11. Keberhasilan yang Tertunda

Начните с самого начала
                                    

Sementara Kushina dan Minato, hanya tersenyum bangga melihat Hiashi dan Hinata yang tampak takjub dengan pemandangan ini.

Ya Hinata memang sekarang memandang takjub tubuh kekar yang kini melangkah menuju helikopter.

"Kaa-chan, Tou-chan, Ji-sa, Neji aku pergi dulu." Naruto melambaikan tangannya seraya berjalan mendekati helikopter.

Tapi langkah tegap sang inspektur, tiba-tiba terhenti saat melewati Hinata yang sedang memandangnya.

Chup.

Tanpa aba-aba kening Hinata yang tertutup poni rata itu di kecup lembut oleh Naruto. "Aku pergi, doakan aku pulang dengan selamat ya, aku akan segera menelpon mu." Naruto tersenyum sambil mengusak pucuk kepala Hinata.

"Woy Inspektur cepat naik!" Teriak Kiba dari dalam Helikopter.

Naruto tersenyum dengan hangatnya sambil menatap lekat mutiara lavender Hinata, ia lalu berlari menuju pintu Helikopter, dan saat itu juga Hinata sudah tidak melihat lagi penampakan sosok sang Inspektur. Hingga baling-baling itu kembali berputar cepat, dengan perlahan helikopter itu terbang ke udara, melaju cepat hingga hilang dari pandangannya.

"Ne, Hinata-chan, sampai kapan kau akan memandangi langit seperti itu." Hinata tersadar dari keterkejutannya akibat kecupan singkat Inspektur di keningnya. Hingga dia mendengar suara Kushina yang terkikik.

"Hm... ano..." Hinata gelagapan menutupi rasa kikuk bercampur malunya.

"Ayo makan aku sudah lapar." Hinata patut berterimakasih pada sang kakak yang kini mengalihkan pembicaraan. Setidaknya dia terbebas dari tatapan-tatapan usil tiga orang tua itu.

...

Pantai Ishikawa, pantai yang berbatasan langsung dengan laut Jepang, jarak terdekat jalur laut menuju Korea Selatan. Jaraknya yang cukup jauh dari pelabuhan Niigata yang merupakan pelabuhan internasional Jepang, membuat pantai ini sering menjadi jalur perdagangan gelap internasional, bahkan penyelundupan Narkoba ke pasar internasional pun terjadi di pantai ini.

Helikopter kepolisian itu mendarat dengan gagahnya di atas hamparan pasir putih pantai Ishikawa. Inspektur Namikaze, di dampingi Brigadir Inuzuka turun dari helikopter itu bersama dengan tiga orang anggota kepolisian lainya.

"Jadi Toneri belum sampai disini?" Tanya Naruto sambil menyusuri tiap inci pantai sepi ini.

"Tak lama lagi, dua kilo meter lagi buruan kita akan datang, Inspektur." Jawab Kiba sambil menatap GPS dari ponsel pintarnya.

Naruto menampakan seringai kemenangannya saat mendengar jawaban Kiba.

...

Hampir satu jam Naruto, Kiba, dam timnya menunggu tak ada tanda-tanda kedatangan dari Pengedar Narkoba bersama komplotannya datang.

'Panglima Markas Besar, roger.' Naruto beralih pada radio HT yang tersimpan di saku belakang celana bahannya.

"Rubah Emas menghadap, ganti." Naruto menjawab panggilan dari komisarisnya.

'Rubah Emas, Serigala Coklat, berhati-hatilah, serangan dari tikus putih kemungkinan terjadi, mereka sengaja menjebak kita, ganti.'

"Mohon tambahkan anggota disini panglima, ganti." Jawab Naruto kembali.

'Berhati-hati lah kemungkinan kita di jebak, ganti.'

"86, panglima."

"Mereka menjebak kita Inspektur?" Tebak Kiba.

"Berhati-hatilah, mereka sengaja memboncorkan informasi, kemungkinan mereka sudah tahu jika di mata-matai." Ujar Naruto, sambil tetap bersiaga mengawasi setiap jengkal dari pantai.

Sweet DreamМесто, где живут истории. Откройте их для себя