Chapter 4

145 14 1
                                    

| YOONGI |

Hanna, Hoseok, dan Namjoon masih ada di sini. Mereka selalu saja tertawa dengan kencang ketika membicarakan hal yang tidak lucu. Apalagi Hoseok, dia sangat berisik. Tapi, anehnya aku sama sekali tidak terganggu dengan sikapnya yang seperti itu.

Pikiranku masih sibuk membayangkan sesuatu.

Jimin.

Dia baru saja keluar dari sini.

Aku sangat mengenalnya.

Ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Aku bisa melihat dia berubah sejak Hoseok dan Namjoon datang ke sini.

Apa yang terjadi selama aku tidak sadar?

"Hyung.. Kenapa kau diam saja?"

Hoseok tiba-tiba saja bertanya dan menyadarkan lamunanku.

"Memangnya kenapa? Bukankah kau yang telalu berisik?"

Aku menjawab sekenanya. Tapi mereka semua malah tertawa.

"Whoooooaaaa... Hyung, jawabanmu menakutiku."

Aku memindahkan pandanganku. Mataku secara tidak sengaja bertemu dengan sepasang mata indah yang sedang menatapku. Hanna, dialah pemilik mata indah itu.

Dia mengangkat bibirnya dan tersenyum padaku. Senyumannya seakan membuat hatiku meloncat.

Manis sekali...

Kucoba untuk membalas senyumannya. Lalu kudengar Namjoon berbicara pada Hoseok.

"Hoseok-ssi.. Bukankah kau harus menjemput adikmu di tempat kursusnya?"

"Aiiisshh... Aku lupa. Namjoon, ayo antar aku ke sana."

"Aigoo.... Aku tahu kau akan mengatakan itu."

Mereka berdua lalu berpamitan dan pulang.

Sekarang tinggal aku dan Hanna.

Aku sangat canggung. Malu untuk memulai pembicaraan.

Tidak seperti di telepon. Aku sangat malu untuk berbicara langsung dengan nada seperti itu.

Sebaiknya aku tunggu dia bicara.

Kalau kuingat lagi Hanna orangnya cukup pendiam walaupun dia sangat ceria. Tapi..

"Oppa... Mianhae."

Akhirnya dia bicara.

"Wae?"

"Aku masih tidak enak karena telah membohongimu soal jalan-jalan keluar itu."

Aku menarik napas panjang.

"Chagiya.... Tak usah dibahas lagi."

Lalu, aku melihat dia kembali memberikan senyuman tulus untukku.

Aku tidak mendengar suara pintu terbuka. Tiba-tiba saja ada seseorang yang membawa nampan putih. Tentu saja ada makanan di atasnya.

"Annyeong... Silakan dimakan. Sekarang sudah saatnya makan siang."

"Gomawo."

Dia membungkuk lalu pergi dari sini.

"Oppa..??"

"......"

"Ayo, makan! Aku akan menyuapimu."

"Chagiya~~~~~"

~~

| HANNA |

Aku langsung berpamitan setelah Yoongi-oppa menghabiskan makanannya. Aku masih ingin di sana, tapi temanku baru saja menelpon meminta bantuanku untuk pekerjaan rumahnya.

Let Me KnowWhere stories live. Discover now