Part 30

20K 892 72
                                    

"Jadi gimana rencana lo?," tanya Annisa dengan wajah serius. Bahkan sangat serius.

"Jadi gini tuh muka asli lo sebenarnya?," jawab andrea sambil menahan tawanya.

"Ck, gue tanya oi. Gue serius." kata annisa memutar kedua bola matanya malas.

"Ya, elo sih serius mulu."

"Oke, jadi gini. Besok gue bakal buka penyamaran gue. Kepsek sudah sangat keterlaluan. Gue dah enek banget ama dia.  Apalagi ama anaknya. Uh, pengen gue tabok." lanjut andrea dengan nada menggebu gebu.

"Yawdah, terus?,"

"Ya gt. Nah, kan besok malam ada acara ultahnya si merry tuh, jadi besok bakal gue buka diultahnya merry."

Annisa mengangguk nganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Trus ya, masalah lo ama dylan gimana? Dia kan udah ngejelasin semua nya ke elo. Dan masalah ini udah hampir 2 minggu kalian diem dieman gt. Dylan juga kyknya terpuruk banget. Gue harap lo ngerti." Ucap annisa dengan mimik serius.

Andrea menghela nafasnya," gue juga udh maafin dylan,nis. Tapi gue masih kecewa gt. Gue juga sebel ama emily. Dia itu juga kegatelan. "

"Kita tau kok lo pasti masih merasa kecewa. Tapi coba lo pikiran baik baik deh, gimana kalau lo jadi dylan, dylan hancur banget. Lo gak liat setiap hari dia kyak org gak hidup. Hidupnya udh gak berwarna lagi. Dia cinta ama lo. Bahkan sangat cinta. Kalaupun lo kecewa banget, lo juga cinta ama dylan. Lo gak bisa nyembunyiin itu." sahut sisca.

Andrea masih saja diam. Ia mencerna baik baik perkataan sisca.

"Udah ah. Nanti gue pikirin. Sekarang gue harus fokus ama rencana gue."

"Gue kekantor dulu. Makanannya udah gue bayar." lanjut andrea sembari berdiri dari duduknya dan mengambil sling bag nya lalu menyampirkannya ke bahunya.

Annisa dan sisca mengangguk. Kemudian andrea berjalan menuju mobilnya.

Sesampainya di mobilnya, andrea lalu menstater mobilnya dan mengemudikannya keluar jalan raya.

Tak butuh waktu lama Andrea pun sampai di kantornya karena jalanan sedang tidak macet.

Ia lalu berjalan dilobby dengan wajah datar dan dingin. Andrea memasuki liftnya dan memencet tombol angka dimana ruangannya berada.

Ting

Lalu berjalan menuju ruangannya dan berhenti sesaat untuk mengobrol sebentar dengan david.

"Gue ada kerjaan?" tanya andrea to the point.

"Gak. Cuman berkas yg perlu ditanda tanganin doang. Cuman dikit kok." jawab david sembari menyerahkan beberapa map berisi berkas yang harus ditanda tangani oleh andrea.

Andrea mengambilnya lalu mengecek nya sau persatu.
"Cuman dikit." andrea lalu berjalan masuk ruangannya dan duduk. Lalu mengambil polpen dan mulai menandatangani kertas putih itu satu persatu.

"Selesai." hanya butuh 10 menit, andrea sudah selesai menandatangani berkas itu satupersatu.

Andrea lalu menyampirkannya di samping kirinya yang terlihat kosong.

Tok tok tok

"Masuk."

Ceklek

Kemudian masuk seorang pegawai wanita dengan wajah tertunduk.

"Ada apa?," tanya andrea dingin.

"Eum-Anu bu. I-itu ada orang y-yang maksa masuk bu. Karena ini jam makan siang b-bu. S-saya s-sudah larang t-tapi dia tetep ngotot masuk b-bu." kata pegawai tersebut takut takut.

The Nerd Is Ceo ? Where stories live. Discover now