Part 25

16.9K 832 47
                                    

"Ouuu... Ternyata Cewek NERD nih." kata cewek 1 memandang sinis andrea.

"Iya nih. Tunggu apalagi. ayo." kata cewek 2 memberi kode kearah 2 temannya.

*****
Andrea POV

Dua cewek itu memandang ku sinis. Bodo. Lo pikir gue takut,hah. Seorang Andrea Takut? Gak lah. Tiga cabe didepan gue ini mah gampang. Tinggal gampar dan tabok aja selesai kan? Tapi, gue harus sabar dulu. Karena saat ini gue sedang menyamar.

Gue memandang mereka tak kalah sinisnya.

"Ada apa ya?," tanya ku sambil mengangkat sebelah alisku.

"Jangan sok polos deh lo." kata cewek yang gue lihat name tag nya adalah Viola.

"Sok polos gimana, ya? Setau gue sih gak ada," balas ku dingin.

"Cih," kata viola mendecih sambil membuang ludahnya.

Jijik w.

"Lo sama sekali belum tau kesalahan lo?," tanya yang bernama Cassie.

Gue menggeleng sok polos.

"Okay, mumpung gue lagi baik. Gue bakal ngasih tau. Lo itu udah berani deketin dylan dan andre yang notabenenya adalah pangeran sekolah. Dan, lo itu cuman Nerd miskin yang gak pantes buat berada disamping andre dan dylan." jelasnya. Gue melirik ke name tag nya. Dan dia bernama Salsa.

"Terus?," tanya ku dengan nada meremehkan. Seperti nya mereka menyadari nada bicaraku.

"GUE.PERINGATIN.JAUHIN.DYLAN.DAN.ANDRE." kata viola dengan penekanan disetiap kata. Tak lupa senyum senyum devil diwajahnya.

"Kalau gue gak mau gimana ya," balasku dengan nada tak kalah tajamnya.

"Ya. Lo pasti taulah. Apa yang bakal kita lakuin ke lo. Dan pastinya lo gak mau kan? Kulit item lo itu gue sentuh. Gue sih gak mau juga nyentuh kulit lo. Bisa bisa sih, gue bakal alergi." ujar cassie.

Wah, Anjenk nih anak. Minta ditabok beneran nih. Yang ada tuh kulit gue lebih baik dan lebih mulus, secara perawatan gue tuh lebih mahal.

"Sorry. Gue gak ada waktu buat itu." kataku melenggas pergi meninggalkannya, tapi tangan gue dicekal. Nih anak 3 maunya apasih?

"Wait, jangan pergi dulu dong. Kita masih punya urusan sama lo." ternyata yang mencekal tangan gue adalah viola.

"Ada apa lagi sih?!" kataku kesal.

"Lo denger gak apa yang tadi gue bilang? Jauhin Dylan dan Andre,Okay? Kalau lo nurutin apa yang gue bilang, lo aman. Kalau gak, lo tau sendiri lah."

"Lo denger juga kan? Apa yang gue bilang. Gue gak mau." kataku lalu melepaskan cekalan tangannya dengan kasar lalu bersiap siap ingin meninggalkan mereka.

Tapi, gak sebebas itu. Mereka bertiga sangatlah egois.

Gue merasakan sakit dikepala akibat jam akan. Ternyata mereka menjambak gue. Tapi gue coba untuk tidak meringis. Gue tetap diam membiarkan mereka sepuas hati menjambak rambut gue.

PLAK

Setelah dari rambut, mereka menampar pipi gue. Gue pun merasakan darah segar mengalir dari bibir gue akibat tamparan itu sangatlah keras.

The Nerd Is Ceo ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang