengan dua gelas susu hangat dengan biscuit coklat sebagai pelangkap, serta halmeoni dan haraboeji Jimin yang keluar bersiap untuk pergi berkebun.

"Wahh, kita ada tamu rupanya." Halmeoni Jimin terlihat tersenyum kearah Jimin.

"Uri Jiminie, sangat baik memilih teman. Liat dia sangat manis." Seru harabeoji pada halmeoni.

"Aiish, halmeoni haraboeji hentikan nanti dia malu, jika ia pulang karna itu kalian harus bertanggung jawab." Halmeoni dan harabeoji hanya terkekeh mendengar Jimin.

"Emh, kalian ingin kemana?" Yoongi mulai melontarkan pertanyaan.

"Ahh, benar kami ingin berkebun maaf karna tidak menemani kalian dan hanya menyambutmu dengan singkat, ne." masih dengan senyumnya.

"Ahh, ne tidak apa-apa. Berhati-hati lah." Yoongi sambil membalas senyum halmeoni.

"Jimin-ah, jaga dia." Goda harabeoji pada Jimin, Jimin hanya tersenyum dan mengangguk malu.

.

.

.

Suasana canggung mulai tercipta diantara keduanya, mereka saling diam sambil menyeruput susu yang disiapkan Jimin tadi, lalu terdegar suara menguap Yoongi,

"Aku tidak bisa pulang jika dalam keadaan seperti ini."

"Istirahatlah hyung, kau pasti lelah karna perjalanan subuh untuk kesini. Kemarilah!" Jimin menepuk-nepuk pahanya agar Yoongi mau menggunakan pahanya sebagai bantal.

Yoongi menatap Jimin sekilas lalu merebahkan kepalanya pada paha Jimin yang miring menghadap perut Jimin.

"Tenang saja, tidak akan ada yang mengganggumu disini, walau kita dipelataran rumah tapi lingkungan disini cukup damai dan tenang." Yoongi hanya mengangguk dan menyamankan tubuhnya.

Yoongi mulai tertidur saat Jimin menepuk halus bahunya berurang kali. Membuat Yoongi semakin nyaman dibuatnya. Jimin tersenyum melihat Yoongi yang damai dipangkuannya padahal ada air tergenang dipelupuk mata Jimin.

comaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang